Orang ketiga

7.9K 291 6
                                    

"Assalamualaikum, hallo ini siapa ya?"

"Hahahahahah, lo dhanti kan? Istri darul yang lagi hamil"

"Ini siapa ya tolong beri tau nama kamu?"

"Jangan terburu buru sayang, simple aja sih, tujuan gue nelfon sih. Ya mau kasih tau aja, kalo gue disini akan ngancurin rumah tangga lo sama darul dan membuat kandungan lo itu hangus hahahahahah" penelfon itu berbicara seenaknya dan tertawa jahat

"Maaf jika kamu tidak mau menyebutkan siapa namamu, aku akan tutup telfonnya!!!" Bentak dhanti, karena sekarang tingkat emosi sedang tidak stabil

"Ouhhhhhh, jadi lo mau tutup telfonnya. Tapi yang perlu lo ingat gue nggak akan menyerah untuk membuat rumah tangga lo dengan darul hancur. Hahahahahah"

Dhanti menutup telfonnya, dan air matanya kembali menetes

"Astagfirullah ujian apalagi ini?? Ya Robb, aku harus apa??, kita sekarang sedang diteror oleh seorang perempuan. Aku harus kabarin k. Darul atau tidak?? Ya Allah aku harus apa?? Bahkan dia mengincar anak kita. Astagfirullah hal adzim" Isak dhanti sembari mengelus perutnya

Dhanti terus mengeluarkan aur matanya, yang membuat dhanti merasa tertekan. Akhirnya dhanti memututuskan ubtuk menelfon mamanya dan memberi tau tentang persoalan ini, dhanti mencari kontak mamanya dan mulai menghubungi ke mamanya

"Assalamualaikum mah" ucap dhanti masih dengan nada terisak

"Waalaikumsalam, dhanti kamu kenapa sayang? Kenapa nangis? Darul nyakitin kamu?"

"Engga mah, k. Darul baik baik aja kok. Aku nangis bukan karena k. Darul mah, mama bisa tolong kerumah ga? Aku sendiri, ada yang mau aku ceritaiin"

"Iyaiya mama ke rumah, tunggu mama ya"

"Iya mah, aku tunggu" dhanti masih terisak

Serelah beberapa menit dia menunggu, akhirnya mama sampai dirumah,

"Assalamualaikum dhanti sayang, ini mamah nak"

"Iya mah tunggu" dhanti menghapus air matanya yang sedari tadi mengalir terus

Dhanti membuka pintu, dan didepannya sudah ada mamanya tersayang, dhanti mencium punggung tangan dan memeluk mamanya, dhanti kembali mengeluarkan air mata

"Astagfirullah nak, kamu kenapa seperti ini, nggak baik untuk bayi kamu, kalo kamu terus terus kaya gini. Sekarang hapus air mata kamu dan beristigfar, dan tenangkan hati dan pikiranmu"

Dhanti tidak merespon dan sekarang keadaannya sangat lemah dan badannya mulai lemas

"Udah udah mama nggak mau liat kamu nangis lagi, ayoo kita duduk"

Mereka duduk di sofa dan dhanti mulai menenangkan dirinya,

"Okee sekarang kamu cerita sama mama apa yang sebenarnya terjadi, dan kenapa kamu bisa kaya gini?"

"Jadi gini mah, k. Darul itu waktu smp suka sama perempuan, perempuan itu namanya syanaz, tapi si syanaz itu ngga ngerespon, ya bisa dibilang cinta k. Darul itu bertepuk sebelah tangan lah, nah tapi itu k. Darul terus ngejar ngejar si syanaz, sampe pas kelas 9 itu, si syanaz pindah ke LA buat lanjutin studynya disana, tpi disitu posisinya k. Darul masih sayang sama syanaz, tapi syanaz masih dalam perasaan yang sama. Sampe k. Darul itu berniat buat nyusul syanaz ke LA, tapi k. Darul pikir itu salah, sampe k. Darul masuk ke Man, dia masih suka sama syanaz. Dan akhirnya k. Darul berhasil move on. Tapi kemarin sebelum k. Darul kecelakaan dia nelfon k. Darul, dia bilang kalo dia udah balik ke indo, terus dia minta ketemuan sama k. Darul, nahh terus nggak sengaja aku yang ngankat telfonnya. Terus dia langsung ngoceh ngoceh mah, terus aku langsung tutup telfon dan aku sama k. Darul agak cek cok tuh, dan untungnya nggak lama, k. Darul langsung ngasih penjelasan"

"Ohhhh jadi gitu ceritanya, terus tadi dia nelfon kamu lagi?"

