13

7K 372 39
                                    


Selamat pagi pacar❤

Pasti kakak udah dateng kesekolah. Iyalah! Kalau belum dateng, gak mungkinkan baca surat ini. Hehe....

Oh, iya. Udah sarapan belum?
Aku udah sarapan loh, kak....
Kalau kakak belum sarapan, kakak bisa makan di kantin bareng aku kok.
Tuh, dibawah ada nomor hp aku.

+6285382******

Yaudah, deh. Selamat belajar kakak😊

Bye😘😘😘

Salam cinta
Naya❤Gelano

Rahang Gelano mengeras setelah membaca habis surat tak beemutu barusan. Ia meremas kertas tersebut hingga membentuk bulatan kusut. Kemudian dia melemparnya sembarangan.

"Geblek tuh bocah!" Gerutu Gelano.

Tiba-tiba rasa pusing melanda kepalanya. Efek yang ditimbulkan setelah membaca tulisan alay tersebut membuat kepalanya sakit.

Entah apa yang dipikirkan cewek bernama Naya itu. Tidak bosan-bosannya dia mengejar Gelano. Bahkan Gelano masih ingat jika dia telah mengucapkan kata-kata pedasnya sebagai penolakan.

Tapi mengapa Naya masih mengerjarnya?

Pikiran Gelano kembali teringat pada kejadian di mana dirinya mengatakan perkataan yang sungguh, Gelano sangat menyesal mengatakan perkataan seperti.

Jika saja saat itu pikiran Gelano lurus kedampak atas perbuatannya, mungkin saat ini Gelano tidak akan mendapatkan teror mengerikan seperti ini.

Gelano mendaratkan bokongnya kebangku. Tanpa melepas tasnya, Gelano menyandarkan tubuhnya kekepala bangku dengan penutup kelopak matanya.

"Selamat pagi pacar!!"

Terdengar suara aneh ditelinga cowok berwajah dingin itu. Tapi dia tahu, siapa pemilik suara itu. Yang pasti, suara itu milik Galeno.

Gelano masih terdiam. Ia tidak menyahuti atau pun bereaksi apa-apa. Ia masih saja memejamkan matanya.

"Udah sarapan belum? Kalau belum makan bareng yuk!!" Ucap Galeno lagi dengan nada dibuat-buat.

Dahi Gelano mengeryit. Sepertinya dia ingat kata-kata itu.

"Telpon aja nomor aku. Tuh, nomornya ada dibawah."

Sontak mata Gelano terbuka. Ia ingat kata-kata itu. Terlihat Galeno sedang berdiri didekatnya dengan memegang sebuah kertas yang tadi dibuangnya.

Gelano pun segera beranjak dari bangkunya, lalu mendekat kearah Galeno.

"Sini, bego!"

Gelano berusaha mengambil kertas tersebut dari tangan Galeno. Sedangkan Galeno, menghindar dari jangkauan Gelano.

"Siniin, bangke!"

"Naya love Gelano. Ugh.... so sweet!!"

Terjadilah pergualatan memperebutakan sebuah kertas antara kakak beradik itu. Hingga akhirnya, Gelano berhasil mengambil kertas tersebut dari tangan Galeno.

Galeno tertawa terbahak-bahak mengingat kata-kata dalam keetas itu. Apa lagi, melihat raut wajah Gelano yang sedang panik.
Sungguh! Galeno menyukai saat-saat kembarannya itu sedang panik.

"Haha... pagi-pagi udah dapet beginian," ujar Galeno. "So cute banget, Ge! Haha....."

Gelano mendecih kesal. Mendengar suara tawa Galeno membuat hatinya merasa jengkel.

TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang