"Steny ku!" panggil Antha, dan ketiga Steny pun langsung melihat ke arah Antha.
"Kalian tidak mungkin tergoda kan dengan hal tadi?" tanya Antha dengan sedikit mengarkan wajahnya ke arah Pangeran Ryzid. "Mana mungkin aku tergoda." Ujar Steny bermata biru, "Tidak sama sekali!" cuek Steny bermata Cyan.
"Cukup menggoda." Ujar Steny bermata pink dengan tersenyum, dan kini Antha langsung dibuat bingung kembali, "Bagaimana bisa kalian berbeda pendapat?" tanya Antha yang tidak tahu harus apa itu.
"Kami memang berbeda pendapat, tetapi kami semua memiliki hati yang sama." Ujar Steny bermata Cyan, "Baguslah." Jawab Antha dengan mendengus tersebut.
***
Tanpa di sangka-sangka, sebuah cahaya tiba-tiba muncul dari arah letak tubuh Multieyes berada. Cahaya berwarna putih, hijau, ungu, biru, merah dan pink itupun tampak begitu familiar dimata semua orang.
"Aku sudah tahu ini akan terjadi." Ujar Steny bermata pink kristal itu, melihat cahaya itu tengah mengubah Multieyes menjadi sesuatu. "Bukankah dia sudah terbunuh?" tanya Seith yang tadi sempat melihat kematian Multieyes.
"Dia memang sudah mati. Tetapi, dengan keberadaannya Inti kristal, dia bisa hidup kembali." Jawab Steny bermata pink itu, yang kini tampak bersiap-siap apa yang akan mereka hadapi.
"Satu inti kristal, dapat menghidupkan satu orang. Tetapi jika enam inti kristal sekaligus, berarti dia-" ujar Wallz yang tiba-tiba memotong ucapannya tersebut, "enam orang sekaligus." Lanjut Steny yang sepertinya sudah tahu apa yang akan terjadi. Ternyata itu memang benar, karena tidak beberapa lama, setelah cahaya itu menghilang. Tiba-tiba sosok Multieyes bertambah, yang tadinya hanay ada satu. Kini secara keseluruhan dia memiliki enam tubuh.
"Tidak mungkin!" kesal Ryzid yang melihat Multieyes seperti itu.
"Kalian semua uruslah salah satu dari mereka, dan sisanya biar aku yang urus." Ujar Steny bermata pink tiba-tiba, yang membuat mereka kembali keheranan.
"Maksudmu?' tanya Putri Pangeran Alran yang tidak mengerti itu, tetapi Steny bermata pink kristal itu tidak menjawabnya, tetapi dia langsung pergi menghampiri Multieyes.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Antha yang melihat Steny pergi itu, dia merasa bahwa sifat Steny akan keegoisannya itu sudah kembali. Steny bermata pink itupun langsung menyerang salah satu Multieyes, dengan mengeluarkan kristal tajam pink nya dari atas. Tetapi ketika serangan itu gagal, Steny langsung berlari ke bukit terdekat, dan itupun membuat salah satu Multieyes mengikutinya.
"Apa yang dilakukannya?" tanya Stella yang keheranan dengan apa yang dilakukan oleh Steny, "Tentu saja dia memberi umpan. Agar para Multieyes itu tidak berdekatan satu sama lain." Ujar Steny bermata Cyan yang langsung menyerang para Multieyes itu dengan bom yang begitu banyak. Kelima Multieyes itupun langsung menghindar, tetapi mereka semua langsung mencoba menyerang balik Steny bermata Cyan.
Steny bermata Cyan pun langsung berlari mengindari mereka semua. Hingga Steny bemata biru langsung menahan keempat Multieyes secara serentak dengan dinding Es yang begitu tebal. Steny bermata Cyan membawa salah satu Multieyes untuk memasuki hutan Grinlee yang cukup lebat.
"Dua Multieyes sudah pergi, kini tersisa empat lagi. Lalu Apa maksud Putri Steny dengan 'uruslah salah satu dari mereka, untuk sisanya, biar aku yang urus' bukankah seharusnya dia mengurus lima Multieyes?" tanya Wallz, yang mencocokkan pembicaraan tadi, dengan apa yang terjadi.
"Kamu benar, Steny hanya tiga orang, lalu bagaimana dia melawan dua orang lagi?" tanya Robby yang tidak yakin dengan apa yang akan dilakuan oleh Steny itu.
Steny bermata biru itu masih mencoba untuk menahan keempat Multieyes, bahkan setelah dinding es itu sudah mulai mencair akibat Multieyes menggunakan kemampuan apinya. Tetapi, tiba-tiba sesosok gadis tiba-tiba muncul dari atas. Dengan adanya sayap yang berada dipunggunya, gadis dengan wajah yang sama dengan Steny langsung menarik salah satu Multieyes dan langsung membawanya ke sebuah rawa. Hingga Multieyes yang dibawanya langsung dia lemparkan begitu saja.
"Bukankah itu Putri Steny juga?" tanya Putri Aura yang melihat gadis dengan sayap tadi, "Bagaimana mungkin ada Steny lain." Ujar Pangeran Alran, karena yang dia ketahui Steny membelah dirinya menjadi tiga orang.
"Seperti yang kukatakan tadi, satu dari mereka. Kalian yang urus." Ujar seseorang dibelakang mereka, dengan suara yang begitu familiar. Ketika mereka menatap kebelakang, siapa sangka, Steny yang lain muncul dengan aura yang begitu mencekam daripada Steny Steny yang sebelumnya.
"Jika kalian berpikir aku Psikopat, itu memang benar. Aku suka membunuh!" ujar Steny itu, dengan rambutnya yang berwarna ungu, sama seperti Steve dan mata berwarna putih bening. Semua orang yang melihatnya pun hanya bisa tertegun dengan hal itu. Karena versi Steny yang mereka lihat. Memang sepenuhnya menyeramkan.
"HA!" ujarnya, dengan tangan yang seperti menarik sesuatu. Ternyata apa yang dilakukannya itu, dia tengah menarik salah satu Mutieyes. Karena salah satu Multieyes secara tiba-tiba langsung terbang dan pergi menuju ke arahnya.
"Bugh!!" salah satu Multieyes langsung terjatuh dihadapannya. Semua orang yang melihat nya pun kembali tertegun untuk kedua kalinya.
"Akan kubunuh kau, secara perlahan!!" ujar Steny itu yang kini, matanya langsung berubah menjadi berwarna merah maroon, dan Multieyes yang berada dihadapannya pun langsung berubah menjadi kaku.
"Kemari! Kemari!" seru Steny bermata merah maroon tersebut, dan Multieyes itupun mengikutinya dengan ekspresi yang begitu kesakitan. Hingga akhirnya Steny yang begitu menyeramkan tersebut, membawa Multieyes itu pergi, ke arah Hutan yang sudah hancur, akibat balack.
"Aku tidak percaya apa yang terjadi. Kini aku lebih takut kepada Putri Steny, dibandingkan dengan Multieyes." Ujar Steve, dengan ekspresi ketakutan itu, hingga semua orang hanya menganggukkan kepalanya, dari apa yang mereka dengar oleh Steve.
"Kalian tidak ingin salah satunya?!!" tanya teriak Steny bermata biru, yang tengah berhadapan dengan dua Multieyes. Antha yang menyadari hal itupun dengan segera berlari menuju Steny dan Multieyes itu. Secara cepat dia menyerang salah satu Multieyes dengan lavanya.
"Aku akan mengurusnya." Ujar Antha, dan Steny bermata biru itu pun mengangguk. Secara cepat dia berlari untuk memancing salah satu Multieyes tadi. Akhirnya Steny bermata biru itupun berhasil membawa Multieyes ketepian jurang yang ada di sana.
Setelah lima Steny berhasil membuat mereka terpisah, apa Steny dapat berhasil mengalahkan Multieyes secara sendirian. Itu lah yang dipikirkan oleh Antha untuk saat ini.
"Bantu aku!!" teriak Antha, agar mereka semua dapat mendengarnya.
***
"Kamu tidak akan berdaya untuk melawanku, kamu tahu itu!" ujar Steny berambut ungu itu, yang kini matanya berubah menjadi ungu gelap. "Kamu tahu, kejahatanmu tidak sebanding dengan kemampuan jahatku. Aku dapat membuat sesuatu langsung lenyap secara seketika." Ujar Steny dengan senyumnya yang sepenuhnya mengerikan.
"Kamu tahu, sekali aku menyentuhmu. Kamu akan langsung mati, tanpa sisa." Lanjutnya lagi, dengan kondisi Multieyes yang tengah berlutut dihadapannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Eyes [END]
FantasySequel dari ~Amazing Eyes Academy~ peringatan!! Baca terlebih dahulu "Amazing Eyes Academy" sebelum cerita ini. Ketika Keturunan Kristal Hitam mencoba mengahancurkan Kerajaan Lozency, Kerajaan yang masih berdiri di Planet Zaverius. Membuat Steny ha...