9

6.2K 409 14
                                    


"Enggak, Ge! Kamu bohong! Gak mungkin dia pacar kamu!" Seru Indah dengan tatapan tak percaya. Ia pun menutup mulutnya yang sedikit terbuka. Mendengar ucapan Gelano mampu membuat hatinya terasa nyeri.

Pacar?

Begitu cepatnya Gelano melupakan dirinya. Bahkan saat ini Indah belum melupakan sama sekali tentang semua hal yang bersangkutan dengan cowok bernama Gelano itu.

Gelano memindahkan tangannya yang tadi menggenggam tangan Naya, menjadi merangkul bahunya.

"Gue gak pernah bohong soal perasaan," ujar Gelano. "Tapi emang dia cewek gue sekarang."

Gelano semakin mempererat rangkulannya dibahu Naya.

"Kenalan dulu, sayang. Dia Indah. Mantan aku dulu," kata Gelano menoleh ke sebelah.

Tentunya Naya terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Gelano saat ini. Mendengar perkataan Gelano yang mengucapkan kata bahwa dia adalah pacarnya membuat jatungnya terasa hampir copot.

Apa lagi mendengar ucapan Gelano barusan. Cewek yang sedang menatap mereka dengan tatapan nanar adalah mantannya.

Ya, Tuhan... jangan bilang Gelano sengaja melakukan ini hanya untuk membuat cewek dihadapannya ini cemburu?

"Kamu masih ingetkan kalau aku pernah ceritain MANTAN aku yang ini?" Gelano sengaja menekankan kata 'mantan'.

Naya mengerutkan dahinya. Ia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Gelano. Ia tidak pernah memiliki hubungan dengannya. Apa lagi sampai mendengar cerita tentang mantan.

"Oh, aku paham. Kamu pasti lupakan?" Ucap Gelano dengan terkekeh. Ia pun mengacak rambut Naya dengan gemas. "Kamu kebiasaan ya... suka banget lupa kalau aku cerita tentang mantan aku."

Lagi-lagi Naya tidak berkutip. Ia binggung harus membalas apa semua perkataan Gelano.

Lidahnya terlalu kelu untuk mengucapkan sepatah kata pun. Ia hanya mengerutkan dahinya sebagai respon dari semua yang Gelano lakukan padanya.

Indah menatap nanar kelakuan Gelano kepada cewek yang tidak dikenalinya itu.

"Kamu bohong, Ge! Kamu bohong!" Indah mendorong bahu Gelano hingga membuatnya terjengkang kebelakang.

"Aku tahu sifat kamu! Aku tahu kamu itu cinta sama aku! Aku tahu kamu gak bakalan bisa move on dari aku! Aku tahu semuanya tentang kamu, Ge! Aku tahu....."

Tangis Indah pun pecah setelah itu. Hatinya terasa tersasat sebuah pisau tajam.

Perih! Perih melihat cowok yang dicintainya mencintai orang lain selain dirinya.

"Itu gak mungkin! Hiks....."

Gelano  berusaha menahan dirinya untuk tidak merangkul tubuh Indah dan memeluknya saat ini juga. Untuk pertama kalinya Galeno melihat Indah menangis dihadapannya. Dan yang paling menyakitkan adalah cewek yang menangist ini dihadapannya saat menangis karena dirinya.

Tapi Gelano masih kekeh mempertahankan egonya agar tidak melakukan hal konyol tersebut. Ia masih ingat kata-kata Galeno alias kembarannya untuk tidak terpengaruh pada semua yang dilakukan Indah.

Dulu saja Indah meninggalkan tanpa alasan, mengapa sekarang ingin kembali tanpa rasa bersalah?

Gelano menatap mata Indah yang masih mengeluarkan air mata. Sepertinya Indah benar-benar terpukul tentang kenyataan palsu yang dikatakan olehnya saat ini.

Tidak! dia tidak boleh terjerumus dalam kepalsuan Indah! Lebih baik dia segera pergi dari sini, dari pada Gelano nekat memeluknya.

"Kita kekelas sekarang, ya?"

TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang