Bad Boy Is A Good Papa [END]

🍁 T I G A P U L U H L I M A 🍁

Typo adalah jalan ninjaku.

Mohon koreksi dan sarannya :)

***

"Ayo pulang!" Arthur bangkit dari duduknya dan mengambil baby carier  Kayla.

"Yaelah, Om. Balu juga lima belas menit." Ucap Mike yang masih menjilati sendok es krimnya.

"Lima belas menit apanya? Kita udah satu setengah jam disini." Balas Arthur sengit.

"Yaudah kalo gitu kita jalan-jalan aja. Di lumah Om ngebosenin."

"Terus kenapa datang ke rumah Om?"

"Mike bukannya mau ke lumah Om. Tapi Mike kangen Om. Gimana sih?"

Arthur menghela napasnya. Berdebat dengan anak-anak memang melelahkan. "Yaudah mau jalan kemana?"

"Mike mau lihat halimau, Om."

"Ke kebun binatang?"

Mike menggeleng. "Mau lihat halimau doang kok. Gak usah ke kebun binatang."

"Yang namanya harimau adanya di kebun binatang. Gak pernah ceritanya harimau jalan sendirian di trotoar kayak kucing, Miki Maus!" Arthur kesel.

"'Kan Mike gak bilang halus di tlotoal. Pokoknya lihat halimau." Mike dengan tatapan sengit.

"Udah minta, banyak maunya lagi. Dasar bocah!" Gumam Arthur pelan yang ternyata di dengar oleh Mike.

"Kata Bunda, Mike udah gede!"

"Udah gede kok belum bisa bilang r."

"'Kan Mike masih kecil!"

"Apaan dah. Tadi gede sekarang kecil." Ucap Arthur dengan sangat pelan hingga Mike tidak dapat mendengarnya. Arthur beralih pada Kayla. "Lala mau lihat apa?"

"Yimau!" Pekik Kayla semangat.

Abang sama adek sama aja batin Arthur.

"Yaudah ayo!" Arthur memasukkan Kayla ke dalam baby carier setelah itu mereka pergi dari kedai es krim.

Mereka pergi menggunakan taksi. Kedai es krim yang tidak jauh dengan gedung apartemennya, membuat Arthur malas untuk membawa kenderaannya. Dan Arthur juga malas untuk kembali ke gedung itu untuk mengambil kenderaan.

"Om!" Panggil Mike pada Arthur ditengah perjalanan mereka.

"Hm," Arthur hanya menjawabnya dengan gumaman.

"Om tahu dinosaulus gak?"

"Ya tahulah." Arthur langsung nyolot karena merasa diremehkan.

"Dinosaulus enak gak, Om? Manis gak kayak es klim?"

"Dinosaurus gak bisa dimakan, Mike."

"Kalo t-leks?"

"Enggak bisa."

"Buaya?"

"Enggak."

"Ulal?"

"Enggak."

"Kelalawal?"

"Enggak."

"Singa? Gajah? Kupu-kupu? Bulung elang? Monyet? Zebla? Laba-laba? Jelapah?"

"Enggak. Enggak. Enggak. Enggak. Enggak.Enggak.Enggak. Enggak." Jawab Arthur sambil menahan emosinya.

Sedangkan supir taksi yang membawa mereka sedari tadi sudah terkekeh geli mendengar percakapan antara om dan keponakan ini.