"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ada apa sayang?"
"Dedenya kangen nih, katanya mau ketemu abinya"
"Dedenya apa uminya nih wkwk"
"Ihhh kan ngeselin deh"
"Iya deh maaf, iya sayang aku 2 jam lagi pulang kok"
"Lama banget ih, aku takut tau"
"Kan ada dede bayi yang nemenin"
"Tapi kan masih di dalem perut"
"Yaudah kamu jaga diri baik baik, aku nggak lama lagi pulang. Tunggu aku aja ya sayang"
"Iyaa pasti kak, Kamu udah sholat belum?"
"Alhamdulillah udah"
"Yaudah kamu lanjut aja, jangan lupa makan, zikir, sholawat. Dan hati hati pulangnya ya" dhanti mengukir senyumnya dengan sangat manis
"Ya ampun senyumnya manis banget si, iyaa yang insya Allah. Jadi pengen cepet pulang"
"Okee, sabar dong wkwk. Assalamualaikum abi"
"Waalaikumsalam umi"
Setelah video call sama darul, dhanti merasa tenang dan tidak takut lagi, kemudian dhanti menunggu darul pulang di depan tv sembari memainkan handphonenya.
Dia baru ingat kalau besok adalah miladnya,
Oiya besok milad aku, milad pertama dalam keluarga baru dan bersama pasangan hidup, kira kira k. Darul kasih surprise apa ya?? Aku penasaran deh, dia ingat atau nggak milad aku?? Masa dia lupa sih, awas aja kalau sampe lupa. Pokoknya k. Darul harus kasih surprise terbesar ke aku nggak mau tau wkwk Batinnya
Setelah dia menunggu cukup lama, jam sudah menunjukkan pukul 23.55, mata dhanti sudah nggak kuat menahan, dan akhirnya dia terlelap. Nggak kerasa sudah jam 23.58, mobil darul memasuki halaman rumahnya, sengaja darul tidak membunyikan klakson karena dia mau kasih kejutan ke dhanti. Darul masuk perlahan ke dalam rumahnya, yang anehnya lagi, padahal suara mobil itu cukup keras, tapi dhanti tidak membuka matanya sedikitpun,
"Ya Allah betapa lelahnya istriku ini menungguku pulang, sampai dia tidak mendengar suara mobil, dan nggak tau ada orang masuk" darul memandangi wajah dhanti, tapi dia tidak menyentuhnya, takut ketahuan.
Yang semula lampu ruang tamu nyala, kini menjadi gelap dan tidak ada cahaya sedikitpun didalam rumah, karena ini termasuk rencana darul.
Mata dhanti mengerjap, dan penglihatannya begitu gelap, sehingga dia tak melihat apa apa, dia mau mencari handphonenya tapi nggak ada
"Astagfirullah, kok gelap banget si. Jam berapa ini? K. Darul belum juga pulang. Ini kenapa lampu nggak nyala semua?? Mati lampu mungkin ya, tapi gimana caranya nyalain lilin, handphone aku tadi ada disini kok sekarang nggak ada" dhanti sambil meraba sofa tempat dia tidur tadi
Dhanti mencoba tenang, tapi lama kelamaan dia nggak bisa tenang, karena lampu padam cukup lama
"Ihhh ya Allah handphone aku mana ya Robb, tolonglah hamba ini gelap semua, hamba sendirian hamba takut ya Robb, k. Darul mana lagi nggak pulang pulang??? Kesel deh, istrinya lagi takut nihhh, ntar kalo diambil orang gimana" dhanti semakin resah dan mulai berbicara sendiri
Darul yang mendengar dari dalam dapur, hanya tertawa, mendengar perkataan istrinya itu. Tapi darul masih membiarkan istrinya dan tidak menemuinya, sebenarnya handphone dhanti tadi udah diambil sama darul pas lagi memandangi wajahnya,dia langsung mengambil handphone dhanti.
