"Kira-kira siapa yang akan kita lihat kartu roleplay nya?" tanya Kevin memulai diskusi.
"Entah," jawab Lidya santai.
"Ehh serius nih! Kalau gak milih ntar kita dicakar singa garong loh," kata Kevin menyindir host.
"Coba tanya Lina. Seharian ini jarang sekali aku mendengar suaranya sama satu cewek yang namanya sapa itu?" ucap Lidya.
"Evelyn," jawab Kevin singkat.
"Nah itu," balas Lidya.
"Jangan gitu biasanya yang diam itu suka menghanyutkan," canda Kevin. Garing sih.
"Udah bukan rahasia umum lagi itu," sahut Lidya.
"Coba buka kartu roleplay Banis," saran Lina.
"Kan apa yang aku bilang tadi. Biasanya yang diam itu menghanyutkan," kata Kevin sambil terkekeh. Garing lagi sih.
"Receh tahu gak!" komentar Lidya. "Tapi boleh tuh dicoba cari tahu kartu roleplay Banis. Walaupun perasaanku mengatakan dia bukan werewolf sih," lanjut Lidya.
"Gak! Logikaku mengatakan kalau Banis adalah werewolf," tegas Lina dengan wajah serius.
"Alasannya?" tanya Kevin.
"Perubahan sikap," jawab Lina singkat. "Aku bisa melihat ketika dia dipilih mayoritas suara oleh kita-kita. Dari situ sampai malam sebelum tidur, dia jadi pemurung gitu," jelas Lina.
"Kalau menurut aku sih karena dia merasa bersalah atas matinya Jonathan tadi," balas Kevin.
"Gini sih kalau seandainya bukan Banis. Siapa yang kira-kira punya kartu roleplay werewolf?" sela Lidya.
"Mungkin Yudha," jawab Kevin yang membuat Lidya menatapnya nanar.
"Gak mungkin! Aku yakin dia bukan werewolf!" tegas Lidya.
"Di sini gak ada yang gak mungkin," balas Kevin.
"Pendirian ku tetap! Aku ingin mengerti kartu roleplay Banis!" ucap Lina.
"Aku sama dengan Lina," sahut Lidya.
"Ehh kok gak ada yang nemenin aku sih?" tanya Kevin.
10
Hitungan mundur dimulai dari detik ke 10. "Cepatlah tentukan sekarang!" perintah host dari kejauhan.
"Banis," ucap Lidya dan Lina serempak yang membuat Kevin pasrah.
"Ya udah deh Om ganteng ikut para cecan," kata Kevin pasrah.
Tet
"Jadi kalian sepakat memilih Banis?" tanya host sambil berjalan ke akuarium dengan tulisan 'Banis' yang bagian atasnya ditutup dengan kain warna ungu. Mereka bertiga mengangguk mantap. "Baiklah ambil kartunya di dalam akuarium ini," kata host sambil membuka kain ungu yang menutupi akuarium tadi.
"Astogeh, kenapa ada mantan di situ? Ehh maksudnya ikan lele di situ," komentar Kevin saat melihat akuarium Banis berisi dua ikan lele. "Ini boleh panen lele gak di sini? Lumayan nih buat jadi pecel lele," bisik Kevin pada Lidya yang di sampingnya.
"Diam Om genit!" balas Lidya.
"Ayo! Kalian ingin tahu kartu roleplay Banis bukan? Tuh kartunya ada di dasar akuarium," kata host yang memang sengaja untuk memancing mereka bertiga memasukkan tangan mereka di dalam akuarium.
"Ehh Om genit mending tangan kau aja yang masuk ke akuarium itu. Kalau tanganku yang masuk nanti bisa perawatan tiga hari tiga malam gitu, apalagi airnya kayak air bekas selokan deh," ucap Lidya sambil mendorong-dorong Kevin untuk maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Show: Werewolf Party Game
Misteri / Thriller12 remaja terjebak dalam sebuah gedung yang mengharuskan mereka untuk bermain werewolf party game. Mereka harus menemukan dengan segera siapa di antara mereka yang memegang kartu werewolf lalu membunuhnya untuk bisa menyelesaikan permainan ini atau...