"Iya dia nelfon aku, tapi aku ga tau dia bisa dapet nomer aku dari mana, dan tiba tiba dia tau kabar kehamilan aku. Dan dia ngancem keluarga dan bayi aku juga mah"

"Yaudahh kalo dia kelewatan, ya terpaksa kita harus selesain lewat jalur hukum. Dan kamu harus bilang ke darul soal ini, insya Allah kalian pasti bisa menghadapinya, asalkan cinta dan kasih sayang kalian kuat terus"

"Iya mah insya Allah kita bisa ngadepin semuanya" dhanti tersenyum simpul

"Yaudah kamu jangan terus terus kaya gini, sama aja kamu ngebunuh bayi kamu sendiri. Kalo kamu kaya gini, itu bayi kamu tertekan. Kamu nurut ya sama mama sayang" mama iin memeluk dhanti

"Iyaa mah, aku akan berusaha untuk kuat, dan aku berusaha untuk tidak menangis" peluk dhanti erat

"Baguss, yaudah sekarang kita makan aja ya"

"Tapi mah aku nggak ada bahan bahan untuk dimasak"

"Yaudah kita belanja aja yuk"

"Okee deh" dhanti tersenyum gembira

Perlahan dhanti mulai melupakan kejadian tadi, sengaja mama mengajaknya berbelanja agar dhanti lupa dengan kejadian tadi. Sehabis belanja dhanti dan mamanya memasak cup cake rasa coklat, coklat adalah satu satu rasa favorit dhanti, setelah memasak mereka memakan cup cakenya. Dan mama pulang sehabis maghrib, sebenarnya mama nggak tega ninggalin dhanti sendiri, tapi ya mau gimana lagi, dia juga harus pulang kerumahnya. Setelah kepulangan mama, dhanti berdiam diri dikamar. Dan mengambil handphonenya untuk menelfon darul, dhanti mencari kontak darul dan langsung menghubunginya

"Assalamualaikum kak"

"Waalaikumsalam, kenapa dek?"

"Kakak nanti pulang jam berapa?"

Darul berpikir dan melihat kalender, kalau besok adalah milad dhanti,

Ahaaa, besok milad dhanti nih. Aku kasih surprise ah batinnya

"Kak?"

"Iya, aku nanti pulang agak malem sayang. Sekitar jam 12an lah"

"Kok malem banget si kak, nggak kaya biasanya"

"Iyaa nih lagi banyak kerjaan, yaudah aku tutup ya. Sibuk nih wkwk"

"Ngeselin ih" dhanti langsung menutup telfonnya

Kenapa si k. Darul itu ngeselin banget, udah tau istrinya lagi kesepian malah pulangnya malem banget, nggak tau orang takut apah batin dhanti

Malam sudah semakin larut, dhanti yang tertidur pulas di sofa depan tv, sembari menunggu darul pulang. Sebenarnya dia sangat takut, tapi karena kelelahan malah ketiduran, sampai lupa sholat isya. Waktu menunjukkan pukul 22.00, dhanti kebangun untuk sholat isya

"Astagfirullah, jam berapa ini?" Dhanti menoleh ke arah jam dinding "Ya Allah udah jam 10, aku belum sholat isya"

Dhanti segera bergegas ke kamarnya, dan melaksanakan kewajibannya sebagai hamba Allah, setelah selesai sholat isya, dia meraih Al-qur'an dan mulai membacanya. Setelah membaca Al-qur'an dia meraih handphonenya, dan menelfon darul lewat video call

Terima kasih untuk kalian yang udah membaca istri sholehah sampai sejauh ini. Semoga kalian senang dengan ceritanya Aamiin😊💕
Jangan lupa votmentnya readers💕💕
Sebaik baiknya bacaan adalah Al-qur'an😊

Dia? ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang