"Kamu udah bangun sayang?"
"Jangan memandangi aku seperti itu, nanti aku baper" ucap dhanti membuat darul tersenyum
Darul mengukir senyumannya lebar dan mencium tangan dhanti yang masih berada dalam genggamannya,
"Dari tadi tangan aku di pegangin terus, emangnya aku mau kemana. Liat sampe tangan aku keringetan gini" dhanti membebaskan tangannya dari genggaman darul
"Gapapa, kalo ga aku pegangin nanti kamu kabur lagi" ucap darul
"Aku ga akan kemana-mana sayang, lagian aku juga gapapa" kata dhanti yang mencoba beranjak dari tidurnya
Darul membantu dhanti untuk duduk,
"Gapapa gimana orang kamu masih lemes begini"
"Serius aku gapapa, aku mau pulang aja ah"
"Kamu nih ya, anza dengerin aku kali ini aja, kamu masih lemah banget dan harus terus dipantau sama dokter" ucap darul dengan begitu lembut nya
Dhanti hanya terdiam, dan darul melanjutkan kalimatnya tadi
"Kamu nih baru segitu aja udah lemes" darul meledek dhanti
"Ishhhhh, jangan mulai deh aku lagi lemes gini juga" sinis dhanti
"Wkwk, kamu laper ga yang?" Tanya darul
"Laper banget, aku mau makan sphagetti"
"Sphagetti pake telur rebus ya?"
"Kenapa harus pake telur rebus?"
"Untuk menambah darah kamu sayang"
"Darah aku udah banyak" kata dhanti yang begitu percaya dirinya
"So tau kamu"
Darul langsung delivery order sphagetti dari salah satu restoran cepat saji, dan meminta ke perawat rumah sakit untuk menyiapkan telur rebus. Sphagetti pesanan dhanti sudah datang, dan langsung diberikan ke dhanti berikut juga telur rebusnya.
"Nih dimakan dulu sphagettinya" darul menyajikan makanan untuk dhanti
"Makasi" dhanti melempar senyum tulus ke darul
Lalu darul membalasnya dengan mengelus pucuk kepala dhanti sambil tersenyum
"Aku ga mau kuningnya, nih buat kamu aja" darul memisahkan kuning telurnya di pinggir piring
"Ga aku ga mau" darul membuang muka
"Yahhh, kalo dibuang mubazir yang"
"Bodo amat kamu ini yang dosa" darul berkata dengan santainya, darul memang ga mau memakan kuning telur biar nanti dhanti makan sendiri
"Ishhhhh, yaudah aku makan aja daripada dibuang mubazir"
"Nah gitu itu baru namanya Dhanti Alanza" ucap darul yang senang karena dhanti memakan kuning telurnya
"Tolong ambilin aku minum kak"
Darul mengambilkan minum dan diberikan ke dhanti,

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia? Imamku
Spiritual"Cinta suci itu adalah yang didasari keimanan antara ikhwan dan ukhti yang saling mengikat hati pada janji suci pernikahan"- Dhanti Alanza "Ukhti sempurna itu yang setia menjaga hatinya untuk tidak terjerumus ke perangkap syetan"-Darul Rasyad