"Sudah waktunya!" seru Steny berambut ungu tersebut dengan tertawa. Dia melempar tongkat kristal tersebut ke atas, yang akhirnya tongkat tersebut mengeluarkan energi yang begitu besar di sana. Bahkan, hutan-hutan di Kerajaan Grinlee tersebut bahkan terpengaruh dengan "udaranya yang bertekanan tinggi.
"Lihatlah!" ujar Wallz yang melihat tongkat kristal yang berada di udara tersebut, dengan tangan menunjuk. Kini semua orang langsung mengalihkan pandangannya ke sana.
"Itu tongkat kristal." Ujar Pangeran Alran yang mengenalinya, "Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa kita harus berada di sini?" tanya Steve yang merasa tangannya sudah gatal untuk bertarung.
"Benar, kita tidak melakukan apa-apa di sini. Bukankah seharusnya kita membantu?" timpal Siren, yang juga merasan yang sama dengan Steve.
"Ini bukanlah sesuatu yang bisa kalian anggap enteng. Kita berada di sini berarti kita sudah membantu Steny, dengan menyelamatkan diri kalian masing-masing." Ujar Steny bermata biru tersebut.
"Aku sudah tidak tahan lagi, sebaiknya aku pergi ke sana!" seru Steve yang tiba-tiba mencoba pergi dari sana. Dia langsung berlari begitu cepat, meninggalkan teman-temannya yang masih berdiam diri tersebut.
"Huft!" Steny bermata Cyan yang baru saja kembali, dan menyadari bahwa Steve pergi dari sana, dengan segera dia mengeluarkan sebuah tongkat dari jam tangannya tersebut. "Hem." Gumam Steny bermata Cyan yang langsung mengarahkan tongkat tersebut ke posisi lurus Steve pergi. Sehingga tongkat tersebut tiba-tiba memanjang dan melentur, yang tiba-tiba saat Steve berlari. Tubuhnya langsung terikat tongkat tersebut.
"Apa ini?" tanya Steve yang langsung panik, melihat tubuhnya terlilit. Steny bermata Cyan itupun langsung menarik kembali tongkat tersebut, hingga akhirnya Steve pun ikut tertarik, dengan begitu cepatnya.
"AAAAAA!!!!!!" terdengar suara Steve yang berteriak cukup keras tersebut, "Bughh!!" Steny menariknya dan membuat Steve menabrak pohon yang berada dekat di sana. "Steve!!" panggil Zeffina, yang khawatir terjadi apa-apa dengan kekasihnya tersebut.
"Dasar bodoh! Sebaiknya kamu dengarkan dia, jangan kerasa kepala seperti itu!" marah Zeffina ketika dia sudah ada disamping Steve tersebut, "Kenapa kamu marah-marah?" tanya Steve yang sedikit heran, takut dan merasa bersalah tersebut.
"Jika kamu ingin mati! Bawa aku juga! Jangan pergi sendirian." Protes Zeffina dengan bertolak pinggang. Steve pun akhirnya beranjak berdiri, dan pergi mendekat ke arah Zeffina.
"Kalau begitu, ayo kita pergi bersama." Ujar Steve dengan tersenyum, menggenggam tangan kanan Zeffina. Zeffina pun hanya mengangguk setuju dengan hal itu. Karena mereka berdua secarap cepat langsung berlari pergi. Meninggalkan keheranan dimata semua orang.
"HUAAAA!!!!" tongkat kristal tersebut terselimuti kekuatan yang begitu besar, yang kini tongkat kristal tersebut kembali bereaksi. "HUSH!" dengan cepat energi tongkat kristal langsung menyerang semua orang yang berada di sana.
"Menghindar!!" teriak Steny bermata Cyan kepada yang lainnya tersebut, mereka pun akhirnya mencoba meghindar dari energi tersebut, dengan mencari bebatuan besar atau pohon yang cukup besar di sana. Berlindung agar tidak terkena energi teresebut.
Tetapi tidak dengan Steve Zeffina, yang tengah berlari bersama tersebut. "HUSH!!" ketika energi tersebut mendekat ke arah mereka, "AAAA!!!!" mereka berdua langsung berteriak, menyadari tubuh mereka terlempar begitu jauh dari sana.
"Sudah kukatakan." Ujar Steny bermata Cyan yang berlindung dibalik pohon sendirian tersebut. Lily sedikit khawatir dengan apa yang terjadi dengan Zeffina dan Steve. Melihat mereka terlempar hingga menghilang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
FantasíaSequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...