SELAMAT MALAM
HAPPY READING
"Ahh sialan! Kenapa panas sekali" lenguh Steny dengan mengusap keningnya yang penuh dengan keringat, "dan kenapa makhluk itu begitu aneh" ucapnya lagi yang sembarang, sedangkan Antha hanya menatapnya di samping kirinya, "Huhh!" lenguh Steny lagi, tidak lama dia melihat tangan kanannya, "Terlihat seperti bunga biasa, tetapi auranya memang begitu berbeda" ucapnya sendiri, tetapi dia langsung tersadar dengan kanan kirinya.
"Huh!" kagetnya saat dia merasakan tangannya menggenggam tangan orang lain, saat dia melihat ke arah sampingnya.
"Hmh" kagetnya bertambah dua kali lipat saat seseorang memeluknya langsung.
"Kamu kembali" ucap Antha, Steny pun langsung mengingat kejadian tadi, saat dirinya cepat-cepat menghilang dari makhluk tersebut dia tidak ingat bahwa dia membawa Antha, "Sekarang aku tahu kenapa kamu seperti ini" ucap Antha yang mencoba memahami Steny.
"Apa kamu bertemu dengan Steny lain?" tanya Steny yang kini memeluk balik Antha.
"Ya" jawab singkat Antha, "seperti apa dia?" tanya Steny lagi.
"Persis seperti kita pertama kali bertemu.. begitu Jenius namun Egois dan Angkuh" ucap Antha, seketika Steny langsung melepaskan pelukannya itu.
"Dasar!" ucap marah Steny yang langsung memukul dada Antha, "Aww" lirih Antha.
"Itu memang benar" ucap Antha, Steny pun langsung mengalihkan pandangannya, "tidak seharusnya aku menyimpan kekuatan mata itu, tidak seharusnya aku pergi saat malam itu, andai itu tidak terjadi maka aku tidak akan seperti ini" ucap Steny.
"Hei! Hei! Hei! Ini bukan kesalahanmu, apa kamu tahu kenapa aku diciptakan?" tanya Antha sembari tersenyum.
"Kenapa?" tanya balik Steny, "untuk melindungi serta mencintaimu seorang" ucap Antha.
"Sudahlah! Aku tidak butuh gombalanmu itu" ucap Steny yang beranjak berdiri.
"Sayangku! Cintaku!" ucap Antha yang suaranya sedikit ketakutan, "ada apa?" tanya Steny yang melirik ke arah Antha.
"Astaga!!!" kaget Steny saat menyadari dia dan Antha berada di Pohon dekat jurang berada.
"Apa kita akan mati?" tanya Antha, "jika kamu ingin pergi duluan pergilah" jawab Steny sembari tertawa.
Saat malam hari tiba
Semua orang berada di depan reruntuhan Istana Glace, mereka membuat api unggun dengan di bakarnya beberapa hewan buruan, mereka bercakap-cakap satu sama lain, bahkan para wanita siapa lagi kalau bukan Lily, Zeffina dan Steny yang sedang bermain-main dengan kunang-kunang di dekat bekas taman Istana.
"Ngomong-ngomong dimana Tuan Putri Steny?" tanya Robby kepada Antha.
"Dia sedang melakukan Sesuatu yang tidak boleh kita campuri katanya" jawab Antha yang sedang membalikkan kelinci panggang.
"Urusan apa itu?" tanya Robby lagi.
"Aku juga tidak tahu, setelah dia mendapatkan bunga itu dia langsung masuk ke dalam Istana" jawab Antha, "bunga itu?!" ucap kaget Robby.
"Maksudmu bunga Iblis?" tanya tidak percaya Robby, "memangnya kenapa?" tanya Siren tiba-tiba, "bukankah bunga itu sulit didapatkan, lalu bagaimana caranya?" tanya tidak percaya Robby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
خيال (فانتازيا)Sequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...