"K. Darul kamu dimana si ih??? Handphone juga dimana lagi??? Tiba tiba nggak ada, udah gelap semua lagi, aku lupa lagi naro senter dimana, tolonglah hamba ya Robb" Resah dhanti
Darul akhirnya tidak tega melihat istrinya keresahan seperti itu, darul keluar dari dapur sambil membawa sebuah kue ulang tahun dan paper bag, tapi tidak dengan lilinnya, sembari menyanyi lagu ulang tahun,
"Happy Birthday my wife, happy birthday my wife, selamat milad anza sayang, Barakallah fi umrik" darul berjalan menuju kearah dhanti sambil membawa kue dan sebuah paper bag
Dhanti menangkup kedua tangannya di wajahnya dan tersenyum berseri seri, dhanti sempat meneteskan air matanya, karena terharu, darul menyalakan lampunya,
"Selamat milad istriku, semoga panjang umur, sehat selalu, jadi istri dan calon ibu yang sholehah, selalu ada disamping aku, dan menjadi ibu yang baik untuk calon anak anak kita Aamiin ya Robb. Aku mencintaimu selalu, dan tak akan pernah berubah" darul mencium kening dhanti dan memeluknya dengan erat
"Aamiin ya Robbal Alamin, thank you so much my husband, terima kasih sayang. Ini adalah hadiah terindah dalam hidupku, pertama kalinya aku merayakan milad ku bersama orang yang paling cinta dan sayang, dan pertama kalinya aku mendapat kejutan yang tak terduga dan itu dari suami aku sendiri, aku akan selalu berada di samping kamu dalam keadaan apapun selamanya. Aku sangat mencintaimu selalu dan tak Akan pernah berubah" dhanti mencium punggung tangan darul
Alhamdulillah ya Robb engkau telah memberikan hamba kebahagiaan yang tidak terkira, engkau memberi suami yang sangat mencintai hamba, engkau melimpahkan keberkahan dan karunia kepada keluarga hamba. Semoga engkau merestui ini ya Robb, dan jauhkanlah masalah di keluarga hamba Aamiin Batin dhanti
"Kita mau makan kue nya sekarang apa besok? Tapi kamu harus buka dulu hadiah dari aku okeyyy" kata darul sambil menunjukkan paper bag yang dia bawa
"Besok aja deh kak makan kue nya, harus banget gitu aku buka wkwk?" Ujar dhanti
"Iyalah harus, oke aku taruh kue di kulkas dulu. Dan kamu kekamar aja ntar aku nyusul"
"Okee aku tunggu di kamar ya kak"
"Siip"
Dhanti menaiki tangga menuju ke kamarnya, ketika sampai dikamar, kamar nya telah dihias dengan balon berwarna broken white dan navy, juga ada balon huruf bertuliskan "ALRA" yang merupakan singkatan dari nama mereka, dan juga potongan bunga mawar merah yang berada di atas kasur berpola hati, juga kamar dipenuhi dengan lilin lilin yang terlihat begitu indah
Ketika dhanti melihat dekorasi kamarnya, dhanti menangkup kedua tangannya di wajahnya, dia sangat terkejut akan surprise dari Darul
"Wowwwwwwww very amazing, Subhanallah, ini adalah salah satu impian aku" tiba tiba darul memeluk pinggang dhanti dari belakang dan bertumpu di bahu dhanti
"Gimana sayang kamu suka?" Tanya darul
Dhanti langsung memeluk erat darul, dan mencium pipinya,
"I like so much, thank you so much my husband" dhanti makin mengeratkan pelukannya
"Aku senang kalo kamu bahagia sayang, aku juga berterima kasih, karena kamu telah menghadirkan baby di tengah tengah kebahagiaan kita" darul mengecup kening dhanti
"Aku nggak bisa berkata kata lagi, thank you thank you so much baby. I love you so much honey" dhanti memeluk darul
"Aku sangat mencintaimu sayang" darul mengendong dhanti ala bridal style dan menjatuhkannya dia atas ranjang
Malam itu adalah malam yang sangat panjang bagi darul dan dhanti, bahkan masalah yang menimpa mereka terlupakan begitu saja setelah kejadiaan malam itu
Maaf ya update istri sholehahnya lama hehe😂, mudah-mudahan kalian dapet feel disetiap partnya😆.
Jangan lupa votmentnya readers💕
Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊
![](https://img.wattpad.com/cover/133433312-288-k423905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Espiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad