Part 38

20.1K 2.1K 58
                                    

 Typo Komentari

Happy Reading...

"Hello!" seru Steny dengan sangat konyol nya menantang seekor Hiu batu yang amat besar dari pada paus sendiri, kemari! aku butuh pertolonganmu!" seru nya dengan mengeluarkan sebuah tangan robot dari arah kapal transparan itu.

Hiu besar yang tampak diam itu akhirnya bergerak, dengan hiu yang lainnya yang mengikutinya dari belakang, "ternyata benar, kamu adalah pemimpin mereka!" ujar Steny tampak bahagia, Steny pun segera menyuruh hiu batu besar itu untuk segera mengikutinya, dan ternyata hiu batu besar itu mengikutinya.

Steny mempercepat kapal yang dia bawa itu dengan sangat cepat, yang membuat para hiu itu pun berenang dengan cepat, "lokasi nya berada di timur" ujar nya melihat gps laut Planet Zaverius yang tampak amat luas.

"Dia benar-benar gila! bagaimana bisa dia mengundang para hiu itu, dia dapat saja membahayakan kaum kita!" ujar Wallz yang amat kesal menatap Steny.

"Tuan, apakah dia pergi menuju batu kutukan itu?" tanya salah satu prajurit, "sepertinya" jawab Wallz.

Setelah ber mil-mil dia berenang, akhirnya kini dia sudah mendekati batu kutukan itu, "apa kalian sudah siap teman-teman!" ujar nya yang terlihat amat seru itu, "sekarang!" ujar nya yang tiba-tiba menuju ke atas dan keluar dari air, yang ternyata dia melompati batu kutukan yang besar itu.

"Syuuuttt!" kapalnya meluncur tanpa hambatan, yang ternyata para hiu itu pun mengikutinya.

"Srrr!" hiu itu keluar dari air dan ikut meluncur dengan Steny.

"Byurr!" Steny kembali ke air, tetapi tidak dengan para hiu batu itu, mereka semua menabrak atas bagian batu itu, "Bugh! bugh! bugh! bugh! BUGH!"

Batu kutukan itu retak perlahan-lahan, yang membuat orang yang berada di dalamnya tampak panik.

"Ada apa ini?" tanya panik seorang pria yang tengah duduk itu.

"Aku juga tidak tahu" jawab salah seorang lagi. "Apa mungkin mereka bebas dan menghancurkan batu ini?" tanya pria berambut tipis dan runcing itu, "tidak mungkin, ini adalah batu kutukan tidak akan ada yang menghancurkannya apalagi menggunakan kemampuannya di dalam batu ini" ujar pria berwajah kecil dengan rambut sebahu.

"Ayo kita lihat mereka!" ujar pria rambut runcing itu. Antha dan yang lainnya telah berhasil melepaskan diri, tetapi mereka tersesat di dalam yang penuh dengan lorong itu.

"Ada apa ini?!" tanya panik Stella ketika batu itu bergetar hebat, "kita harus segera keluar dari sini!" ujar Steve dengan menyeimbangkan tubuhnya dari getaran batu itu.

"Kalian harus segera pergi dari sini!" ujar seorang pria yang tiba-tiba muncul dari salah satu lorong, mereka yang tengah sibuk menyeimbangkan tubuhnya, akhirnya terbuat penasaran dengan seorang pria yang tiba-tiba berbicara itu.

"Kalian tidak perlu siapa aku, tetapi jika nantinya kalian bertemu dengan Putri Violin. Tolong katakan lah bahwa aku Vante akan segera menemuinya. Sepertinya batu ini akan segera hancur walaupun itu tampak mustahil, tetapi aku yakin bahwa seseorang telah melakukan sesuatu dengan batu ini. Kalian ambil jalan yang tidak ada penerangannya, karena itu adalah jalan keluar" ujar pria itu, yang tubuhnya masih tampak samar-samar, hanya terlihat bayangan hitam.

"Ternyata itu jati dirimu ya! setelah sekian ini kamu berada di pihak kami dan sekarang aku baru tahu bahwa kamu adalah seorang pangeran" ujar seorang pria dengan rambut runcing tadi, "ini tidak bisa dibiarkan, aku pikir kita menemukan telur buaya tetapi ternyata kita menemukan telur naga yang telah kita pelihara" ujar pria berambut sebahu tadi.

Crystal Eyes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang