Author Pov
"Oyy air di bak kamar mandi penuh lagi nih!" teriak Kevin dari ruang pertemuan. "Ayo yang mau mandi," lanjutnya.
"Ohh ya?" tanya Kelly yang sedang duduk santai di kursi host di ruang pertemuan.
"Nekat amat Neng!" komentar Kevin melihat Kelly sedang duduk dan bermain dengan kursi beroda, tempat host duduk waktu pertama kali mereka sadar diculik di sini.
Kelly mengedikkan bahunya. "Lagipula gak ada host juga kan," katanya sambil beranjak berdiri. Kevin menunjuk kamera CCTV di tepat di atas Kelly berdiri saat ini. "Ohh baguslah," komentar kelly saat melihat CCTV di atasnya.
"Kamu udah mandi kah?" tanya Kevin pada Kelly. "Btw aku baru nyadar huruf depan kita kan sama nih. Jadi kayaknya kita cocok deh," kata Kevin sambil menautkan kedua jari telunjuknya.
Kelly tersenyum tipis. "Apaan sih? Gak jelas!" balasnya. "Setahuku yang cewek belum mandi sih aku, Lidya, dan Debora," kata Kelly.
Kevin melepaskan tautan jari telunjuknya. "Ihh gak jadi deh ternyata kamu belum mandi," kata Kevin kecewa.
"Emang kamu udah?" tanya Kelly dengan sedikit tersenyum.
"Udahlah!" jawab Kevin dengan yakin. "Asal tahu aja ya di sini cowok-cowok rajin mandi semua gak kayak cewek!" kata Kevin.
"Gimana cewek-cewek mau mandi kalau kamar mandi langsung direbut sama cowok!" balas Kelly dengan ketus.
"Ihh! Dah mendingan kamu dulu yang mandi!" teriak Kevin mengakhiri debat kecil ini.
"Biar Debora dulu lah yang mandi! Kasihan dia dari hari pertama di sini belum mandi," kata Kelly.
"Kan dikasih kesempatan malah disia-siakan," komentar Kevin sambil cemberut.
"Bacot!" teriak Kelly di depan Kevin, lalu pergi meninggalkannya.
"Ihh aku mah cogan bukan bekicot," balas Kevin tapi Kelly tak menggubrisnya lagi. "Dasar cewek!" komentarnya lagi.
***
Lidya membuka pintu dan melihat Kelly yang ternyata daritadi menggendor pintu ruangan pribadinya. "Ehh kenapa Kel?" tanya Lidya sambil menghapus air matanya.
Kelly tampak celingak-celinguk ke dalam ruangan pribadi Lidya. "Debora kemana? Terus kenapa kamu kok nangis?" tanya Kelly langsung.
"Sabar kali!" komentar Lidya sambil menarik napas pelan dan membuangnya dengan kasar. "Aku nangis cuma karena takut aja. Tadi emang Debora yang nganterin aku ke sini, tapi habis itu dia langsung balik," jelasnya.
"Ohh," komentar Kelly. "Ngomong-ngomong kamu belum mandi kan? Tuh ada air di kamar mandi cukup buat 5 orang mandi tuh," kata Kelly.
"Ehh? Iya kah?" tanya Lidya gak yakin.
Kelly mengangguk. "Makanya aku cari Debora soalnya kasihan dari kemarin dia gak dapat kesempatan buat mandi terus," kata Kelly.
"Ya udah biar Debora dulu aja," kata Lidya.
"Kuy lah kita cari Debora dulu," ajak Kelly.
Lidya mengangguk, lalu menutup pintu ruangan pribadinya, dan ikut Kelly mencari Debora. "Debora!" teriak Kelly saat Kelly dan Lidya sampai di depan ruangan pribadi Debora. Lidya mulai menggedor-gedor pintu ruangan pribadi Debora cukup keras.
"Debora! Bukain pintunya!" teriak Lidya walaupun suaranya kecil karena capek buat nangis.
"Daritadi Debora gak kembali ke ruangan pribadinya," kata Theo yang tiba-tiba berada di kiri Lidya. Sontak Lidya dan Kelly pun terkejut. "Aku sudah nunggu dia daritadi di sini," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Show: Werewolf Party Game
Misteri / Thriller12 remaja terjebak dalam sebuah gedung yang mengharuskan mereka untuk bermain werewolf party game. Mereka harus menemukan dengan segera siapa di antara mereka yang memegang kartu werewolf lalu membunuhnya untuk bisa menyelesaikan permainan ini atau...