1

11.6K 616 11
                                    

Gue benci sama orang yang suka nyari pencitraan!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue benci sama orang yang suka nyari pencitraan!!!

-Gelano Kee

🌸🌸🌸🌸🌸

Gelano menggeleng pelan kepalanya saat melihat kembarannya itu tebar pesona kepada juniornya. Terutama kepada semua cewek dikoridor yang mereka lewati ini.

Gelano bergedik ngeri saat Galeno tersenyum lebar bagai badut disebuah pertunjukkan untuk menghibur penontonnya.

Apa lagi, lawan pandangannya menjerit-jering kegirangan karena mendapatkan sarapan berupa senyuman manis dari Galeno.

Memikirkan senyuman manis, Gelano tersenyum kecut. Bukan senyuman manis yang ditunjukkan oleh Galeno, tapi senyum pencitraan.

"Dasar, pencitraan!"

Gelano segera berlari meninggalkan Galeno sendiri.

"Ge, gue ganteng banget ya sampai-sampai begitunya mereka lihat muka gue."

Sepertinya Galeno tidak menyadari kepergian Gelano. Ia masih memiringkan kepalanya menghadap para juniornya.

"Ge?!"

Galeno menoleh dan tidak mendapati Gelano disebelahnya. Ia pun menghela nafas sembari mendengus kesal.

"Untung lo kembaran gue, Ge. Kalau bukan udah gue kulitin badan lo!"


🌿🌿🌿🌿🌿




"Ge, ini aku udah kerjain semua tugasnya. Tinggal lo cek aja berkasnya," ucap Tio selaku wakil OSIS.

Gelano menerima berkas-berkas siswa kelas sepuluh yang ingin mengikuti kegiatan OSIS. Tangannya membuka selembar demi selembar sembari membaca dengan lekat setiap biodata didalam berkas itu.

Pandangannya terjatuh kepada foto siswa perempuan didalam berkas itu. Keningnya mengerut saat melihat foto tersebut.

"Ini... beneran dia mau ikut kegiatan OSIS?" Tanya Gelano sedikit tidak yakin.

Yang awalnya Tio sedang mengecek berkas yang lainnya, teralihkan mendekat kearahnya. Ia pun melihat foto yang di maksud oleh Gelano.

"Iya... bener. Emangnya kenapa?"

"Mending gak usah! Dari pada banyak masalah nantinya."

Tio terkejut mendengar ucapan Gelano. Kedua alisnya saling bertautan. Tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh ketua OSIS nya itu.

"Belum juga pemilihan, Ge. Gimana kita bisa tahu kalau dia biang masalah?"

Gelano mendesah pelan. Kemudian, dia menutup berkas tersebut dan menyimpannya kedalam lorong meja.

"Coba lo ingat waktu kegiatan MOS bulan lalu," kata Gelano.

Tio mengikuti arahan Gelano. Kemudian, dia berusaha memutar otaknya memikirkan kejadian apa yang terjadi di waktu kegiatan MOS bulan lalu.

"Kejadian apa sih? Kok gue gak inget ya?"

Gelano memutar bola matanya jengah. Kenapa dia bisa mendapatkan wakil yang suka sekali pikun? Untungnya, Gelano bisa di andalkan. Jika tidak, entah bagaimana nasip sekolah milik ayahnya ini.

"Junior tadi itu salah satu siswa yang suka ngelanggar aturan. Sering telat, suka ngebuang sampah sembarangan, suka bolos waktu jam pelajaran, dan yang paling gue inget, dia pernah bolos di hari terakhir kegiatan MOS!"

Gelano masih ingat semuanya. Di mana gadis itu membuat onar didalam kegiatan MOS yang diketuainya.

"Yaelah, Ge. Mungkin dia gak sengaja," ujar Tio. "Kalau kita main nolak gitu aja, sama aja kita gak konsisten. Lo mau nama lo tercoreng gara-gara nolak junior buat ikutan kegiatan OSIS?

"Kan gak lucu kalau nanti ada berita 'ketua OSIS SMA Nusa Bangsa pilih kasih'. Gak lucu, Ge!"

Gelano menatap tajam kearah Tio. Ia sedikit tersinggung mendengar penuturan Tio tentang ke konsistenan.

Melihat tatapan tajam dari Gelano, membuat Tio mengedihkan bahunya sembari berkata. "Gue cuma ngeluarin pendapat gue. Kalau lo gak suka, ya... jangan di tanggepin."

Gelano menghela nafas untuk mengatur emosinya yang tiba-tiba naik. Sebelum, emosinya benar-benar naik karena berdebat dengan Tio, lebih baik dia segera pergi dari ruangan OSIS.

"Gue benci sama orang yang suka nyari pencitraan!!!"

  Sebelum benar-benar pergi dari ruangan itu, Gelano sempat mengucapkan kata itu untuk memperingatkan Tio.

  Tio pun hanya bisa menggeleng pelan melihat sikap Gelano yang tidak mau kalah. Sudah biasa jika dia dan Gelano berdebat tentang hal yang tidak terlalu penting.

"Sabar... sabar..."

Kata itulah yang selalu Tio ucapkan setelah berdebat dengan ketua OSISnya itu.





🌿🌿🌿🌿



Inget tu, Gelano benci sama orang yang suka nyari pencitraan. Wkwkwk....

Jangan galak-galak dong, Ge. Nanti para readersnya takut loh hehe....

Selamat membaca

Bye, bye....

TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang