Mereka telah sampai di rumah Naya. Sebelum turun, terjadi sebuah percekcokan antara Gelano dan Naya."Gue kebelet pipis. Gak mungkinkan gue pipis sembarangan apa lagi sampai pipis dalam mobil?"
Naya menepuk jidadnya. Mengapa seniornya itu berubah drastis? Setahunya, senior bernama Gelano itu tidak pernah berbicara sepanjang itu selain menghina dirinya.
"Pipis di toilet umum apa salahnya sih?" Seru Naya. "Toiletnya juga gak jauh dari sini."
"Apa?! Toilet umum?"
"Iya."
Gelano menggeleng kuat. Toilet umum itu jorok!!!
"Gak ah! Ya kali gue pipis di toilet umum."
Naya menghembuskan nafasnya berat. Percuma menyuruh seniornya yang bernama Gelano itu. Percuma!!!
"Udah ah buruan! Gue numpang pipis rumah lo."
Gelano turun terlebih dahulu sebelum menunggu jawaban dari Naya. Karena dia yakin, Naya pasti akan menolak keinginannya itu.
Sedangkan didalam mobil, Firhan terkekeh melihat interaksi antara Naya dan cowok berparas bule itu.
Dasar ABG! Batinnya.
"Berapa bang?" Tanya Naya.
"Udah, gak usah bayar. Anggep aja lagi nganterin kalian pacaran. Hehe..." sahut Firhan yang masih saja terus berkekeh.
Naya membulatkan matanya mendengar ucapan Firhan. Pacaran? Siapa yang pacaran?
"Enggak, bang! Naya gak pacaran sama Gelano. Enggak!"
"Kalau gak pacaran, gak mungkinkan dia ikut nganterin kamu pulang?"
Naya mengerucutkan bibirnya. Ia tidak suka mendengar Firhan mengucapkan kata-kata seperti itu. Karena dia yakin, saat ini Firhan sedang mengejeknya.
"Bang Firhan mah..."
"Lah, emangnya kenapa? Pacar kamu ganteng kok."
Seketika perut Naya terasa ingin mual mendengar perkataan Firhan yang mengatakan jika Gelano 'ganteng'. Bahkan dia bergedik ngeri hingga kedua bahunya bergerak naik turun.
Tawa Firhan semakin keras. Begitu menggemaskan melihat kekesalan dan gerakan aneh Naya yang sudah dianggap adiknya itu.
"Udah, jangan cemberut gitu! Nanti pacarnya marah lagi. Haha...."
"Bang Firhan!!!"
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan dikaca mobil membuat mereka menoleh kearah luar. Ternyata, suara ketukan itu berasal dari ketukan tangan Gelano yang sedang mengintip dibalik kaca mobil itu.
"Woi, cepetan!" Seru Gelano. "Gue udah kebelet!!!"
Naya memutar bola matanya jengah. Ia menghembuskan nafasnya berat sebelum berteriak 'iya' sebagai jawaban.
"IYA!!!"
******
Gelano tersenyum tipis tatkala melihat Naya keluar dari mobil itu. Apa lagi saat melihat wajah Naya yang ditekuk masam.
Gelano yakin, karena dirinya tadi, acara obrol-obrol temu kangen bersama babang Firhannya itu pasti terganggu.
Naya melangkahkan kakinya kesal. Ia sempat memandang Gelano dengan tatapan kekesalannya.
Namun sayangnya, Gelano tidak terpengaruh dari tatapan itu. Ia bahkan membalas tatapan Naya dengan alis yang terangkat sebelah.
"Buruan! Gue pipis di sini, nih!" Kata Gelano.
"Iya, iya! Resek banget, sih?!"
Naya pun akhirnya melangkah masuk kedalam rumahnya yang diikuti oleh Gelano dari belakang.
"Jangan macem-macem loh!" Seru Naya.
"Siapa juga yang mau macem-macemin lo?!" Sahut Gelano.
Naya tak menyahuti sahutan Gelano. Ia pun membuka pintu rumahnya selebar mungkin agar senior rese itu bisa masuk dalam rumahnya.
"Masuk!"
Gelano masuk kedalam rumah Naya. Hal pertama kali yang dia rasakan dalam rumah Naya adalah sepi.
"Toilet dideket dapur. Lurus aja, nanti belok kekanan," ucap Naya memberitahu jalan menuju toilet rumahnya.
Gelano mengangguk paham. Ia mulai melangkahkan kakinya. Namun, bukan kearah toilet, tapi kearah sofa yang berada tak jauh dari mereka berdiri.
Naya mengerutkan dahinya melihat Gelano yang duduk disofa rumahnya. Bukannya tadi dia kebelet pipis?
"Loh, loh. Kenapa duduk? Toiletnya di sana!"
"Gak jadi!" Jawab Gelano santai.
Naya membulatkan mulutnya. Ia baru sadar jika saat ini dirinya menjadi bahan kerjaan Gelano.
Gue dikibulin!!
*******
Haha Naya jadi bahan bercandaannya Gelano nih😂😂😂😂
Ngopi?
KAMU SEDANG MEMBACA
TTS|| -I LOVE YOU
Teen FictionSequel 'Be Mine' (slow update) judul awal 'personal' Twins The Series.... _______________________ Gelano dingin, Naya masih berupaya untuk menghangatkannya. Gelano jauh, Naya masih berusaha mendekatinya. Namun ditengah perjalanan mendekatinya, hati...