SELAMAT MALAM SEMUANYA...
DUH SAYA BEGITU MERASA BERSALAH, KARENA TELAH MENGGANTUNG CERITA INI...
SEPERTI YANG KALIAN TAHU, MASALAH SAYA BEGITU BANYAK DAN KADANG LUPA UNTUK MENULIS CERITA INI...
WALAUPUN TAHU RESIKO HIATUS...
TERIMAKASIH BANYAK YANG KADANG SUKA BERTANYA KABAR CRYSTAL EYES...
SEKALI LAGI MAAF...
SEPERTI BIASA JIKA ADA TYPO, TOLONG KOMENTARI...
"Bagaimana ini? Apakah aku harus memberitahu mereka?" tanyaku sendiri yang takut terjadi apa-apa dengan para peri itu.
"Ada orang datang" ucap salah seorang peri yang melihat kedua orang pria itu, "siapa?" tanya peri yang lain, "lihatlah!" ucap peri itu dengan menunjuk kearah manusia tidak bertanggung jawab itu, mereka berdua tampak mengeluarkan sebuah alat yang persis seperti jaring.
"Apa yang mereka lakukan?" tanya peri tadi, "aku juga tidak tahu" ucap peri yang lainnya, tiba-tiba salah satu dari mereka tersadar, "Astaga! Mereka membawa Jaring" ucap heboh seorang peri.
"Sebaiknya kita harus pergi dari sini, aku merasakan bahwa mereka bukan orang baik" ucap seorang manusia di antara peri itu, "sepertinya itu benar!" seru seorang peri yang dekat dengannya, dengan segera wanita itupun segera berlari dari sungai itu, dan peri itu segera berubah menjadi kecil dan langsung terbang mengikuti manusia wanita tadi. Melihat mangsanya berlari karena tahu keberadaan mereka, dengan cepat kedua orang itu langsung mengejar manusia dengan para peri itu.
"Sial! mereka tahu keberadaan kita, dan mungkin niat kita juga" ucap salah satu orang itu.
"Cepat tangkap mereka, sebelum para peri itu mengumpulkan teman-temannya" ucap pria lain. Para pergi begitu panik, "Aku harus mengikuti mereka" ucapku yakin, dengan segera aku langsung melompat melewati aliran sungai dengan batu yang berjajar, tetapi aku merasa aneh, kenapa para peri itu tidak melawan mereka saja, bukankah para peri mempunyai kemampuan untuk memanah, "aneh sekali" gumamku dengan sembari berlari.
Terlihat jelas wanita itu begitu panik, matanya berwarna hitam, yang sepertinya dia normal atau tidak mempunyai mata berkemampuan, "Braggg!!" tembok dari tanah langsung muncul dihadapan wanita itu, wanita itu begitu kaget begitupun dengan para peri itu, mereka langsung berinsiatif untuk mencari jalan lain, tetapi apa daya mereka, ternyata semua jalan sudah ditutup oleh tembok tanah yang menjulang tinggi, bahkan tingginya melebihi tingginya pohon besar yang ada di hutan itu, "kita terjebak!" ucap wanita itu dengan nada khawatir.
"Hahahahahaha! Mau kemana kalian?" ucap salah satu dari orang itu, mereka menatapnya dengan bahagia.
"Apa yang ingin kamu inginkan dari kami?" tanya wanita itu, kakinya bergemetaran begitu hebat, keringat sudah mulai bermunculan, "aku hanya ingin sayap-sayap itu!" ucap terkekeh orang itu.
"Apa!!!" ucap para peri itu kaget, mereka langsung kembali ke ukuran normal, ya seperti manusia biasanya.
"kalian tidak dapat mengambil sayap ini dari kami! Kami kaum Peri mengutuk mereka yang berani mengambil sayap seorang peri!!" ucap tegas seorang peri, terlihat sekali dia memiliki tampang paling terkesan jahat.
"Hahahahaha!" tawa terbahak-bahak kedua orang itu, aku yang merasa terhina dengan hal itu, dengan segera langsung kubuat sebuah es di antara mereka, "Prankkk!" Es langsung muncul mengunci kaki mereka "hah!" mereka berdua tampak kaget, begitupun dengan para peri itu.
"Beraninya kalian mau mengambil sayap mereka!" ucapku tegas dari belakang, "jangan campuri urusan kami!!" ucap tegas kedua orang itu.
Author' POV
Steny langsung muncul dari arah belakang, dia hanya terlihat seperti sosok wanita dengan jubah yang hampir menutupi seluruh tubuhnya, terlihat jelas sekali mereka yang melihat Steny begitu kaget, "Apa maksud kalian ini bukan urusan kamu? Jika seperti ini, maka ini adalah urusanku!!" ucap Steny tegas.
"Siapa kamu?!" tanya salah satu orang itu, tetapi tanpa disangka sebuah batu besar langsung terbang kearah Steny, "Awass!! Ada batu" teriak wanita manusia itu, mata Steny langsung membesar dan dia langsung menatap batu itu dan, "Sypp!" batu itu langsung menghilang tanpa jejak.
"Aww!" ucap Steny dengan menutup mata kirinya, matanya terasa begitu perih sekali, bahkan dirinya nyaris akan jatuh, "Bagaimana bisa?" tanya pria itu kebingungan, Steny langsung kembali menatap kearah mereka, Steny langsung melepas tudung jubahnya.
"Haii!" ucap Steny sembari melambaikan tangannya, rambut pinknya langsung terbawa angin hutan, terlihat sekali Steny tersenyum devil kearah orang tersebut, tetapi orang itu bukan melihat wajah Steny, melainkan matanya yang begitu aneh, ya aneh, begitu aneh, mata kanannya terlihat jelas berwarna biru es, lalu di tengahnya berwarna pink dan di ujungnya berwarna Cyan terang. Sedangkan mata kirinya begitu tidak jelas, karena mata kirinya terlihat berubah warna setiap detiknya.
"Mata apa itu?!!" tanya kaget kedua orang itu. Tetapi Steny hanya diam sembari tersenyum kearah mereka, "pertama kalinya aku melihat seseorang dengan mata seperti itu" ucap seorang peri, dengan tatapan tidak percaya.
"Sebaiknya kalian pergi! Atau akan aku lenyapkan kalian seperti batu tadi!!" ucap Steny tegas yang membuat kedua orang itu gemetar begitu hebat, Steny langsung mengepal tangannya, dan tiba-tiba dia seperi orang melempar sesuatu, ya Steny memang melempar sesuatu dan ternyata itu adalah dua tetes cairan berwarna hijau, tetesan air itu langsung mengenai kening kedua pria itu.
"Jika kalian berbuat jahat! Maka racun itu akan membunuh kalian secara perlahan-lahan" ucap Steny lagi, dengan segera kedua orang itu langsung berlari menjauh dari tempat itu, tampak mereka selalu jatuh ketika berlari, karena itu adalah pengaruh ketakuan mereka kepada Steny.
"Brakkkk!" Steny langsung pingsan secara tiba-tiba, "astaga!" ucap kaget wanita manusia itu.
"Cepat bantu dia segera!" ucap seorang peri, dan akhirnya semua peri itu langsung pergi kearah Steny dengan cepat, "Sebaiknya kita tolong dia, ayo cepat! Bawa dia ke desa" ucap salah seorang peri. Akhirnya mereka semua membawa Steny pergi dari sana.
"Untuk apa kalian membawa manusia kemari! Sudah cukup hanya satu manusia yang boleh kemari!" ucap seorang peri yang begitu kejam, rambut pirang yang lurus serta tertata rapi sebuah mahkota yang tampak seperti dedaunan dan berbagai macam bunga.
"Tapi sepertinya dia begitu berbeda Ratu" ucap pelan salah satu orang yang membawa Steny, "benar Ratu, dia tampak begi-
"Sudahlah! Sebaiknya kalian membawa pergi, aku tidak mau menjadikan desa peri ini menjadi penampung manusia!" ucap tegas peri tadi yang ternyata adalah seorang Ratu. Dengan perasaan sedikit takut dengan amarah Ratu peri, akhirnya mereka kembali membawa Steny dari sana, tetapi tiba-tiba Steny langsung beranjak duduk.
"Maaf sudah merepotkan kalian" ucap Steny sembari menunduk, para peri yang membawa Steny tampak senang melihat hal itu, "lain kali, kalian jangan terlalu baik kepada manusia! Mereka lah yang telah menyebabkan kemampuan kalian hilang!" ucap tegas Ratu peri, Steny yang mendengar itu langsung sontak kaget, "kemampuan apa?" tanya Steny pelan dengan membelakangi Ratu peri.
"Tentu saja kemampuan untuk memanah, karena seorang peri mempunyai kemampuan untuk memanah yang begitu hebatnya" ucap Ratu peri dengan nada sombong.
"Sebaiknya kamu hilangkan rasa bencimu terhadap manusia" ucap Steny, "Berani sekali kamu menceramahiku!!" ucap marah Ratu peri, para peri yang bersama Steny langsung menuduk melihat amarah Ratu peri.
"Dimana orang itu?" tanya Steny kepada peri yang ada di depannya, dan tidak mengubris amarah Ratu peri, "Berani sekali kamu!!" ucap amarah Ratu peri, "Di mana wanita manusia tadi?" tanya Steny lagi, tetapi peri itu tidak menjawab, dia begitu ketakutan dengan amarah Ratu peri.
BTW BAGAIMANA KABAR KALIAN?
TERIMAKASIH BANYAK YA....
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
FantasySequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...