"Gelano, ada apa?"Gania berbondong-bondong dari dapur bersama Keenan. Suaminya yang sedari tadi ikut kemana saja dia pergi. Bahkan ketoilet pun, Keenan sempat ingin ikut masuk kedalam.
"Astaga, Gelano! Apa-apaan ini?" Serunya setelah melihat anak sulungnya sedang membopong seorang gadis dipundaknya.
Gelano menoleh. Sedangkan Naya, menghentikan tangannya yang sedang memukul punggung Gelano sembari membulatkan matanya.
Itu suara siapa? Batin Naya.
"Anak orang," jawab Gelano santai. Ia pun menurunkan Naya hingga membuatnya memekik tertahan.
"Dia gak mau turun dari motor, yaudah aku bopong, bawa masuk kedalem," ujar Gelano lagi dengan santainya.
Gania menghela nafas panjang. Mengapa begini pikiran anak sulungnya? Apa tidak bisa dibawa masuk dengan cara baik-baik tanpa dibopong seperti itu?
"Ya Tuhan. Kenapa anak gue bego banget, sih?!" Gumam Gania.
"APA?!"
Gania terkejut mendengar suara terkejut dari dua orang yang dicintainya itu. Siapa lagi kalau bukan suaminya Keenan dan anaknya Gelano?
"Ck! Bawa pacar kamu keruang tamu. Biar Mama yang buatin minuman."
Gelano mengangguk paham. Ia pun langsung menarik tangan Naya dan membawanya keruang tamu.
"Ihh, jangan pegang-pegang, ah!"
"Oke, lepas!"
Gelano sengaja melepaskan tangannya dari tangan Naya. Hal itu sontak membuat Naya terjatuh dengan posisi duduk dilantai.
"Kakak!!!" Sunggut Naya.
Gelano tertawa samar. Mendengar suara gadis aneh itu sedikit lucu.
"Katanya lepas. Yaudah, gue lepas."
"Tapi gak gitu juga, kali! Lihat nih, bokong aku sakit!"
Naya berusaha berdiri dari lantai tanpa meminta bantuan dari Gelano. Namun sepertinya, Gelano tidak tega melihat itu.
"Gue bantuin."
Tanpa menunggu persetujuan Naya, Gelano memegang kedua bahunya dan mulai membantu Naya berdiri dari lantai.
Naya tak berkutip dibuatnya. Saat merasakan kedua bahunya dipegang oleh Gelano membuat dadanya terasa ingin meledak.
Apa lagi jarak dirinya dan tubuh Gelano hampir berdekatan. Hal itu membuat debaran jantung didadanya memompa begitu cepat.
"Makanya, jadi cewek jangan ceroboh. Gue gak suka sama cewek ceroboh kayak lo," kata Gelano sembari menuntun Naya untuk duduk disalah satu sofa. "Selagi gue gak jahat, jangan pernah sok gak mau atau gengsian. Karena saat itu, gue bakal ngelakuin apa yang lo bilang."
Naya terdiam mendengarnya. Tidak menjawab atau pun bergerak gelisah. Entah mengapa perlakuan Gelano barusan membuatnya tidak bisa bergerak.
Tubuhnya terasa kaku. Sedangkan suaranya terasa tertahan didalam tenggorokannya.
"Woi?! Kenapa diem?"
Naya terjengkit kaget hingga semua lamunannya membuyar. Ia mengalihkan pandangannya kesamping untuk menghindari Gelano yang sepertinya sedang melihat kearahnya.
Naya memegang permukaan dadanya yang masih saja berdegup kencang.
Jantung gue kenapa?
*****
Di sinilah Naya. Duduk gelisah sembari menunggu kedatangan Gelano yang sedang berganti pakaian di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTS|| -I LOVE YOU
Teen FictionSequel 'Be Mine' (slow update) judul awal 'personal' Twins The Series.... _______________________ Gelano dingin, Naya masih berupaya untuk menghangatkannya. Gelano jauh, Naya masih berusaha mendekatinya. Namun ditengah perjalanan mendekatinya, hati...