Hari hari berjalan sangat cepat, sampai pada akhirnya hari yang ditunggu oleh kedua insan tersebut tiba. Pernikahan antara Dhanti Alanza dan Darul Rasyad yang dilaksanakan di masjid at-tin TMII pada tanggal 9 November tempatnya hari kamis, keluarga dari darul datang ke masjid dan segera duduk didepan penghulu dan tentunya wali dari dhanti yaitu papa dhanti.
Sementara dhanti yang berada di kamar yang sudah disediakan oleh pihak masjid, menatap dirinya yang sudah mengenakan gaun berwarna putih dan sebuah tiara yang berada di atas kepalanya, dia hanya sendiri diruangan itu. Sejauh ini ia sangat bersyukur karena acaranya berjalan lancar dan tidak ada masalah apapun dia harap kedepannya akan terus begitu. Terdengar suara yang berasal dari pintu,Klek!
Ternyata mama yang datang,
"Kamu sudah siap?" Kata mama sembari memegang kedua lengan dhanti
"Insya Allah dhanti siap mah" dhanti sambil mengusap pipi mamah dan melihat mamanya berkaca-kaca
"Mama kenapa nangis?" Tanya dhanti dengan tatapan tulus ke mamanya
"Mama sedih, selama 24 tahun mama sudah mengurus kamu sejak kecil dan merawat kamu sampai sebesar ini. Dan kamu dalam waktu beberapa jam lagi kamu akan pergi meninggalkan mama, putri kecil mama satu satunya tidak ada lagi dirumah nanti. Kamu akan menjadi istri orang, mama serahkan semua tanggung jawab kepada suamimu. Jika nanti suami mu berani membuat anak mama nangis, nggak akan mama biarkan dia bisa menyakitimu" mama yang terisak kemudian memeluk dhanti
"Mama, jangan sedih mama harus ikhlas melepas dhanti. Dhanti masih disini yang ada untuk mama sampai dhanti menikah akan selalu ada untuk mama, mama jangan bilang gitu. Insya Allah k. Darul akan selalu membuat dhanti bahagia" kata kata dhanti menenangkan pikiran mama dan membalas pelukannya dengan sangat erat.
Kemudian pelukan itu terlepas, aku yang sempat meneteskan air mata, lalu menghapusnya dan kembali duduk didepan meja rias ku. Setelah satu jam ada diruangan ini. Ada suara yang bertanda orang masuk pintuCeklek!
"Dhanti!!!!!!!!!!!" Teriak orang yang berada di ambang pintu
"Difaaaaaaaaaa!!!!!!" Aku menghampirinya dan memeluk tubuhnya dengan erat
"Ya ampun gue seneng banget lo ada disini datang ke acara sakral gue. Ya Allah, gimana kabar lo?" Ucapku histeris karena lama tidak berjumpa
"Gue...." baru sepatah kata difa mengucap, tiba tiba ijab qobul dimulai dan suara diruangan itu menjadi heningSaya terima nikah dan kawinnya Dhanti Alanza binti yanto al- farisi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin berlian dibayar tunai
Saksi yang mendengarkan mengucap hamdallah, sementara difa yang mendengarnya bilang ke dhanti
"Dhan, udah sah!!!!" Teriaknya dengan histeris
"Iyaa dip" langsung memeluk sahabatnya ituDan dhanti keluar dari ruangan didampingi difa yang berada disampingnya menuruni anak tangga. Lalu dhanti duduk disamping suaminya, iya darul yang sudah resmi menjadi pasangannya yang sah, darul yang melihat istrinya terlihat tersenyum ketika dhanti mencium punggung tangannya dan darul yang mencium kening dhanti selama beberapa detik, kemudian dua insan itu menandatangani buku nikahnya dan dilanjutkan dengan darul menyematkan cincin di jari manis dhanti. Acara berjalan dengan lancar dan semua orang yang hadir satu persatu meninggalkan masjid.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad