Worried

3.3K 147 7
                                    

"Gimana keputusan kamu? Setuju ga dengan saran papa?" Jawab papa dani yang juga sebuah pertanyaan

"Darul dan dhanti setuju pah, jika Mr. R ikut terlibat dalam masalah kami, tapi yang aku takut ini kan agak condong ke masalah pribadi. Apakah Mr. R nya nanti ga keberatan?"

"Kamu tenang aja. Papa akan bicara dengan Mr. R, kamu hanya perlu menjaga istri kamu supaya dia ngga celaka lagi ditangan perempuan itu"

"Iya pah, dhanti juga sekarang pikirannya lagi kacau banget setelah ancaman dari syanaz"

"Yaudah pah, darul balik dulu ke kamar" pamit darul

Papa dani hanya menggangguk dan melihat anaknya keluar dari ruangannya

Darul naik keatas, dan ke kamarnya

"Hai" darul menghampiri dhanti yang sedang duduk diatas ranjang sambil menonton tv

Dia tatap dalam dalam matanya

"Apasi ih" dhanti blushing dan langsung pergi ke kamar mandi

Darul tersenyum lebar. Dhanti keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah setelah mengambil air wudhu,

"Kamu udah ambil wudhu?" Tanya darul yang masih duduk

"Udah, sana kamu ambil wudhu" suruh dhanti

"Tungguin ya"

"Iyaa" dhanti menggelar sajadah untuk darul dan dirinya, dan memakai mukenanya

Mereka ingin melaksanakan sholat isya dan sholat sunnah 2 rakaat terlebih dahulu. Ketika sudah selesai sholat, darul memegang pucuk kepala dhanti dan membacakan doa. Dengan lembut ia bacakan doa yang diAamiin kan oleh dhanti, setelah darul membacakan doa ia kecup kening dhanti lama dan melepas atasan mukenanya...

Dan malam itu menjadi malam yang panjang untuk mereka, di tengah dinginnya malam mereka habiskan hanya berdua saja. Sampai tiba saatnya matahari muncul dari sebelah timur, yang menandakan hari sudah pagi.

Dhanti bangun lebih dulu dari pada darul, ketika ia mau berjalan ia merasakan sakit yang sangat teramat di seluruh tubuhnya, sampai dia tidak bisa berjalan seperti biasanya.

"Awshhhhhhhhh" rintih dhanti

Tahan dhanti tahan Batin dhanti

Dhanti berjalan dengan Susah payah ke kamar mandi. Dan ketika masuk, kepala dhanti udah tidak bisa ditahan pandangannya udah kabur, dan tidak fokus, tubuhnya tergulai lemas jatuh ke lantai dan dhanti pingsan.

Di dalam kamar, darul mendengar suara orang terjatuh dan dia sudah tidak melihat dhanti disampingnya,

"SAYANG! KAMU DI DALAM?! DHANTI JAWAB AKU!!" teriak darul yang mungkin seluruh isi rumah mendengarnya

Tanpa berpikir panjang darul mendobrak pintu kamar mandi dan mendapati dhanti yang berbaring lemas diatas dinginnya lantai kamar mandi. Darul mengendong dhanti dan membawanya ke atas ranjang, papa dan mama nya darul langsung ke kamar darul dan melihat dhanti yang pingsan tak berdaya

"Papa akan siapkan mobil" lalu papa dani langsung ke bawah dan menyiapkan mobil

Darul membawa dhanti turun dan masuk ke mobil untuk membawanya ke rumah sakit, azmira yang melihat dhanti di gendong oleh darul bertanya-tanya

"Ya ampun k. Dhanti kenapa mah?" Tanya azmira

"Gimana pah, mobilnya udah siap?" Tanya darul yang sangat terburu-buru

"Mama mau kerumah sakit, kamu siap-siap sekolah ya mir" jawab mama risha dan mencium pipi azmira

"Aku ikut" sambar azmira

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang