SEPERTI BIASANYA...
JIKA ADA TYPO TOLONG KOMENTARI YA...
HAPPY READING..
"Aneh!" ucap Steny yang sekarang duduk disamping Lily, "apanya yang aneh?" tanya Lily yang begitu penasaran, "Sudahlah, tidak penting juga, ayo kita pergi" ajak Steny yang mengabaikan keanehan tersebut.
"Baiklah!" seru Lily yang ceria, tetapi Lily langsung menatap Steny dengan seksama, Steny yang menyadari itu.
"Ada apa?" tanya Steny heran, tidak lama Lily langsung memegang rambut Steny.
"Rambutmu itu masih basah" ucap Lily sembari memainkan rambut Steny.
"Nanti juga kering sendiri, lagipula rambutku tidak susah diatur seperti rambut Zeffina" ucap Steny sembari tersenyum, "benar juga" ucap Lily yang juga ikut tersenyum.
DI SISI LAIN
"Ballack sudah mencapai perbatasan Kerajaan Lozency, bagaimana ini?" tanya Lucy yang tampak begitu serius.
"Benarkah, darimana kamu mendapat kabar itu?" tanya balik Multieyes, "hmm, murid-murid disini sudah banyak yang merasakannya, maka dari itu diantara mereka merasa tidak nyaman" jawab Lucy.
"Kalau begitu kita harus memperketat penjagaan" ucap Multieyes sembari berpikir, "Prajurit! Apakah kamu mendengar?" tanya Lucy kepada Prajurit yang ada di depan pintu.
"Baik!" ucap tegas prajurit itu.
"Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Putri Steny?" tanya Lucy kepada Multieyes, seketika itu Multieyes langsung diam, "Putri Steny? Apakah dia sudah kembali? Kapan? Apakah dia baik-baik saja? Kenapa aku baru tahu ini? Dimana sekarang dia?" pertanyaan beruntun dari Multieyes pun langsung terdengar, Lucy yang melihatnya pun langsung tersenyum.
"Ada apa? Jawablah pertanyaanku?!" ucap Multieyes yang sedikit kesal.
"Mungkin dia masih di kamarnya hahaha" ucap Lucy sembari tertawa, "Hei! Kenapa kamu tertawa, lagipula itu tidak lucu, wajar saja aku seperti itu" ucap Multieyes dengan sedikit malu.
"Kalau saja ada Prajurit, mau ditaruh dimana wajahku" gumam Multieyes dengan menunduk.
"Taruh di saku saja, biar aman hahaha" ucap Lucy yang masih tertawa.
"Sudahlah, aku mau melihatnya" ucap Multieyes kesal , dengan cepat dia langsung menuju keluar, tepat dia berada di depan pintu.
"Apakah kamu menyukainya?" tanya Lucy informal karena merasa hanya berdua, tetapi Multieyes yang mendengar itu pura-pura tidak mendengarnya dan langsung dengan cepat keluar.
"Sial, pertanyaan yang menakutkan" ucap Multieyes yang sedikit merinding.
"Tapi kenapa aku begitu konyol?" tanya Multieyes sembari berjalan menuju kamar Steny. Setelah dia berjalan cukup lama, akhirnya dia berada di depan kamar Steny.
"Apakah Putri Steny berada di dalam?"' tanya Multieyes kepada Prajurit yang berada di depan kamar, "Maaf tuan, tetapi tuan Putri baru saja meninggalkan kamarnya" ucap Prajurit sopan, "baru saja?" tanya lagi Multieyes.
"Ya, dia pergi bersama nona Lily" jawab Prajurit itu, dengan segera Multieyes langsung berbalik, "Sepertinya mereka mempunyai acara" gumam Multieyes yang kembali berjalan.
"Apa kamu sudah menemuinya?" tanya Lucy secara tiba-tiba, "astaga!!" ucap kaget Multieyes, "bagaimana?" tanya Lucy lagi.
"Kemungkinan dia sedang mempunyai acara" ucap Multieyes dengan cepat, "jadi maksudmu, dia tidak ada di kamarnya?" tanya Lucy sembari berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
FantasySequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...