Awalnya kehidupanku sangatlah sempurna. Memang aku dilahirkan di keluarga yang broken home. Mamaku meninggalkan rumah sejak aku berusia delapan tahun dan membawa Adik perempuanku yang saat itu berusia enam tahun. Namun aku bersyukur memiliki teman-teman yang sudah seperti saudaraku sendiri selama tiga tahun ini. Nama mereka adalah Yudha, Bima, dan Lidya. Hidupku sangat terasa sempurna dengan kehadiran mereka, walaupun kondisi keluargaku seperti itu.
Yudha adalah sahabatku yang paling diam di antara kami berempat, tapi entah mengapa kami selalu menyebut bahwa Yudha seperti Papa kami. Tak hanya menjadi sosok 'Papa' tapi dia juga bisa menjadi sosok 'Kakak' nih. Selain itu Yudha selalu mengantarku pulang ke rumah jika aku harus pulang sekolah sore atau malam hari, bahkan dia rela tidur di rumahku (yang jelas beda kamar ya) untuk menjaga aku saat Papaku lagi melakukan presentasi perusahaannya di luar kota karena saat itu perusahaan tempat Papaku bekerja sedang sibuk membuka cabang-cabang di luar kota Surabaya. Alhasil Yudha yang selalu menemaniku ketika aku sendirian di rumah, bahkan Papaku sangat mempercayakan aku pada dia. Berjalannya waktu aku juga mulai menaruh hati pada Yudha, tapi aku berusaha memendamnya karena Yudha sendiri sudah mulai menutup hatinya lagi untuk cewek akibat masa lalunya yang kelam, walaupun begitu dia sangat peduli denganku karena dia sendiri yang mengatakan bahwa aku ini adalah Adiknya yang ketjeh.
Bima adalah anak pindahan dari Jepang. Dia baru masuk ke sekolahku (saat SMP kelas 3) tepatnya dua bulan yang lalu. Menurutku dia itu orang yang unik apalagi kalau lagi makan--entah makanan ringan atau makan nasi--. Saat dia makan maka orang lain tidak boleh mengajak dia berbicara karena katanya kalau makan sambil bicara nanti gak bakal dapat jodoh--entah dapat nasihat dari mana itu--. Akupun juga bingung dengan dia, tapi perlu kuakui dia adalah orang yang paling rajin dan disiplin. Kalau kami berempat punya janjian buat ngumpul, maka hanya Bima yang paling rajin buat kumpul, bahkan dia rela datang 30 menit sebelum jam janjian, padahal aku, Yudha, dan Lidya suka molor dari jam janjian.
Lidya adalah anak paling centil disini, bahkan banyak cowok yang digoda olehnya. Namun beruntung dia tidak suka menggoda Yudha. Di balik kecenthilannya ini, Lidya menyimpan masa lalu yang menyakitkan di saat usianya masih 12 tahun. Sayangnya dia gak mau kalau masa lalunya itu diungkap lagi atau diceritakan ke orang lain. Jadi ini hanya rahasia kami berempat dan kami berusaha untuk tidak mengorek masa lalunya lagi.
Ohh ya ngomong-ngomong kami saat ini mulai memasuki SMA dan aku sangat senang karena kami berempat di sekolah yang sama. Setiap pulang dari MOS, kami berempat selalu naik sepeda onthel bersama menuju rumahku karena mereka menganggap bahwa rumahku adalah basecamp terbaik yang mereka punya, bahkan kami bisa tidur bersama di ruang tamu di rumahku karena terlalu asyik menonton film horor atau kelelahan mengerjakan tugas-tugas dari kakak senior di MOS.
Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena sehabis acara MOS di sekolah kami usai, ada sesuatu yang membuat kami harus memasuki permainan terkutuk ini. Aku tak pernah mengingat bagaimana kami berempat dan teman-teman baruku di SMA lainnya bisa terkurung dan harus bermain permainan terkutuk ini. Satu hal yang masih aku ingat adalah waktu itu kami berempat mengeluarkan sepeda onthel dari parkiran sekolah sehabis pulang. Setelah itu tak ada ingatan lagi yang cukup berarti untuk memberi alasan mengapa kami bisa terkurung disini dan bermain game yang terkutuk ini. Apakah kami diculik di parkiran sekolah itu oleh wewe gombel? Atau bagaimana? Tidak ada yang tahu hal itu. Namun kami berempat bertekad untuk mencari jalan keluar dari game ini secepatnya bersama-sama, kami tak ingin salah satu dari kami menjadi korban dari permainan yang tidak jelas ini. Kami hanya ingin keluar dari tempat ini dan mendapatkan kembali kebahagiaan kami dahulu.
***
Note:
Hai para penghirup oksigen kembali lagi dengan sapi_imoet dengan ceritanya yang baru. Aku harap kalian suka deh sama novel ini. Tenang novel ini gak sadis-sadis banget, sekalipun ada thriller nya, apalagi sampai bikin kalian gak nafsu makan. Gak bakal kalian temuin deh.
Pokoknya baca dan pantengin terus ceritanya. Kalian bakal menemukan banyak keseruan pokoknya di novel ini. Jika kalian suka dengan novel ini, aku mohon vote ya :) dan rekomendasikan ke teman-teman lainnya. Terimakasih dan terima duit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Show: Werewolf Party Game
Mistério / Suspense12 remaja terjebak dalam sebuah gedung yang mengharuskan mereka untuk bermain werewolf party game. Mereka harus menemukan dengan segera siapa di antara mereka yang memegang kartu werewolf lalu membunuhnya untuk bisa menyelesaikan permainan ini atau...