Rasa takut

10.2K 503 0
                                    

Setelah sholat isya terdengar suara dari pintu, aku tau k. Darul sudah masuk, sementara aku masih memakai mukena dan duduk diatas sajadah. Tiba tiba lampu padam tapi hanya rumah ini yang mati lampu rumah yang lain engga, aku takut karena aku sendiri, tapi aku merasa tadi k. Darul masuk ke kamar

"Kakak?" Panggilku

Tidak ada respon, aku kemudian teriak, aku nggak berani keluar kamar, lalu aku meraih handphone yang ada di atas nakas, tapi nggak berhasil.

"Kakak aku takut!!!!!!"

"K. Darulll rasyad aku takut kak" rengekku dan mata ini hampir saja meneteskan air

"Sayang aku takutttt, kakak aku takut kak" aku menangis karena lampu tidak kunjung menyala

Aku menekuk kakiku dan menangis

"Kak darulll k..a..k aku ta...ku...t kakak, kakak di...ma...na????" Rengekku sesenggukan

Tiba tiba lampu menyala, dan seorang pun memelukku, aku membalas pelukannya dengan sangat erat

"Jangan takut sayang aku ada disini, jangan nangis aku sedih kalo liat kamu nangis, jangan takut yaa sayang" k. Darul menenangkan ku dengan suara paling lembut

Aku masih sesenggukan, dan mengeraskan tangisanku

"Yahhhh kok tambah kejer, sayang, liat aku, aku ada disini sayang kamu jangan nangis lagi ya"

Aku melihat wajah k. Darul yang adem untuk dipandang, aku memeluknya lebih erat, kini aku tidak lagi menangis

"A..ku takut kak, tadi lam..pu nya ti..ba ti..ba padam, dan a..ku sendirian" ucapku terbata bata

"Tenang sayang tadi cuma listriknya jepret, aku tadi mau masuk ke rumah, tiba tiba aku liat lampu padam terus aku langsung menaiki listriknya, dan segera ke kamar"

"Lohhh kak? Kakak tadi sebelum lampu padam bukannya kakak udah masuk kamar? Tadi aku mendengar suara pintu terbuka aku kira itu kakak" tanya ku heran dan melepaskan pelukannya

"Hah? Tadi kakak sampe rumah lampu udah padam, jadi kakak khawatir banget sama kamu dan lansung ke kamar"

"Terus tadi siapa yang masuk dong??" Aku semakin takut dan memeluk k. Darul dengan sangat erat

"Perasaan kamu aja kali dek"

"Kakak disini aja ya jangan tinggalin aku kak aku mohon. Kakak disini sama aku terus"

"Iyaaaa sayang kakak akan selalu disamping kamu"  merangkul dan memelukku dengan hangat

Aku tidur dipelukan k. Darul sampai terbit fajar, kita sampai terlewat untuk qiyamul lail, karena kejadian semalam, mataku mengerjap sedikit ketika mendengar suara adzan subuh, aku beranjak dari pelukan k. Darul

"Kak?"

"Hmmmmm"

"Sholat yu kak, udah subuh kak"

"Apa dek?"

"Sholat kak"

"Apa sekali lagi"

Aku tau k. Darul pura pura tidak dengar

"Sholat subuh sayang"

"Sholat subuh yang?" Mengerjapkan matanya

"Giliran 'sayang' aja nyaut" kekeh aku

"Iya dong"

Cup

K. Darul memberi morning kiss kepadaku,

"Kakak ih kebiasaan" aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi

"Hati hati dek" ujar k. Darul

"Kakakkkkkkkkk!!" Teriakku dan lari memeluknya "Jangan takutin aku, aku takut sumpah kak"

"Makannya tungguin kakak dong, ayo kita ke kamar mandi sama sama"

Aku hanya pasrah, toh kita udah halal jadi sah sah aja, aku tidak bisa melawan rasa takutku, dan aku ke kamar mandi berdua dengan k. Darul, nggak tau niat dia apa mau modus apa mau menolongku, aku tidak peduli yang penting aku aman.

Sehabis mengambil air wudhu kita bergegas untuk sholat subuh berjamaah, sebenarnya k. Darul ingin pergi ke masjid untuk sholat subuh berjamaah, tapi karena aku masih saja takut jadi kita sholat jamaahnya dirumah.

Jangan lupa ninggalin jejak kalian😊
Sebaik baik baca adalah Al-qur'an

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang