25

5.2K 279 20
                                    


Percayalah. Untuk pertama kalinya remaja berparas wajah tajam itu penasaran dengan seorang gadis. Bahkan bisa dibilang saat ini dia sangat-sangat penasaran.

Rasa penasarannya begitu besar hingga membuatnya rela membatalkan rapat OSIS yang sebelumnya sama sekali tak pernah dia lakukan.

Gelano selalu profesional dalam melakukan sesuatu. Apa lagi ini bersangkutan dengan jabatannya sebagai ketua OSIS. Bahkan Gelano tak pernah membatalkan rapat OSIS saat tiba-tiba ada acara dadakan di rumahnya.

Tap kali ini Gelano dengan gampangnya membatalkan rapat yang dia sendiri buat hanya untuk menemui seseorang yang telah mencuri perhatiannya?

Oh, sungguh! Ini adalah keajaiban dunia yang sangat-sangat langka.

Gelano sedikit khawatir dengan tingkah Naya yang tidak seperti biasanya tadi.

Ada apa dengan Naya?

Pertanyaan itu terus menerus berputar dalam otaknya. Seakan-akan, hanya Naya yang menjadi arah fokus pikirannya.

Yang Gelano tahu, Naya selalu bertingkah layaknya anak kecil saat bertemu dengannya. Ada saja yang akan dipeetengkarkan atau pun didebatkan dengan dirinya.

Tapi tadi pagi, Naya sama sekali tak mau berbincang hal-hal tak penting bersamanya. Bahkan Naya terlihat menghindar darinya.

Apa Naya marah karena kemarin mengerjainya?

"Masa sih dia marah cuma karena gituan? Dia kan balik kerjain gue."

Gelano bergumam tak jelas. Penjelasan guru yang saat ini sedang mengajar didepannya. Lebih tepatnya--dihadapan 34 orang.

Oke. Mungkin nanti saat istirahat Gelano harus menemui Naya. Ia harus menanyakan mengapa Naya bersikap tidak seperti biasanya.

Jika tidak begitu, mungkin Gelano akan gila untuk sesaat.






******




Sesuai pikiran Gelano tadi. Setelah bel istirahat berbunyi, dia langsung keluar dari kelasnya menuju kekelas Naya.

Galeno sempat bertanya mau kemana kembarannya itu, namun sayangnya Gelano hanya menjawab dengan gelengan kemudian dengan cepat keluar dari kelasnya.

Langkah Gelano bergerak cepat. Tidak seperti biasanya saat dia akan melangkah. Entahlah, mungkin karena rasa khawatirnya yang terbelenggu dalam benaknya.

Tapi tunggu! Gelano khawatir kepada Naya?

Ini nyatakan?

Tiba-tiba Gelano menghentikan langkahnya saat hendak menuruni tangga. Padahal, 2 anak tangga lagi dia akan benar-benar menuruni tangga.

"Kenapa gue mikirin tuh bocah?"

Gelano mencoba berargumen dengan hatinya. Otaknya berputar keras untuk mengelak perasaan aneh yang menyelusup dalam hatinya.

Mana mungkin dirinya bisa se--khawatir ini kepada Naya. Naya itu bukan siapa-siapanya. Bahkan mereka tidak saling memiliki hubungan.

Seingatnya, dulu dia tidak pernah merasakan hal seperti ini saat masih memiliki hubungan dengan Indah. Bahkan Gelano terlalu cuek dan percaya jika Indah setia kepadanya.
Meski sayangnya, Indah bermain dibelakangnya.

Apa ini rasa was-wasnya karena takut kejadian dulu terulang?

Oh, ayolah!

Masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian dulu. Dirinya sama sekali tidak mempunyai hubungan bersama Naya terkecuali hubungan antar musuh.

Namun, bisa jugakan rasa musuh menjadi rasa cinta?

Otak Gelano kembali berputar keras. Mencoba memahami apa maksud dari perasaan aneh yang dia rasakan saat ini.

Ah! Mungkin ini hanya rasa bersalahnya yang berlebihan hingga membuatnya seperti ini.

Mybee.....






******





Lah, Gelano suka beneran sama Naya?


Lah, Gelano suka beneran sama Naya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semua?

TTS|| -I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang