"Aku tau kamu sayang aku, tapi kenapa kakak nggak jujur, aku lebih suka kalo kakak jujur nggak bohong seperti ini. Kita akan menyelesaikan masalah ini dengan baik baik, tapi tidak untuk malam ini berikan aku waktu untuk sendiri" dhanti masih sangat sedih, dan pergi meninggalkan darul
Hari sudah gelap, waktunya untuk sholat maghrib. Tapi mereka sholat maghrib sendiri, tidak berjamaah seperti biasanya, dhanti menunggu wakti isya sembari membaca Al qur'an di depan televisi, sementara darul membacanya di kamar
Masih dalam ego masing masing keduanya tidak tidur seranjang, dhanti yang tidur dikasur, sementara darul tidur di sofa yang berada dikamarnya
Disepertiga malam darul melakukan qiyamul lail untuk menyerahkan semua masalahnya ke Allah, sementara dhanti masih tertidur pulas diatas ranjang
"Dek, bangun sholat tahajjud dulu, bangun"
Tanpa sadar dhanti membalas perkataan darul, dia lupa kalo dia lagi marahan sama suaminya
"Hah? Udah jam berapa kak? Kakak udah sholat?" Matanya mengerjap sedikit
Ini orang lupa kali ya kalo kita lagi marahan, tapi keliatan dia sadar pas tadi bicara wkwk udah ah biarin Batinnya
"Udah jam 3 lewat 5 dek, ayoo bangun"
Seketika dhanti tersadar kalo dia sedang marahan sama suaminya itu
Astagfirullah kenapa aku ngomong sama k. Darul, aku kan lagi marahan. Aduh mau ditaro mana muka aku dhanti dhanti Batinnya
"Ih kakak ngapain sih bangunin aku, aku juga bisa bangun sendiri kali, awas aku mau ke kamar mandi, jangan deket deket aku dan jangan sentuh aku You know" dhanti bicara dengan nada sedikit tinggi dan mengusir darul yang berada didepannya
Darul yang mendengarnya hanya geleng geleng kepala dan tersenyum, karena melihat kelakuan istrinya
Darul membaca Al-qur'an dan dhanti sholat tahajjud di sebrang darul, kemudian dhanti meraih handphonenya dan membaca sebuah artikel,
"Dek, kalo abis sholat itu ngaji bukan main handphone"
"Bukan urusan kamu" balas dhanti sambil mengerutkan bibirnya
Pagi hari di hari kamis dhanti teringat kalo dua hari lagi ulang tahunnya, tapi apa yang terjadi sekarang malah dhanti dan darul marahan, dhanti yang merasakannya hanya bisa membayangi yang terjadi dua hari kedepan
Dua hari lagi milad aku yang ke 25, milad pertama sejak aku menikah dan mempunyai suami, tapi apa yang terjadi sekarang aku malah marahan sama suamiku. Harusnya milad yang spesial untuk pertama kalinya mempunyai suami, suami yang memberi kejutan buat milad tapi malah ini yang terjadi, Astagfirullah hal adzim aku nggak boleh mengeluh aku masih punya Allah kamu harus strong dhanti Batinnya
"Dek?"
"Hmmm"
"Aku mau bicara sama kamu?"
"Bicara aja"
"Aku tau kamu lagi sedih sekarang aku tau masalah kamu apa" menghampiri dhanti yang sedang duduk di sofa depan televisi "Kakak mau bicarain masalah kita dek" sembari memegang wajah dhanti
Kok dia bisa tau apa yang aku rasain? Sejak kapan dia bisa meramal? Batinnya
"Iyaa kak aku juga mau bicarain masalah kita kak" dhanti memegang tangan darul
"Akhirnya kamu luluh juga dek, aku kira kamu akan terus marah sama aku"
"Aku juga manusia kak, aku punya hati dan hati aku akan mencair tidak selamanya membeku, aku wanita jika aku diposisi kakak juga aku nggak akan kuat seperti ini"
Hai readers gimana sejauh ini ceritanya? Mudah mudahan kalian nggak bosen ya😊
Jangan lupa votmentnya💕
Sebaik baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad