Ujian berat

5.5K 269 11
                                    

Seorang wanita menghampirinya dengan pakaian serba hitam dan memakai tutup kepala yang menutupi bagian hidung dan mulutnya. Dia mendekati dhanti, dan memegang denyut nadinya. Ketika dia mengetahui kalau denyutnya masih ada, dia langsung memberi kode kepada temannya yang berada di sekitar lobby hotel juga. Dua orang laki laki menghampiri meja dhanti, kemudian ia membawa dhanti ke suatu tempat diluar kota london, tempat terpencil di sebuah desa di inggris.

Dhanti disekap kaki tanganya diikat dan keadaannya sangat mengenaskan, dhanti mencoba bertahan hidup di dalam ruangan yang hampa udara, yang hanya ada satu ventilasi kecil. Seorang perempuan bersama dua rekan laki laki, sedang membicarakan rencana yang akan iya lakukan untuk memisahkan darul dan dhanti, juga untuk melenyapkan kandungan dhanti.

Rencananya berhasil, tapi dhanti tetap berusaha untuk menyelamatkan bayinya, sekalipun nyawa dia harus menjadi taruhannya.

Dhanti sadar dari tidurnya, seharian iya habiskan di dalam ruang hampa udara dan keadaan yang tidak layak, bahkan kesempatan untuk hidup sangatlah kecil. Apalagi dirinya tengah mengandung saat ini.

"Akhhhhh, sakit" dhanti melihat pergelangan tanganya yang mengeluarkan darah segar, karena ikatannya terlalu kencang

"Ya Allah, aku dimana?" Dhanti melihat sekeliling, dan mencoba beradaptasi dengan posisinya sekarang

"Tolong! Apa ada orang disini??, ya Allah aku nggak bisa nafas" nafas dhanti tidak karuan, dan kandungannya semakin tidak baik

Di lain tempat, darul yang mencari dhanti dimana mana tidak kunjung mendapat informasi tentang keberadaan dhanti, dia sudah menyuruh bodyguardnya untuk mencari dhanti. Namun usaha yang darul lakukan tidak juga membuahkan hasil.

"Ya Allah ya Robbi, berikan petunjukmu ya Robb, dimana keberadaan istri hamba sekarang? Dia berada dimana, sudah sehari dia menghilang ya Robb, hamba mohon kepadamu, berikanlah hamba petunjuk. Hamba mohon kepadamu, selamatkanlah istri dan calon anak hamba ya Robbi, lindungilah mereka, berikan kekuatan kepada istri hamba ya Robb" isak darul ketika berbincang dalam sujudnya

Seusai sholat, darul langsung bergegas meluncur dengan mobilnya untuk mencari dhanti. Dia baru ingat, dhanti selalu memakai gelang yang menyerupai tasbih, gelang itu pemberian darul, yang sudah darul tambahkan alat gps kecil dan sebuah kamera yang mampu melacak keberadaan dan mengambil gambar keberadaan dhanti. Jika tangan dhanti terus melakukan pergerakan, alat itu akan bekerja lebih aktif. Tanpa berfikir panjang darul memarkir mobil di pinggir jalan dan membuka smartphonenya, mencari dimana keberadaan dhanti, akhirnya darul menemukan posisi dhanti yang berada jauh dari pusat kota. Darul memberi tau anak buahnya untuk segera menemui dia di kantor polisi di pusat kota.

Tiba tiba ada message di smartphonenya, ada seseorang yang chatting darul tapi dia tidak mengetahui siapa yang nge chat, darul membuka pesan itu yang berisikan, disini tertera no. Yang tidak dikenal dan dia memakai no. London

020 567*****: "Hai. Kenalkan aku seseorang yang dulu sangat kamu cintai, gimana kabar kamu sayang? Mungkin kamu sekarang sedang kacau dan sangat tidak baik, karena istri dan calon anak kamu berada digenggamanku. Haha, apakah mereka bisa bertahan hidup? Dan kalian bisa bahagia seperti kemarin? Jangan harap! Mereka akan mati!! Dan kamu kembali kepelukanku. Camkan itu sayang"

Darul yang membaca pesan itu, mengabaikannya dengan penuh amarah darul melesat ke kantor polisi, bahkan darul mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Ketika sampai di kantor polisi, darul dan segenap kepolisian menuju ke tempat dhanti diculik, dengan bantuan gps mereka berhasil menemukan lokasi dhanti. Disebuah rumah yang berada di desa terpencil itu tempat dhanti disandera. Darul membayangkan nyawa istri dan calon anak nya bisa terancam, karena melihat keadaan rumah tersebut yang jarang ventilasi dan jendelanya.

Mereka membuat strategi agar lebih mudah memasuki rumah tersebut tanpa berbuat gaduh, yang pertama masuk kesana adalah darul. Darul memasuki rumah itu dan langsung mendobrak pintunya, seketika yang di dalam merasa terkejut dan langsung menempatkan pisau di leher dhanti.

"Jangan bergerak!!! Atau mereka akan mati!!!!" Kata seorang perempuan yang memakai masker itu

"Lepaskan mereka!"

"Tidak semudah itu, lebih baik kita buat kesepakatan"

"Tidakk, jangan banyak omong. Lepaskan istriku!"

"Haha, semudah itu kamu bicara, dan aku akan melepaskan dia?. Gk akan!"

Darul tidak berani bergerak sedikitpun, darul yang melihat dhanti dalam keadaan tangan berlumuran darah, semua pakaiannya kotor, dhanti benar benar berada dalam masa kritis. Tapi ia dapat melihat suaminya yang berada di depannya.

Seketika segenap polisi, berada di belakang, kanan, kiri, dan depan seorang perempuan itu.

"Raise your hands!!!" Seluruh polisi yang ada, menudingkan pistol ke arah wanita itu

Wanita itu melepaskan pisaunya, dan mengangkat kedua tangannya

Tanpa berpikir panjang, darul menghampiri dhanti dan segera melepaskan tali yang melilit di tubuh dhanti. Mata dhanti tertutup, tapi darul masih merasakan denyut nadi dhanti. Tubuh dhanti semakin melemah. Saat inilah kesabaran darul sedang diuji, darul sempat menatap wajah wanita yang sudah membuat dhanti seperti ini, dengan tatapan tajam darul mengepal kedua tangannya. Darul segera mengendong dhanti dan membawa ke arah mobilnya, sedangkan polisi sudah mengurus wanita kejam itu.

Darul tidak mengendarai mobilnya, dia memangku dhanti di kursi belakang.

"Sayang bangun, aku yakin kamu bisa menyelamatkan anak kita. Aku yakin kamu kuat, kamu bisa" darul membawa tubuh dhanti kepelukannya dan mengecup kening dhanti

Setiba di rumah sakit, dhanti disambut dengan kereta pasien dan di dorong menuju UGD darul ikut mendorong dengan kencangnya. Darul hanya bisa menunggu di depan ruang dan di dalam dhanti sedang diberikan tindakan.

"Ya Allah ya Robbi, ampunilah dosa hamba ya Robb, hamba mohon selamatkanlah istri dan calon anak hamba, berikanlah hamba satu kesempatan lagi untuk menjaga mereka ya Robb, hamba mohon. Sertakan kami dalam perlindunganmu ya Robbi" darul terus memanjatkan doa, selagi menunggu dokter keluar dari ruang UGD

Dokter keluar dari ruangan, dan darul langsung mendatangi ruangannya

Next tidak?
Kira-kira kandungan dhanti selamat engga yaa??

Vote dan commentnya yaa, biar semangat nulisnya hehe😆😆

Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang