"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"-
Dhanti Alanza
"Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad
Sungguh penyesalan ini tidak akan hilang dipikiranku, takdir berkata lain. Aku telah gagal -DarulRasyad
Setelah darul keluar dari ruangan dokter tersebut, darul mendapat kabar yang buruk, yang sangat mengecewakan, apa yang akan menjadi miliknya kini telah lenyap, dan darul sangat menyesal karena gagal menjaga dhanti dan calon anaknya
Darul sangat terpukul saat ini, sedangkan sekarang di London mereka benar benar sendiri tidak ada keluarga yang menemani, sementara dhanti masih tidak sadarkan diri, kondisi dhanti kritis saat ini. Darul sangat sangat menyesal apa yang akan ia katakan saat sampai jakarta nanti, apalagi dhanti adalah anak kesayangan mama papanya, dan tidak akan terbayang bila dhanti meninggalkan dirinya.
Ya dhanti mengalami keguguran, janin yang dia pertahankan untuk lahir ke dunia lenyap begitu saja, darul nggak akan biarkan orang yang sudah buat dhanti seperti ini, yang darul harapkan sekarang dhanti sadar dan berada disampingnya. Satu satu harapan adalah pertolongan Allah, hanya Allah yang dapat menolongnya. Tak henti henti doa ia panjatkan di dalam sujudnya, air mata terus mengalir dari pelupuk matanya, setiap sholatnya ia selalu panjatkan doa yang sama untuk keselamatan dhanti.
3 hari berlalu
Dari kejadian itu, sampai saat ini dhanti belum juga bangun dari masa kritisnya, sejauh ini belum ada perkembangan dari diri dhanti, pihak rumah sakit sudah memberikan pelayanan yang terbaik untuknya, tetapi kenapa dhanti tidak kunjung bangun juga.
Dhanti berada dalam ruangan ICU yang sangat steril sehingga tidak diperbolehkan satu orang pun masuk ke dalam, tubuhnya penuh dengan selang selang yang membantunya untuk hidup.
Darul ingin sekali memasuki ruangan itu, untuk selalu berada disampingnya, tapi darul tidak bisa melanggar prosedur rumah sakit. Sampai saat ini, darul belum mengabarkan keluarganya maupun keluarga dhanti. Kehamilan dhanti memang dirahasiakan, bahkan kepergian mereka ke London untuk babymoon belum ada yang tau dari dua keluarga.
Keadaan darul benar benar berantakan, bagaikan seorang yang frustasi, depresi dan sebagainya. Pakaiannya tidak teratur, rambutnya acak acakan, dan begitu kondisi darul saat ini, sesekali ia ke hotel hanya untuk mandi dan sholat, asupan makan dan tidur darul tidak teratur. Harapan ia hanya dhanti sadar, dia sudah kehilangan calon bayinya yang usianya masih sangat muda.
Silang 5 jam dari penantian darul, dia pergi ke hotel, mandi, sholat dan tak hentinya ia memanjatkan doa untuk keselamatan istrinya.
Darul bersimpuh di atas sajadah, dan mengadahkan tanganya keatas. Air mata terus mengalir dan hati yang sedang hancur saat ini, ia coba deskripsikan kepada Allah,
"Ya Allah Ya Tuhanku, engkau maha pemberi segalanya engkau maha agung maha penolong maha pemurah maha penyayang engkau maha segalanya, engkau penguasa langit dan bumi ini, hamba disini memohon kepadamu ya Robbi, istri hamba sedang dalam keadaan kritis dia sedang berjuang disana ya Robb, hamba mohon kuatkan dia berikan hamba ketabahan dalam menghadapi ini, selamatkan istri hamba ya Robb berikalah hamba kesempatan untuk menjaganya lagi ya Robb, hamba janji kepadamu, hamba akan menjaga istri hamba dengan sebaik baiknya, walau nyawa hamba taruhannya ya Robbi" hati darul bergetar, seakan dhanti mendengar doa nya
Darul mencoba ikhlas dan tabah, lalu darul mengambil Al-qur'an kesayangan dhanti yang berada diatas nakas, ia membaca surah al kahfi dan ar rahman surat itu adalah surat favorit dhanti, dimana jika darul membacanya dhanti akan merasa sangat tenang.
Setelah beberapa menit darul selesai membaca Al-qur'an, darul langsung melesat ke rumah sakit untuk kembali menemui istri kesayangannya. Sebelum kerumah sakit, darul mampir membeli bucket bunga untuk istri kesayangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Darul berdiri di depan jendela ruangan ICU yang ditempati dhanti, darul melihat tubuh dhanti yang terbaring lemah tak berdaya diatas ranjang rumah sakit,
"Anza, aku mohon za bangun za bangun. Tidur kamu sudah cukup sampai disini, aku ingin melihat kamu tersenyum dan tertawa bersama denganku, aku disini menunggu kamu sadar, aku yakin kamu bisa, kamu kuat za, kamu bisa sayang. Kembalilah kepelukanku za, kita jalan jalan lagi di London, katanya kamu mau ke london eye, mau naik sama aku, kamu udah janji loh za, kamu nggak mungkin ingkar kan. Bangun sayang. Aku bawa bunga kesukaan kamu, apakah kamu tidak mau menerimanya?? Buka mata kamu dhanti, Aku mencintaimu selalu dan tidak akan pernah pudar" tidak disadari, cairan keluar dari mata darul dan jatuh begitu saja membasahi wajah darul
Darul duduk, sambil memegang bucket bunga. Lalu, dokter menghampirinya dan mempersilahkan darul untuk masuk ke ruang ICU. Ketika darul diambang pintu, darul memandangi wajah istrinya yang tengah terbaring lemas tak sadarkan diri.
Darul duduk di kursi yang berada disamping ranjang, darul menggenggam erat tangan dhanti, menciumnya, dan terus memegang erat tanganya. Ia kecup keningnya lama, dan meletakkan bucket bunga di samping tubuh dhanti.
"Assalamualaikum sayang, aku ada disini disamping kamu, kamu nggak kangen sama aku? Kamu cantik, sangat cantik. Tapi akan lebih cantik lagi,kalo kamu bisa membuka mata kamu. Sudah cukup tidur kamu sayang, tidurnya udah lama. Aku janji sama kamu, jika kamu bisa sadar aku akan bawa kamu jalan jalan keliling kota London ini, kemanapun kamu mau. Aku janji sayang. Aku mohon buka mata kamu, lihat aku. Aku mohon" darul mencium tangan dhanti dan mengecup keningnya
Tangan darul masih melekat di tangan dhanti, darul terus membacakan ayat ayat suci dan memanjatkan doa di samping dhanti. Ketika darul mengusaikan bacaannya, ia mengucap hamdalah.
Dan keajaibanpun terjadi, tangan dhanti bergerak dan matanya mengerjap, mencoba membukanya. Sontak darul kaget dan segera melihat wajah dhanti, lalu darul menekan tombol merah yang ada di atas ranjang.
"Alhamdulillah ya Allah, kamu sadar sayang, Alhamdulillah" darul meneteskan air matanya, dan dokter langsung memasuki ruangan itu
Dokter keluar dari ruang ICU, ia menjelaskan semua yang terjadi pada dhanti. Dokter bilang, saat ini dhanti sedang trauma, dan akan sangat terpukul bila mengetahui kabar kegugurannya dari orang lain, dia lebih dapat memahami bila yang memberi tau orang terdekatnya dan secara perlahan, tubuh dhanti rentan lelah, karena bekas jahitan akan sangat berpengaruh bila dhanti terlalu aktif beraktifitas.
Hingga saatnya, dhanti dipindahkan ke ruang perawatan, ruang VVIP dipilih darul agar dhanti merasa nyaman dan mendapat perawatan intensif.
Selang yang tadinya melilit di tubuh dhanti, satu persatu dilepas karena kondisinya yang semakin membaik, yang hanya tersisa selang infus untuk membantu asupan makanan dhanti.
Next? Calon anak darul dan dhanti udah engga ada😭😭😭 Wanita itu sangat kejam, siapa sebenarnya wanita itu? Maaf ya kalo chapter ini feelnya kurang😆😆