3. Mamaaaaaaa

4K 472 20
                                    

"Semalem gua mimpi apa sih!?" Oceh gua sambil mengacak rambut sekilas.

"Dia tetangga gua, Jen. Tadi pagi gua berantem sama dia," Sambung gua sambil memandang Jennie. "Ngga berantem sih, cuma dia nyolot gitu. Kan kesel."

Jennie mengerutkan dahinya bingung mendengar celotehan gua yang sedari tadi ngga ada habisnya.

"Lo ini lagi seneng, sedih, kaget atau takut sih?" Tanya Jennie kebingungan dan berhasil membuat gua terdiam dan berfikir pula.

Gua mengedarkan pandangan sambil mencari alasan agar gua ngga terlihat salting atau sejenisnya. "Y-ya gua Cuma sekedar cerita kok," Kata gua tergugup-gugup.

"Yakin? Masa pipi lu merah?" Kata Jennie sambil menunjuk ke pipi guya.

Otomatis gua pun langsung kaget dan panik, "Demi apa lo?" Gua sambil megang pipi.

"Tapi boong. HAHAHAA."

Gua pun cemberut dan menoyor dia, "Yeh si tai," Balas gua.

Jennie masih tertawa, "Udah udah, gua mau ke kantin. Ikut ga?" Ajak Jennie ke gua.

Gua pun menggeleng, "Duluan sana, gua mau disini aja," Jawab gua.

"Yaudah," Jennie bangkit dari duduknya. "Awas demen," Ledek Jennie sambil menunjuk gua penuh intimidasi.

Gua mendengus kesal kearah Jennie yang pergi menjauh lalu keluar kelas menuju kantin.

Jujur, ya... gua masih kaget dan ngga menyangka kalau Chanyeol itu masuk sekolah bahkan kita sekelas. Mana tadi pagi First impression kita jelek banget.

Terus gua harus ngapain? Kalo gua tiap hari salting terus gimana? Kalo dia ledekin gua gimana? Kalo-

"Aaaggghhh!!!" Teriak gua dengan sangat kencang sesaat pula kelas langsung sunyi.

Mata gua melotot karena sadar akan sesuatu. Sebentar, gua berfikir. Gua sekarang sedang berada di kelas, Chanyeol ada di dalamnya.

Sialan!!

Gua pun menoleh kesamping dan melihat semua penghuni kelas menatap kearah gua semua dengan tatapan aneh.

"Hallo RSJ Sumber waras. Iya, disini ada orang gila," Ledek Dio ke gua sambil pura-pura menelpon.

"Sialan lu!"

"Bangun mba, udah siang. Mimpi apaan lu? Kelamin lu berubah?" Tambah Kai meledek gua.

"Dih, mesum!"

Gua mengedarkan pandangan kearah  Chanyeol, dan berharap Chanyeol ngga mendengar dan merespon gua. Semoga aja, ya. Pasti lah dia ngga ngeliat ke gua, kan dia anak baru. Dimana-mana kalau anak baru pasti malu-malu, acuh tak acuh sama sekitarnya. Yakan?

"Gila!" Chanyeol meledek gua tanpa bersuara, lalu ia tertawa kecil sambil menutup mulutnya.

Gua langsung kasih jari tengah ke Chanyeol dan ia juga membalasnya.

Dasar kambing!!!

Aghh, gua malu banget hari ini. Kenapa ini terjadi sama gua?

*****

Kringg kringg kringg

Bel pulang sudah berbunyi. Gua pun segera bersiap-siap pulang ke sekolah dan pamit sama teman-teman. Seperti biasanya, gua menelpon bang Nain dulu untuk dijemput.

Sekitar 5 menitan gua menunggu, bang Main datang dengan motor bebek abu-abu andalannya.

Sesaat setelah gua naik dan duduk d motor, Chanyeol melewati gua dengan motornya yang berwarna merah menyala.

My Annoying Neighbor -Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang