32

4.7K 221 15
                                    


Lain halnya dengan Gelano yang berusaha menguatkan jiwa dan batinnya, Naya sendiri sedang kebingungan dengan perasaan yang dirasakan olehnya saat ini.

Perasaan hampa, gelisah, bimbang bercampur jadi satu bagaikan bumbu-bumbu masakan yang akan dimasak.

Apa lagi sejak kesadarannya tadi, Naya sama sekali tak melihat keberadaan Gelano. Padahal, yang membuatnya begini adalah Gelano sendiri.

Di mana letak tanggung jawab cowok itu?!

Ini yang dikatakan cinta?

Ini yang dikatakan sayang?

Oh, c'mon! Ini bukanlah pernyataan sesuatu dari makna 'cinta' dan 'sayang'. Ini hanya pertunjukkan untuk menunjukkan bahwa dirinyalah yang menang.

Dasar buaya! Batin Naya berseru.

"Nay..."

"Naya...."

"Eh! Iya, Hema?"

Dahi Hema mengerut. Naya melamun? Melamunkan apa?

"Kamu melamum?" Tanya Hema dengan tatapan menyelidik.

Naya mengerjabkan matanya beberapa kali. Ia pun membuang pandangannya dari tatapan Hema dengan menunduk menatap tubuhnya.

"Naya...." sekali lagi Hema memanggil nama Naya.

"Apa?" Tanya Naya dengan nada polosnya.

"Kamu gak dengerin aku ngomong, ya?"

"Eh! Aku dengerin kok," sahut Naya.

"Aku ngomong apa?"

Skak-mat!!!

Naya dilanda kebingungan. Ia yang menggali tanah, ia juga yang terperangkap.

Ah! Ini semua karena memikirkan Gelano.

"Anu---eh... ini--hmmm..." Naya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tersenyum kikuk kepada Hema.

Hema pun menghembuskan nafasnya berat. Meskipun sedikit kecewa, tapi ia berusaha untuk tidak terlalu tergesa-gesa dalam bertindak.

"Kamu lagi mikirin apa sih? Sampai aku ngomong aja gak didengerin," ujar Hema dengan nada lembut seperti biasanya.

"Gak lagi mikirin apa-apa, kok. Perasaan kamu aja kali. Hehe..."

Hema mengangguk paham. Mungkin yang dibicarakan oleh Naya itu benar. Ia tidak sedang memikirkan apa-apa hingga topik pembicaraannya pun tak diperdulikannya.

"Yaudah. Sekarang kamu mau tidur atau mau balik kekelas?"

"Gelano."

"APA?!"

Naya membulatkan matanya mendengar perkataannya sendiri.

Ya, Tuhan. Kenapa gue keceplosan gini?

"Eh ini hm---anu, aduh!"

Naya mengetuk keningnya. Hingga ia sendiri pun mengaduh kesakitan.

Bagaimana bisa mulutnya itu mengeluarkan nama Gelano?!

"Kamu lagi mikirin dia?" Tanya Hema.

Naya bungkam. Ingin menggeleng tapi ia takut untuk berbohong. Ingin mengangguk tapi takut menyinggung perasaan Hema.

Melihat kebungkaman Naya pun membuat Hema menghela nafas panjang. Seakan ia bisa membaca apa yang ada didalam pikiran Naya sekarang.

"Apa yang dia punya sampai aku gak pernah kamu lihat, Nay?"





******






Rasa bimbangnya masih menjalar dalam jiwa Naya. Apa lagi rasa kehampaan yang tiba-tiba saja menyelimuti perasaannya belum hilang sejak tadi.

Rasa bersalahnya kepada Hema karena insiden kecil tadi pun tak dapat mengalihkan perasaan bimbangnya. Entah mengapa, pikirannya terkunci kepada seniornya bernama Gelano itu.

"Bbssstt..." Karla mencolek bahu Naya. "Naya. Bbsssttt..."

"Apaan sih?!" Naya berdecak kesal.

"Lo mau tahu gak?" Ucap Karla.

"Enggak!" Sahut Naya gusar. Karena saat ini kondisi perasaannya memang benar-benar badmood.

"Beneran gak mau tahu? Ini tentang Gelano, loh."

"Apa?"

"Halah! Tadi bilangnya enggak, pas denger nama Gelano, langsung kejer kupingnya. Haha..." sindir Karla.

Naya memutar bola matanya jengah. Ia kira, Karla benar-benar serius. Nyatanya, sama saja seperti biasanya.

Terlalu banyak basa-basinya.

"Bodo amat, Kar! Bodo amat!"

Karla terkekeh mendengar seruan Naya. Padahal, hal yang akan dibicarakannya ini memang benar-benar tentang Naya dan seniornya yang bernama Gelano itu.

Kejadian di mana Gelano menyatakan cinta kepada Naya tiba-tiba saja menjadi tranding topik di sekolahnya. Bahkan banyak bisikan-bisikan yang tak mengenakkan.

"Gelano beneran nembak lo ya, Nay?" Tanya Karla tiba-tiba.

Naya yang awalnya diam tak memperdulikan Karla pun langsung menegakkan punggungnya.

Bagaimana bisa ia lupa jika tadi Gelano menyatakan perasaan kepadanya?

Berarti sebentar lagi, ia akan mendengar gosipan-gosipan yang tak mengenakkan telinganya.

"Ciee di tembak senior. Haha..."

"Apaan sih?!"

"Ciee......"

Masalah apa lagi ini?










******







Haha Naya kebingungan sendiri😁😁
Sabar ya Nay haha


Haha Naya kebingungan sendiri😁😁Sabar ya Nay haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang