🍁 D E L A P A N B E L A S 🍁

885K 55.4K 18.9K
                                    

Sesampainya di apartemen Kinzy langsung berjalan menuju kamar mereka untuk mandi. Berbeda dengan Arthur yang langsung membaringkan dirinya diatas sofa cokelat ruang tengah mereka setelah mengidupkan tv. Ia sedang menunggu menonton acara tv favoritnya yang akan kembali tayang setelah sekian lama vakum, 'Cake Decorating Show'.

Lima belas menit kemudian, Kinzy sudah selesai mandi. Ia keluar dengan memakai kaus oblongnya yang berwarna biru muda dan legging berwarna hitam sebatas betisnya. 

"Gak mandi lo?" Tanya Kinzy ditengah langkahnya yang mendekati Arthur sambil mencepol asal rambutnya.

"Gak, mager." Jawab Arthur sekenanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari tv.

"Udah dekil gitu juga,"

"Yang penting masih ganteng."

"Tapi kalo lihat elo gue jadi ingat sama temen gue yang orang Korea." Ucap Kinzy sambil tersenyum tipis dan mendudukkan dirinya diatas permadani.

"Lo punya temen orang Korea?" Kini Arthur menatap Kinzy.

Kinzy mengangguk, "namanya Ug Lee. U-ge el-e-e." Eja Kinzy.

Arthur tampak berpikir, "ada, ya?"

Kinzy mengagguk lagi. Lalu mulai membuka makanan yang mereka beli tadi di McD melalui drive thru.

Melihat Kinzy yang sudah mulai membuka makanan, Arthur pun pindah untuk duduk diatas permadani bersama Kinzy.

Tiba-tiba Arthur tersadar, ia langsung melemparkan kentang goreng kepada Kinzy. "Maksud lo gue jelek gitu?"

Kinzy tidak menjawab, ia hanya menggedikkan bahunya seraya tersenyum geli melihat kelemotan Arthur.

"Nyil, kenapa?" Tanya Arthur ketika muka Kinzy tiba-tiba terlihat seperti orang yang hendak muntah.

Kinzy menjawabnya dengan gelengan kepala, kemudian lanjut melakukan kegiatannya yang sebelumnya.

Namun tiba-tiba Kinzy berdiri dan berlari kecil ke arah dapur sambil menutup mulutnya. Melihat itu, Arthur pun langsung ikut menyusul mengejar Kinzy. Arthur berhenti tepat disebelah Kinzy yang sedang membungkuk pada wastafel dapur. Kinzy memuntahkan cairan bening. Dan tentu saja Arthur selalu sigap untuk membantu Kinzy mengurut tengkuk istrinya.

Merasa sudah reda, Kinzy pun menegakkan badannya. Dan Arthur langsung merangkul Kinzy erat sambil memegang tangan Kinzy.

"Udah?" Tanya Arthur lembut sambil membungkukkan badannya menatap Kinzy.

Kinzy mengangguk. Setelah itu, Arthur membawa Kinzy kembali ke ruang tengah.

Mereka mulai menyantap makanan mereka dengan khidmat. Dan kekhidmatan lenyap ketika Arthur mulai membesarkan volume suara tv saat acara tv favoritnya sudah mulai.

"Thur, pelanin gak?!" Sentak Kinzy tiba-tiba dan bibir Arthur maju beberapa senti. Arthur pun memelankan volume suara tv.

Bibir Arthur sudah tidak maju lagi seketika karena mendadak senang setelah melihat beberapa kue yang akan dihias.

"Nyil, lo tahu nggak--"

"Enggak." Sela Kinzy cepat disela-sela makannya.

"Ck, sebenarnya dari kecil gue tuh pengen jadi itu." Arthur menunjuk tv dengan dagunya. 

Kinzy pun ikut melihat tv. "Jadi tukang dekor kue?"

Arthur menggeleng tanpa mengalihkan atensinya dari tv, "yang makan."

***

Kinzy mulai melek kemudian balik merem. 

Setelah makan siang tadi, Kinzy naik keatas sofa dan ikut menonton tv. Sedangkan Arthur masih diatas permadani bersender pada sofa.

Bad Boy Is A Good Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang