Awal perpisahan

5.5K 239 2
                                    

Kamu harus kembali sayang. Aku akan berusaha semampuku, walau nyawaku taruhannya.

Mereka balik ke hotel, sesampainya di hotel, mereka langsung menuju kamarnya yang terletak di lantai 5, setelah darul membuka pintu. Dhanti masuk dan melepas mantel dan sandalnya, dia sangat lelah, sampai jalan pun kakinya terasa sakit

"Masya Allah aku capek, aku ga kuat jalan ke kasur. Gendong aku" kata dhanti sambil menjulurkan tangannya ke arah darul

Darul mengendongnya, dan dhanti mengalungkan tangannya di leher darul.

"Kamu capek? Mau aku bikin lebih capek lagi ga??" Kata darul saat dhanti berada dipelukannya

"Ihh, kamu ini. Pikirannya mesum banget si"

"Siapa yang mesum, maksud aku. Kita beraktivitas lagi. Di kamar ini"

"Alasan, udah ah aku mau mandi badan aku udah lengket banget"

"Yaudah sana mandi, nanti aku abis kamu"

Dhanti keluar dari kamar mandi dengan piyama berwarna putih, dan rambutnya dibiarkan tergerai. Dhanti jika seperti itu, aura kecantikannya memang lebih keluar, tapi hanya dia perlihatkan di depan suaminya saja

"Kamu cantik deh, anza tunggu aku ya. Jangan tidur dulu" darul berjalan menuju kamar mandi

"Insya Allah ya wkwk" dhanti berdiri didepan cermin dan mulai memoles wajahnya dengan skin care

Darul keluar dari kamar mandi, dia melihat dhanti sudah tidur pulas diatas ranjang, hari ini mereka seharian jalan jalan di London. Belum sempet makan malam dhanti sudah tidur, akhirnya darul membangunkannya untuk makan malam

"Sayang bangun dulu ya, kita makan malem dulu. Kasian dedenya itu kelaperan" kata darul sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah dhanti

Dhanti tak juga kunjung bangun, dhanti sangat lelah, jika sudah tidur seperti ini sulit sekali untuk diganggu apalagi dibangunkan. Tapi darul tak menyerah, dia tetap membangunkan dhanti untuk makan, jika tidak nanti dhanti bisa sakit

"Anza sayang bangun dulu, sebentar aja. Aku udah pesen makanannya ini udah dingin. Mubazir loh kalo nggak dimakan, sama aku juga ada susu hangat untuk kamu, rasa coklat lagi enak"

Mata dhanti mengerjap, dan langsung melihat didepannya ada makanan banyak, yang sudah dipesan oleh darul, dhanti mencoba bangun dari tidurnya, dan duduk di ranjang

"Kamu mah, aku lagi tidur dibangunin"

"Kamu kan belum makan sayang, makan dulu ya"

"Aku mau makan, tapi suapin aku. Aku lagi mager hehe" dhanti bersikap semanja manjanya ke darul

"Iyaa sayang aku suapin, sini mulutnya" darul mengarahkan suapannya ke mulut dhanti

Mereka makan dan dilanjutkan dengan menonton drama korea, setelah mereka menonton, keduanya tertidur. Dhanti berada dalam pelukan darul, suhu di london mencapai minus derajat celcius, mereka hanya menghabiskan hari di dalam hotel saja. Susah untuk berpergian saat salju seperti ini

"Kak? Aku bosen mau main salju diluar sana" dhanti memandangi luar lewat jendela

"Tapi sekarang lagi turun salju sayang, nggak bagus buat kesehatan kamu"

"Yaudah deh, aku mau baca qur'an aja" dhanti mengambil qur'an diatas nakas dan dia baca disofa samping jendela

Dhanti melantunkan surah maryam, dilanjutkan dengan surah al kahfi. Sehabis membaca Al-qur'an, dhanti beranjak dari duduknya, dan berjalan mengarah ke pintu hotel

"Kamu mau kemana dek?" Reflek darul

"Aku mau jalan jalan sebentar keliling hotel, sebentar aja, ntar aku balik lagi" dhanti memegang knop pintu dan hampir membukanya

"Aku temenin ya" darul beranjak dari ranjang dan ingin menghampiri dhanti

"Engga usah kak, aku bisa sendiri kok"

"Okee bawa handphone kamu ya, dan kalo ada apa-apa kabarin aku"

"Iyaa sayang" dhanti keluar dari kamar hotelnya

Suasana lobby hotel sangat ramai, banyak sekali orang dari luar maupun dalam negeri yang berlibur disini, dhanti pergi ke suatu restoran untuk memesan makanan. Yang sebenarnya, darul tidak mengizinkan dia untuk makan, karena itu bisa membuat dirinya terjangkit penyakit. Tetapi dhanti sangat ingin memakannya sekarang, ditemani dengan mango smooties yang lezat. Dhanti memesan spicy cheese chikken, air mineral, dan mango smooties

Seorang pelayan membawa pesanan dhanti, beberapa menit kemudian, kepala dhanti merasa pusing dan perutnya sangat sakit, hingga dia akhirnya tak sadarkan diri.

Next ga??

Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang