Malam hari pukul 23.58
"Kel, aku mohon jangan bunuh aku malam ini," pinta Lina pada Kelly.
Kelly tersenyum kecil. "Aku akan membunuh orang secara random," balas Kelly.
"Maksudmu?" tanya Lina penasaran.
"Ya cap cip cup aja deh siapa yang bakal aku bunuh malam ini," kata Kelly, padahal dia bohong mengenai ini semua. Sebenarnya dia bukan werewolf dan dia juga gak tahu siapa werewolf yang sebenarnya. Namun semua orang sudah mengira bahwa dia adalah werewolf. Bahkan dia tertawa sendiri dalam hati ketika Lina memohon seperti itu. Padahal dia tidak punya hak apapun untuk membunuh orang malam ini.
"Siapapun yang nanti bakal dibunuh oleh Kelly atau sniper, aku bilang yang tenang ya di alam sana," kata Lina pada teman-temannya.
"Lin! Bikin makin takut aja nih!" bentak Reiza.
"Mau gimana lagi? Pembunuhya aja masih ada di tengah-tengah kita dan mereka juga tidak bisa untuk tidak membunuh karena kalau mereka gak membunuh maka kita dan keluarga kita juga dibunuh, ya kan Kel?" kata Lina, lalu mengakhiri perkataannya dengan menoleh ke Kelly yang dibalas anggukan oleh Kelly.
Aku harap kalian bisa menemukan siapa werewolf sesungguhnya, batin Kelly. Dia rela berkorban bagi teman-temannya, tapi dia berharap bahwa teman-temannya juga bisa menemukan siapa werewolf sesungguhnya.
Mereka masing-masing mulai saling berpelukan seolah-olah inilah hari terakhir mereka di dunia ini. Mereka saling menangis terharu satu sama lain berharap andai saja waktu di pantai tadi bisa terulang kembali. Mereka bisa senang-senang bareng dan bernostalgia bareng. Ahh waktu terlalu cepat untuk menjemput mereka! Mereka masing-masing masuk ke ruangan pribadi dengan hati yang penuh debaran jantung, kecuali Debora yang begitu tenang, bahkan dia tersenyum puas dalam hatinya melihat mereka ketakutan.
***
Semuanya mulai masuk ke ruangan pribadi masing-masing. Setelah itu, host mulai berjalan di lorong ruangan pribadi peserta. Dia membuka pintu ruangan pribadi Debora, lalu menyuruh Debora untuk keluar. "Karena kamu sendirian sekarang. Aku beri waktu 5 menit untukmu berpikir siapa yang akan kau bunuh malam ini," kata host pada Debora.
"Cuma 5 menit?" tanya Debora dengan menaikkan kedua alisnya. Host mengangguk. "Kelamaan 1 menit aja cukup," kata Debora dengan seringai licik.
"Makin lama aku makin takut dengan dirimu," kata host dengan nada mengejek.
"Iya nih makin lama aku makin berani dengan dirimu," balas Debora.
"Yuk ahh cakar-cakaran sini," ajak host duel dengan Debora. Namun suara dari headset yang dikenakan di telinga kanan host menjadi berisik. "Yaelah," komentar host sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Cepat! Waktunya hanya 5 menit!" perintah host sambil melihat jam digital di tangannya.
"Udah aku rencanakan siapa yang bakal aku bunuh dari siang tadi," balas Debora.
"Ya udah kalau gitu kamu langsung masuk aja ke ruangan pribadi temanmu yang akan kau bunuh," perintah host.
Debora menengadahkan telapak tangan kanannya di depan host. "Pisaunya mana?" tanya Debora. Namun host hanya memberi tali tambang. "Kok cuma tali?" tanya Debora bingung.
"Kamu mau pakai baju rangkapan dari temanmu yang sudah tercemar dengan darahnya?" tanya host sarkas.
"Ohh ya sih," kata Debora dengan senyum-senyum tidak jelas.
"Makanya mulai sekarang membunuh orang lain gak boleh sampai keluar darahnya," jelas host yang membuat Debora mengerti maksud perkataan host siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Show: Werewolf Party Game
Mystery / Thriller12 remaja terjebak dalam sebuah gedung yang mengharuskan mereka untuk bermain werewolf party game. Mereka harus menemukan dengan segera siapa di antara mereka yang memegang kartu werewolf lalu membunuhnya untuk bisa menyelesaikan permainan ini atau...