Dhanti memasuki kamarnya, lalu duduk di tepi ranjang
"Anza cantik yang lucu, maafin suamimu ini. Aku janji deh ga akan ngelakuin itu lagi" tangan darul mengelus pipi dhanti
"Janji? kamu ga akan kaya gitu lagi?"
"Iya janji" darul mengangkat jari kelingkingnya yang diarahkan ke wajah dhanti
"Okee aku akan maafin kamu, tapi....."
"Tapi apah?"
"Kamu harus uninstal aplikasi gamenya"
"Iyaa sekarang juga aku uninstal" darul merogoh handphone di kantongnya dan mulai menguninstal aplikasi gamenya
"Dan kamu ga boleh instal lagi, selamanya. Janji?"
"Iyaa sayang aku janji"
"Yaudah sekarang kita makan yuk" darul mengambil makanannya yang tadi diletakkan diatas meja
"Hmmmm"
Mereka makan, walaupun menunya sederhana. Tapi kebersamaannya yang membuat menu itu terasa lezat, setelah makan mereka berenang berdua, itu terasa sangat romantis, berenang di sore hari menikmati suasana sore hanya berdua
"Kak kok aku kedinginan ya?" Ucap dhanti dengan bibir yang sudah mulai pucat
"Kamu kedinginan de, yaudah yuk udahan aja renang nya. Bibir kamu udah pucet banget" darul membantu dhanti ke darat
"Sumpah kak dingin banget" bibir dhanti bergetar
"Yaudah kamu sekarang mandi ya, ayo kita ke kamar, aku siapin kamu air hangat untuk mandi" ucap darul khawatir
Ac dikamarnya sedang nyala, dan membuat dhanti semakin merasa dingin,
"Kak itu tolong matiin ac nya aku udah ga kuat"
"Iyaiya sayang tunggu" darul meraih remot ac dan segera mematikannya "Aku udah siapin air hangatnya, sekarang kamu mandi ya"
"Iya kak"
"Perlu bantuan?" Tanya darul sedikit meledek
"Engga! makasih" balas dhanti sinis
"Anza anza lucu banget sih" batin darul
Mereka melewati sore hari dengan penuh canda dan tawa, dan keesokan harinya
Dhanti bangun untuk sholat subuh, matanya mengerjap dan mendengar k. Darul di sampingnya sedang membaca Al-qur'an
"Kak?"
"Iya de?"
"Kok engga bangunin aku tahajjud?"
"Aku nggak tega bangunin kamu, kamu tidur pules banget tadi"
"Oh yaudah aku kekamar mandi dulu"
"Iya de. Hati hati"
"Iya kak siip" dhanti berjalan dan memasuki pintu kamar mandi
Matahari terbit setelah fajar berlalu, dimana darul dan dhanti akan melakukan aktivitas seperti biasa. Darul yang bersiapa untuk pergi ke kantor dan dhanti yang sibuk di dapur sejak sehabis shokat subuh
"Dek, aku berangkat ya, udah siang nih ntar aku telat" darul mengambil jas hitamnya di kursi
"Kak tunggu" dhanti berjalan menuju darul
"Apa?"
"Bawa ini" dhanti menyerahkan sebuah kitak makan
"Terima kasih sayang" darul mencium kenibg dhanti "Selamat pagi sayang, abi berangkat dulu ya, sehat sehat di dalam, kami menunggu kamu" darul membungkuk dan mengelus perut dhanti yang sudah mulai buncit
"Iya abi, hati hati ya" ucap dhanti sambil mengelus kepala darul
"Jaga diri kamu ya sayang" darul mengelus pipi dhanti
"Iya kak,pasti" dhanti mencium punggung tangan darul dan mengantar darul ke teras
"Siip, Assalamualaikum" darul memegang knop pintu mobil dan masuk
"Waalaikumsalam warrahmatullah hi wabarakatuh, hati hati kak" ucap dhanti agak teriak
Darul melesat ke kantornya, kebetulan jalannya agak lega, jadi darul bisa menikmati jalanan
"Gabut nih dirumah, kira kira ngapain ya??" Pikir dhanti "Aku tau bikin kue aja ah, aku ajak mama"
Dhanti mengambil handphonenya yang berada di kamar, tiba tiba ada telfon masuk, tapi nomernya tidak dikenal
Jangan lupa votmentnya💕
Sebaik baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad