14

6.5K 392 19
                                    


"Gimana? Berhasil gak?"

Naya menoleh setelah mendengar pertanyaan itu.

"Mau tahu aja urusan orang!" Serunya.

Karla tertawa. Ia tahu jika sahabatnya itu sedang kesal mendapatkan makian dari Gelano.

"Katanya pasti berhasil, kenapa sekarang murung gitu mukanya?" Ledek Karla lagi.

Naya memanyunkan bibirnya kedepan. Saat ini dia benar-benar kesal.

Naya pikir, Gelano menghubunginya karena meng-iyakan ajakannya. Tapi ternyata, tidak sesuai harapan.

Gelano memaki dirinya dan mengencamnya agar tidak lagi menganggunya.

"Lihat aja besok. Gue jamin, Kak Gelano pasti bakal luluh sama gue!" Ujar Naya dengan percaya dirinya. "Gue kan cantik. Gue yakin, sekarang pasti Kak Gelano lagi nyesel di kelas karena nolak gue."

Karla mencibir. "Yakin, neng? Kalau gagal lagi gimana? Gue gak ikut nanggung malu loh, ya?"

"Kita lihat aja, nanti!"




*******



Naya membawa setumpukan buku paket ditangannya. Tangannya terlihat kesusahan karena beban buku tersebut.

Al hasil, Naya memperlambat langkahnya untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Yaitu, buku-bukunya terjatuh kelantai.

"Kalau gini gue minta ditemenin, Karla. Huhh..." gerutunya.

Buk!

Namun ditengah perjalanan, bahunya tersenggol oleh sesuatu hingga membuatnya terkejut. Sontak buku-buku yang dibawanya terjatuh dan berserakan kelantai.

"Aw!" Naya pun ikut mendaratkan bokongnya kelantai.

"Eh, sorry. Gue gak sengaja."

Naya mengangkat wajahnya. Terlihat seorang cowok berseragam sama sepertinya membalas pandangannya.

"Biar gue bantu!"

Cowok yang tak diketahui namanya itu lantas berjongkok dan mulai mengambil buku-buku yang berserakan.

Naya tak bergeming. Ia hanya melihat gerakan cowok itu tanpa berniat membantunya sama sekali.

"Lo gak apa-apakan?" Cowok itu menoleh tanpa menghentikan gerakan tangannya yang sedang menyusun buku. "Gue bener-bener gak sengaja nyenggol lo."

Setelah merapikan buku tersebut, cowok itu berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Naya berdiri.

"Ayo, diri!"

Naya tercengang melihat cowok itu. Ia sama sekali tak merespon.

"Hey! Ayo, gue bantu berdiri!" Seru cowok itu lagi.

Mendengar itu sontak membuat Naya terlonjak kaget.

"Eh, iya."

Naya menerima uluran tangan cowok itu dan berdiri dari lantai. Setelah itu, Naya membersihkan bokongnya dengan menepuk-nepuk pantatnya.

"Sorry, ya? Gue gak sengaja nabrak lo. Mata gue terlalu fokus nyariin kelas," ujar cowok itu.

Naya mengangguk paham. Meski dalam hatinya mencibir jika dirinya tidak bertanya.

TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang