Dhanti keluar kamar mandi, dia melihat suaminya sedang memasukkan baju ke koper, tak hanya satu koper, tapi terdapat dua koper. Dhanti bingung, karena darul nggak bilang dia akan pergi hari ini
"Loh? Kakak mau kemana? Kok nggak bilang aku, kalo mau pergi?"
"Kamu mau tau kita pergi kemana?"
Kita? Aku juga diajak? Aku kira dia akan pergi sendiri, tapi kita mau kemana dia nggak pernah bilang, kalo kita mau pergi Batinnya
"Kita? Kita mau pergi? Kemana?" Tanya dhanti yang semakin penasaran
"Kalo kamu mau tau kita pergi kemana, cium aku dulu" darul menujuk pipi kanannya
"Serius kak, mau kemana???"
"Yaudah kalo kamu nggak mau cium, aku nggak mau kasih tau"
Tanpa pikir panjang, dhanti menghampiri darul dan mencium pipi kanannya,
"Sekarang cepetan kasih tau"
"Yang sebelahnya belum"
Dhanti yang tak tahan akan perlakuan darul, akhirnya satu cubitan berhasil mendarat di pinggang darul. Darul memekik kesakitan
"Awwwww, sakit yang"
"Lagian, cari gara-gara aja si, cepetan kasih tau, kalo nggak aku cubit lagi nih" dhanti menjulurkan tangannya ke arah pinggang darul, tapi darul segera menangkisnya
"Iyaiya, ampun, okeh aku akan kasih tau kamu kita mau pergi kemana"
"Kemana?"
"Kita mau pergi honeymoon" darul menunjukkan dua tiket perjalanan ke luar negeri
"What honeymoon?? Aku kan udah hamil, ngapain juga kita harus honeymoon lagi sayang"
"Eh salah bukan honeymoon, tapi babymoon"
"Ouhhhh babymoon"
1detik
2 detik
3 detik"What babymoon? Maksud kamu kita pergi ke luar negeri buat babymoon?? Kakak serius kita akan pergi sekarang??" Tanya dhanti yang begitu antusias ingin pergi, sembari naik ke ranjang dan loncat-loncatan
"Astagfirullah anza, yang tenang dong, kita pasti pergi, aku serius. Tapi kamu nggak usah loncat-loncatan gini dong . Kasian dede bayinya" darul mengulurkan tangannya
"Upssss aku lupa kalo ada dede bayi" dhanti meraih tangan darul dan turun dari ranjang
"Yaudah sekarang kamu kemasin barang-barang kamu abis itu kita berangkat, okeyy"
"Okeyyy siip" dhanti mencium pipi darul secara tiba- tiba
"Udah mulai genit kamu sekarang ya" darul mencubit kedua pipi dhanti
"Aduhh, sakit tau" dhanti mengerucutkan bibirnya
"Iya maap bumil wkwk"
"Kamu ih" dhanti mencubit pinggang darul
"Awwwww" rintih darul
"Heheh" dhanti mengangkat dua jarinya
Setelah mereka berkemas, mereka berjalan menuju mobil darul untuk menuju ke bandara, mereka terlihat kompak dengan memakai outfit. Darul memakai jeans, kaos abu, boomber hitam, dan snikers navy perpaduan broken white, sedang dhanti memakai gamis berwarna abu lengkap dengan niqab berwarna senada, sling bag hitam, dan sneakers yang couple dengan darul. Ketika sampai di bandara, orang-orang disekelilingnya tertuju pada darul dan dhanti, mereka memang terlihat seperti pasangan yang sangat harmonis, tapi ada satu beban yang mengganjal di hati dhanti, sampai saat ini darul belum mengetahuinya.
"Kak?"
"Hmmmm"
"Kita mau kemana sih?"
"Loh kamu belum tau ya? Aku lupa kasih tau istri aku, kita mau ke....."
"Kemana?"
"Ke London"
"Ke london?? Serius ke london? Kota yang aku idam idamkan sejak dulu, kita mau kesana kak???"
"Iya sayang kita kesana, kita babymoon disana" darul menarik tubuh dhanti ke dalam dekapannya dan mencium pucuk kepalanya
"Terima kasih kak, aku sungguh beruntung mempunyai suami seperti kamu. Aku mencintaimu sayang" dhanti bersandar di dada darul, yang membuat mereka jadi pusat perhatian orang-orang, tapi mereka tidak peduli
"Sama-sama sayang. Apapun untuk kamu, jika itu membuat kamu senang aku akan lakukan. Aku mencintaimu selamanya hariemku"
Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, mereka sampai dengan selamat di kota London, ibu kota dari negara Inggris. Ini memang kota yang diidam idam kan dhanti sejak kecil, kamar dia sampai dipenuhi hiasan yang bertemakan london semua. Oleh karena itu, darul mengajak dhanti ke london.
"Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku bisa ke london bersama orang yang aku sayang" dhanti memandangi big bang dari balkon di kamar hotel kebetulan darul memilih hotel yang dekat dengan big bang
Tiba-tiba darul memeluk pinggang dhanti dan bertumpu pada pundak dhanti, dhanti membelai pipi darul, ini adalah momen yang sangat romantis bagi mereka berdua. Malam hari yang lumayan dingin ini, mereka habiskan untuk bermesraan di hotel sambil memandangi keindahan kota london pada malam hari.
"Terima kasih ya Allah karena engkau telah memberikan kita beribu ribu nikmat, dan terima kasih juga suamiku, semoga kita selalu seperti ini sekarang dan selamanya. Aamiin ya Robbal a'lamin"
"Aamiin ya Allah, aku akan selalu Aku akan selalu disamping kamu sayang. Kita akan terus seperti ini. Aku janji sayang" darul mencium pipi dhanti
Kemudian mereka berhadapan, ya darul melakukannya. Mereka berciuman diatas ranjang dan setelahnya. Ya mereka melakukan tapi tidak melampaui batas, karena dhanti sedang mengandung. Jadi darul menunda hak nya sebagai suami.
Malam berganti fajar, handphone mereka memang sudah di setting dengan adzan digital, jadi mereka juga tak melewatkan kewajibannya sebagai hamba Allah. Dhanti mengerjap dan segera menyalakan lampu
"Kak? Ya Allah ini dingin banget, aku nggak kuat, kak bangun dong" dhanti mencoba melepaskan pelukan darul yang berada dipinggangnya, dan mencoba meraih handphonenya
Dhanti menyalakan handphonenya, untuk melihat suhu udara sekarang. Dan ternyata suhu udara di london mencapai 10 derajat C, dan dikamarnya ini dipasang AC dengan suhu 20 derajat
Semoga part ini kalian dapet sedikit feelnya Aamiin😊
Jangan lupa jejaknya guys💕
Sebaik baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Espiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad