Negeri impian 2

5.7K 236 0
                                        

'Impianku sejak kecil adalah kesini,
Impian ini menjadi indah, bila
Bersama orang tersayang'

"Ya Allah gimana nggak menggigil coba. Suhu udara rendah banget, aku nggak kuat. Kak bangun dong" dhanti udah mulai kesal, karena darul nggak merespon perkataannya sejak tadi

"Hmmmmm"

Hanya itu responnya, dhanti semakin geram. Dia membelai wajah dan rambut darul

"Kak ayoo bangun, aku kedinginan. Pegang tangan aku deh dingin banget kak. Aku nggak kuat kalo dingin begini"

"Kalo kamu seperti ini terus aku akan terus tidur sayang, dan lanjutkan kegiatan mu tadi" kata darul dengan nada manja

"Ngeselin yah, udah dibaikin malah ga tau diri. Bangun ga cepetan. Kamu ga kesian apa ama aku, aku kedinginan tau"

"Peluk aku sayang supaya nggak kedinginan" kata darul tanpa rasa bersalah

"Sekarang pukul 5.45, dan adzan subuh tadi pukul 5.25. Kita udah terlambat 20 menit untuk melakukan sholat qobliyah subuh"

Darul membuka matanya lebar, dan beranjak dari tidurnya

"Apa???Udah jam 5. Kenapa aku nggak bangunin aku sayang???"

"Ihhh. Bodo amat aku mau ke kamar mandi. Dan kamu stay here okeyyy" dhanti beranjak dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi

"Ga bisa, aku ikut. Aku nggak bisa menunda sholat sayang"

"Ga boleh. Pokonya kamu harus menunggu aku keluar, siapa suruh tadi aku bangunin ga bangun bangun"

"Pokonya kita wudhu bareng"

"Gak bisa"

"Harus bisa"

Dhanti mengalah dan akhirnya mereka ke kamar mandi bareng, mereka keluar dan bersiap untuk sholat,

Dhanti meletakkan baju koko, sarung, dan sebuah peci putih. Dhanti bersiap memakai mukenanya dan darul mengumandangkan iqomah. Setelah sholat, mereka melanjutkan dengan membaca surah Al kahfi, matahari sudah mulai naik, dan tepat didepan balkon hotel, sunrise sangat terlihat jelas. Mereka memulai kegiatan pagi ini dengan melihat sunrise,

"Alhamdulillah terima kasih ya Robb atas nikmat yang telah engkau berikan. Pagi ini kita bisa menikmati indahnya matahari di tengah dinginnya suhu udara disini, gimana kabar calon baby kita?" Darul mengarahkan wajahnya ke depan perut dhanti

Usia kandungan dhanti sudah 12 minggu, dan sebulan lagi dia akan ditiupkan ruh oleh Allah SWT.

Dhanti merespon perkataan darul dengan senyuman,

"Assalamualaikum anak abi, bagaimana kabarmu di dalam sana sayang?? Abi ingin cepat cepat melihat kamu di dunia ini, cepatlah keluar dari sini. Jangan kelamaan ya, kamu yang kuat ya di dalam sana, kalo kamunya kuat, uminya juga pasti akan kuat sayang" kata darul sambil mengelus perut dhanti

Dhanti membelai rambut darul dan tersenyum "Iya abi pasti aku kuat kok, umi nya juga kuat, kalo abinya selalu yang kuatin uminya. Sabar dong abi, masih 6 bulan lagi aku keluar" dhanti tersenyum lebar

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang