Part 27

27.7K 2.5K 84
                                    

Sekali lagi saya minta maaf

Jika ada Typo tolong komentari...

Happy Reading...

"Aku pergi dulu!" ucap Antha yang langsung pergi menuju Hutan, dengan Steve yang menyusul dari belakang. Antha membawa seperangkat alat untuk berburu, seperti tombak, tali dan yang lainnya.

"Lihatlah, itu kan Putri Steny" ucap Steve menunjuk seorang wanita yang berada di atas pohon yang begitu tinggi, wanita itu sedang memakan sebuah apel berwarna ungu.

"Apa yang dia makan? Apakah itu terung?" tanya Steve yang melihat Steny memakan apel ungu itu.

"Apakah kamu tidak ingat, sekarang kita ada dimana?" tanya Antha menyadarkan Steve.

"Hmmm, ada di Hutan" ucap Steve, "Huhh!!" lenguh Antha, "Bodo amat untukmu!" ucap kesal Antha.

"Kamu bicara apa?" tanya Steve, "Mungkin ini efek samping kamu bersama Zeffina, nanti aku akan bertanya bagaimana pacarku itu bisa bertahan dari orang seperti kalian" ucap Antha.

"Apakah aku dan Zeffina seperti Zombie?" tanya Steve.

"Sepasang Zombie lebih tepatnya" jawab Antha, "Aku suka julukan itu, bukankah kami begitu cocok?" tanya Steve lagi, "Bodo Amat!!" ucap kesal Antha yang membuat Steve tertawa sendiri.

"Bagaimanapun aku harus mencari tongkat Kristal itu" gumam Steny sembari mengunyah apel yang berada ditangannya.

"Active!" ucap Steny sehingga muncul sebuah lingkaran berwarna Cyan dihadapannya, lingkaran itu mendekat kearah Steny, setelah lingkaran itu mengenai Steny, seketika Steny pun langsung hilang dari sana.

"Dia pergi!" ucap Antha yang sedari tadi mengawasi Steny.

"Kemana perginya?" tanya Steve, "akupun tidak tahu" ucap Antha.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Steve, "kita pulang saja, mungkin putri Steny berada disana" ucap Antha yang langsung berpikir seperti itu, "baiklah kalau seperti itu" ucap Steve.

"Syttt!! Wushhh!" tiba-tiba Steny muncul diantara bebatuan air terjun yang pernahdi lewatinya tadi, dengan seksama dia melihat empat orang yang sepertinya sedang berdiskusi. "Baiklah! Ayo kita lakukan!" ucap Bryan, Bryan dan ketiga orang itu langsung beranjak berdiri tetapi mereka semua langsung melirik kearah air terjun.

"Astaga!" kaget Bryan yang membuat ketiga orang lainnya pun sama, "apa kamu Zeffina? Sepertinya kamu melihat hantu?" tanya Steny dengan sedikit tertawa.

"Tadi aku berpikiran seperti itu, maaf Putri Steny" ucap Bryan, tetapi tiba-tiba ketiga orang itu langsung duduk dan mengambil sujud. Steny dan Bryan saling memandang kebingungan, 'apa yang mereka lakukan?' itulah yang ada dipikiran mereka berdua.

"Salam Hormat dari kami Tuan Putri" ucap kompak ketiga orang itu, Steny dan Bryan pun langsung tersadar. Dengan segera Bryan pun langsung mengikuti ketiga orang itu, tetapi Steny langsung menyadarinya.

"Apa yang kamu lakukan Bryan?" tanya Steny sedikit keras, "aku mau mengikuti mereka" ucap Bryan, "Tidak boleh!!" larang Steny,

"kau adalah temanku!" ucap marah Steny yang memandang Bryan dengan beringas membuat orang yang melihatnya seperti melihat singa yang mau menerkam kapan saja.

"Kalian bertiga! Berdirilah!" perintah Steny, "baik tuan Putri!" ucap kompak mereka bertiga.

"Aku tidak suka ini" gumam Steny. Mereka pun akhirnya hanya diam, dengan Steny yang mengatur nafasnya agar tidak kembali emosi. Setelah Steny agak tenang dia langsung menanyakan rencana mereka.

Crystal Eyes [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang