🍁 E M P A T P U L U H 🍁

729K 42.3K 2.1K
                                    

Typo adalah jalan ninjaku.
Mohon koreksi dan sarannya :)

***

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, Kinzy pun akhirnya bisa pulang. Sekarang Kinzy sudah berada di dalam mobil tentunya bersama Arthur dan kedua putri kembarnya. Yang pertama bernama Ayana Talisha Moracco dan yang kedua Keana Agrisha Moracco. Nama itu sudah menjadi kesepakatan mereka sebelum si kembar lahir. Lebih tepatnya Kinzy terpaksa setuju karena Arthur memaksa untuk memakai nama pilihan pemuda itu, kalau tidak Arthur katanya bakal mogok makan. Awalnya Kinzy tidak percaya, Kinzy baru percaya setelah Arthur masuk angin pada malam hari karena tidak makan apapun dari siang hari.

Kali ini mereka memakai jasa supir pribadi dari ayah kandung Arthur. Jadi Arthur dan Kinzy duduk di belakang bersama Ayana yang berada di gendongan Kinzy sedangkan Keana di gendongan Arthur.

Selama di mobil, Kinzy dan Arthur sama sekali tak berhenti untuk berinteraksi bersama putri kembar mereka. Dari mengajak bicara, atau memberikan kecupan-kecupan kecil, bahkan menjahili si kecil. Kita semua tahu kalau menjahili itu adalah kerjaan dari bapaknya.

Arthur sengaja menyentuh pipi atau bibir Keana dengan jarinya lalu mulut Keana akan mendekat kearah jari Arthur dan mengisapnya. Alasan yang keluar dari bibir Arthur ketika melakukan ini adalah agar ikatan antara si kecil dan orang tua semakin dekat. Tapi niat yang ada di dalam hati Arthur untuk melakukan ini memang murni untuk menjahili si kecil.

"Loh, loh, ini mau kemana? Bukannya kita ke kanan, ya?" Tanya Kinzy tiba-tiba ketika mobil terus berjalan lurus. Mengingat jalan yang diambil untuk ke apartemen mereka adalah ke arah kanan, tenu saja Kinzy bingung.

"Shh, kamu tenang aja deh. Aku mau ngasih surprise." Ucap Arthur tenang sambil tersenyum simpul.

"Ngasih surprise kok bilang-bilang." Dengus Kinzy sambil mengembalikan perhatiannya pada Ayana. "Emang kamu mau ngasih apa? Kamu udah bangunin aku candi?" 

Arthur menggeleng, "aku bangunin khayangan." Jawab Arthur asal.

***

"Arthur, kita mau ke rumah siapa?" Tanya Kinzy ketika mobil mereka mulai memasuki komplek perumahan.

"Kepo!"

"Dih apa banget sih!" Kinzy mendelik pada Arthur.

"Thur, udah sampai." Terdengar suara Pak Roni bersamaan dengan berhentinya mobil mereka di depan rumah yang berwarna abu-abu.

Baik Pak Roni maupun Arthur dan Kinzy segera turun dari mobil. Kinzy dan Arthur berdiri menghadap rumah itu.

"Rumah siapa?" Tanya Kinzy melihat rumah yang berdiri kokoh di depannya. 

Rumah itu tidak bertingkat tetapi terlihat besar dan memiliki halaman depan yang luas. Dimana,pada halaman terdapat kolam ikan yang kecil dan taman yang dipenuhi bunga.

"Ini rumah kita." Jawab Arthur riang.

"Lah, ngawur kamu!" Balas Kinzy dengan wajah yang sulit diartikan.

"Serius! Aku pikir kita lebih bagus tinggal dilingkungan perumahan. Si kembar juga bisa lebih bebas di sini dibanding apartemen yang suasananya gitu-gitu aja." Jelas Arthur.

Wajah Kinzy langsung pias. "Ini kegedean, Arthur. Bersihinnya gimana?" Selama di apartemen, yang membersihkan keseluruhan ruang apartemen memang Kinzy dibantu oleh Arthur. Kinzy masih bisa menerima untuk membersihkan apartemen yang tidak seberapa besar. Tapi rumah ini?

Arthur langsung berdecak. "Ya gak mungkinlah aku biarin kamu bersihinnya sendiri--"

"Kalaupun kamu bantuin aku itu tetep gak akan selesai!" Kinzy memotong ucapan Arthur yang belum selesai.

Bad Boy Is A Good Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang