Ketika setengah jiwa ku kembali, hidup ini serasa kembali berwarna
.Darul Rasyad."Assalamualikum sayang, kamu merasa baik kah? Apa yang kamu rasakan saat ini? Bila kamu merasa sakit, aku akan panggilkan dokter" darul memasuki kamar inap dan menghampiri istrinya
"Waalaikumsalam, aku baik baik aja kok. Kamu nggak usah khawatir, aku kuat sayang" dhanti membuka suaranya, walau belum pulih sempurna
Dhanti beranjak dari tidurnya dan mencoba duduk, "Kak?"
"Iya kenapa? Kamu perlu sesuatu?" Darul menoleh kearah dhanti
"Tolong ambilkan air, aku haus"
Darul mengambil segelas air yang berada diatas nakas, dan memberikannya ke dhanti. Dhanti meneguk airnya dengan sangat cepat
"Kamu haus banget, mau lagi nggak?"
"Nggak usah kak. Cukup. Aku mau nanya kak"
"Iyaa tanya apa?" Darul menghampiri dhanti dan berdiri di hadapan dhanti
"Keluarga yang di Jakarta sudah tau belum kita kesini? Dan aku hamil" dhanti memandangi wajah suaminya
"Udah kemarin aku kabarkan, dan mereka otw kesini" darul mengusap lembut pipi dhanti
"Aku mau memberi tau kamu sesuatu sayang" darul duduk dihadapan dhanti, dan menggenggam kedua tanganya
"Sesuatu apa itu?" Tanya dhanti penasaran
"Sebenarnya, calon baby kita sudah tidak berada di dalam rahim kamu sayang. Selama kejadian kemarin, bayi kita tidak dapat di pertahankan, dan terpaksa dia keluar dan merasakan sedikit dunia ini. Aku tau kamu udah berusaha mempertahankan bayi kita, tapi Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang bayi kita sayang" darul mencium kedua tangan dhanti dan mendekapnya ke dalam pelukannya
Reflek air mata jatuh dari mata indah dhanti, dia terisak di dalam dekapan darul, darul pun terus mendekapnya dan mengecup pucuk kepala dhanti. Darul mencoba menenangkan dhanti, dhanti merasa sangat kehilangan bayi nya. Bayi yang harusnya lahir ke dunia, tapi kesempatan ia untuk menjadi ibu harus tertunda.
"Aku ikhlas bila bayi kita diambil kembali, aku juga harus tabah, karena Allah telah membuat rencana yang lebih baik dari kejadiaan ini. Terus lah disamping aku, setelah aku pulih. Aku mau langsung pulang ke Jakarta" dhanti memandangi wajah darul dengan tatapan sangat tulus
"Iya sayang aku akan bawa kamu pulang, secepatnya" Darul mengecup kening dhanti lama
Beberapa jam kemudian, dhanti sedang berbaring dan mengambil handphone darul yang bearada di sampingnya, ia membuka aplikasi chat di handphone darul dan tertulis pesan perempuan yang mencoba melenyapkannya, dhanti baca pesannya, kemudian ia memanggil darul
"Kak?" Dhanti merubah posisinya menjadi duduk
"Iya kenapa?" Darul menghampiri dhanti dan duduk di tepi ranjang
"Aku boleh nanya, ini siapa ga?" Dhanti menunjukkan pesan orang asing itu kehadaoan darul
"Aku belom tau dia siapa sayang, aku kira dia itu syanaz, disitu terlihat kalo dia bilang 'seseorang yang dulu sangat aku cintai' pas aku selamatin kamu, aku ga sempet lihat wajahnya karena ditutupi sama kain gitu. Tapi dia sekarang udah berada di kantor polisi" jelas darul
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad