Dhanti pov
Resepsi kita berjalan lancar, tentu aku sangat senang karena aku bisa merasakan hangatnya kasih sayang dari keluarga, teman teman dan terutama suamiku. Aku sangat beruntung memiliki k. Darul seutuhnya sebagai imam dari sholatku, dan k. Darul yang akan membimbingku ke jalan yang diridhoi-Nya. Aku masuk ke kamar dan mulai bersiap untuk sholat maghrib berjamaah bersama k. Darul, aku mengganti gaunku dengan piyama berwarna navy dan jilbab instan berwarna senada, aku menyiapkan pakaian yang akan dipakai k. Darul untuk sholat, aku meletakkan sarung hitam, baju koko pendek, dan sebuah peci putih di atas spring bed.
Dan mulai menggelar sajadah untuk kita berdua sholat, k. Darul keluar dari kamar mandi menggunakan kaos putih dan celana training, dia begitu tampan bila berpakaian seperti itu, apalagi kalo udah pake setelan untuk sholat, tampan nya sudah tidak terkira. Dia melihat aku dengan sangat aneh, dia menaruh handuknya di rak handuk dan mendekatkan dirinya padaku,
"Kak mau ngapain? Kakak bukannya sudah mengambil air wudhu?" Tanya aku gugup
"Apaansi, kamu negatif aja. Aku mau ngambil pakaian dibelakang kamu" tersenyum kekeh kearahku
Sedari tadi jantungku tidak berirama seperti biasanya, dia telah membuatku merasakan tatapan hangat darinya, setelah aku mendengar balasan dia, aku menghembuskan nafas dengan keras.
"Kamu kenapa dek?" Sambil memakai sarungnya
"Hmmm, gapapa kak" tersenyum kikuk
"Yaudah sholat yuk, udah adzan tuh"
"Iyaa kak, aku ambil air wudhu dulu"
Untung aja k. Darul nggak sadar apa yang aku lakuin, coba kalo k. Darul peka pasti dia bahas masalah tadi huft, bagus deh kalo dia nggak bahas lagi batinnya
Kita sholat dengan khusyuk, setelah sholat k. Darul mengajak aku untuk membaca al-qur'an yang dipimpin dengannya. Kita melantunkan ayat ayat suci al-qur'an dengan sangat khusyuk, sampai tak terasa air mata jatuh ke sajadah ketika aku melantukan ayat suci. Selesai membaca al-qur'an, aku duduk diatas tempat tidur dan membaca novel, sementara k. Darul memainkan handphonenya, aku memulai obrolan diantara kita"Kak?"
"Iyaa dek?"
"Kakak besok sibuk nggak?"
"Engga kok, emangnya kenapa?" Sambil meletakkan handphonenya diatas nakas
"Aku minta dianterin boleh?"tanya ku mendatangi k. Darul
"Boleh dong, kenapa engga?. Emangnya kamu minta dianterin kemana?"
"Aku mau beli busana muslim kak, tapi couple sama kakak" tersenyum malu kearahnya
"Wahhhh ide bagus tuh, dengan senang hati aku mengantar kamu dek" menempelkan bibirnya ke pipiku
"Ihhh kakak main cium aja" pipiku memerah
"Kenapa? Kan kita udah halal" tertawa pelan
"Yaudah besok anterin aku ya kak" tersenyum merayu kearahnya
"Iyaa sayang pasti" tersenyum kembali dan memegang kedua tangan dhanti dan menciumnya
"Oiya semenjak kamu tinggal disini kan kamu baru melihat bagian dalam rumah ini, kamu kan belum liat luarnya. Ada kolam renang loh sama taman kecil dan kolam ikan, kamu mau keliling rumah ini kah??"
"Astagfirullah sampe lupa aku kak, mau banget dong kak, dengan senang hati" sambil memeluknya
K. Darul membalas pelukannya
"Tapi ada syaratnya" ujar aku
"Syaratnya apa?"
"Gendong aku sampe pintu depan oke" tersenyum kikuk dan meregangkan tanganku kearahnya
"Dengan senang hati" tertawa pelan
K. Darul mengendong ala bridal style, dan menurunkan aku didepan pintu depan. Kita berkeliling rumah dan menikmati angin malam, bahkan k. Darul masih memakai pakaian sholat tapi pecinya kini ia lepas, tak terasa waktu isya datang dan kita masuk kembali kedalam rumah. K. Darul langsung ke masjid untuk sholat berjamaah,sementara aku dirumah sendiri kemudian sholat isya.
Part ini panjang ya hehe
Jangan lupa ninggalin jejak ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad