Siapkan dan jangan lupa nafas serta jangan lupa VOTE COMMENT
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Jennie dan lainnya sudah pamit untuk pulang. Sementara Chanyeol masih senantiasa menemani Iva. Mama Iva izin pulang dulu untuk mengambil baju ganti Iva dan menitipkan anak perempuannya pada Chanyeol."Chan, nggak makan?" tanya Iva.
Chanyeol menggeleng dan tersenyum kecil. "Gampang. Lu makan aja."
Iva mengangguk paham dan melanjutkan makannya yang sudah disediakan rumah sakit.
Tiba-tiba Iva menyodorkan sesendok nasi tim miliknya ke Chanyeol yang memperhatikan dirinya di samping bangsal miliknya.
"Eng, apaan, nih?" Chanyeol memundurkan wajahnya.
"Makan aja," ujar Iva sambil tersenyum dan kembali menyodorkan suapannya itu.
"Nggak mau, ah. Makanan rumah sakit itu nggak enak. Kayak makan plastik. Ngga ada rasanya," tolak Chanyeol yang sebelumnya menghina makanan rumah sakit habis-habisan.
Terlihat senyuman Iva yang menghilang dan sesendok nasi tim yang niatnya untuk Chanyeol tadi, ia makan sendiri dengan suapan kasar. Iva memanyunkan mulutnya dan mengaduk-aduk makanannya dengan kesal.
Chanyeol yang melihat Iva seperti ini pun menggaruk pilipisnya yang tidak gatal. Chanyeol mendesah berat kemudian mendekat ke kasur Iva, mencondongkan tubuhnya ke depan lebih tepatnya ke arah Iva sambil membuka mulutnya.
Iva menoleh karena pergerakan Chanyeol tadi dan muncul lah senyuman di wajahnya.
Chanyeol memegang tangan Iva, menuntunnya mengambil sesendok nasi tim hingga masuk ke dalam mulutnya.
Terlihat Iva yang tersipu malu dan salah tingkah atas perlakuan Chanyeol ini. Dia memalingkan wajahnya dan tidak sadar hingga ia menggigit-gigit menggigit-gigit ujung sendok.
"Ciaa, salting!" ledek Chanyeol sambil mencubit pipi Iva dengan begitu gemasnya.
"Ihh, sakit!" Iva mengaduh kesal namun senyumannya masih belum bisa menghilang.
Kemudian Iva terdiam dan matanya fokus ke arah Chanyeol. Lebih tepatnya ujung bibir dan tulang pipi Chanyeol yang lebam karena dipukul Guanlin tadi pagi.
Chanyeol yang sadar apa yang sedang Iva lihat, langsung menutupinya dengan tangan dan Chanyeol berbalik badan memebelakangi Iva.
"C-Chan, Itu kenapa?" tanya Iva khawatir.
Chanyeol menggeleng, "Engga apa-apa, Va. Tadi pas kemari jatuh gitu dari motor..."
Bohong.
"Chan." Iva tak percaya.
"Itu bekas pukulan siapa?" tanyanya kembali.
Chanyeol membalikkan badannya tanpa menjawab. "A-ayo, Va, abisin makannya. Nanti mau diabil suster lagi piringnya." Chanyeol mengelak dengan mengambil sesuap sendok nasi tim dan mengunyahnya seraya menghindar dari pertanyaan Iva tadi.
"A-ayo, Va. Nih gua bantuin."
"Ck, Chan!" Iva membentak dan berhasil membuat Chanyeol terpaku diam.
Chanyeol menaruh kembali sendok tersebut ke dalam mangkuk lalu meletakkannya di nampan.
BUGHH
Chanyeol kaget bukan main. Tangannya refleks memegangi Iva yang berusaha memeluk Chanyeol yang posisi bangsalnya Iva lebih tinggi darinya. Chanyeol terpaksa berdiri untuk menyambut pelukan Iva.
"K-kenapa, Va?"
Iva tidak menjawabnya dan hanya memeluk Chanyeol erat.
"Va, kenapa?! Jangan buat gua khawatir," kata Chanyeol dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfiction|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...