Hello Gaisss, Ini Special Chapter ya... Jangan lupa Vote dan Comment lho❤💢ok???
.
.
.
.Panggilan Suara dari Jennie Azzahra
"Hallo Jen."
"Va, lo nggak apa-apa 'kan? Lo kapan pulang?!"
Gua sedikit menjauhkan ponsel dari telinga saat Jennie bersuara dengan tiba-tiba. Semoga telinga gua baik-baik aja.
"Nggak apa-apa, Jen. Emang kenapa sih, kok panik banget gitu?"
"Ya ampun, Iva... Lo nggak liat berita di TV atau di mana gitu?"
"Berita apaan emangnya?"
"Itu lho, bulan purnama yang bikin air laut pasang bahkan ngebuat ombak jadi lebih tinggi dari biasanya."
Oh, ini yang di kasih tau Chanyeol saat gua sedang berbenah pakaian.
"Santai aja. Gua nggak apa-apa."
Jennie terdengar berdecak di seberang sana. "Balik ih... lagian masih ada ragunan sama Ancol kok. Balik!!!"
"Iya iya, Jen. Yaudah gua matiin dulu ya. Disini sinyalnya jelek banget."
"Iya, pokoknya hari ini balik! Oke—"
Tuttt
"Hal... Hallo, Jen?"
Panggilan terputus dengan sendirinya. Ah, mungkin karena sinyalnya yang jelek. Padahal tadi ada tiga batang, kenapa sekarang jadi satu doang. Ternyata nggak cuma perempuan doang ya yang labil, sinyal juga.
Gua meletakkan ponsel di atas nakas lalu beranjak keluar kamar menuju kamar mama dan papa yang tepat berada di samping kiri gua karena posisinya kamar mereka ada di tengah dari ketiga kamar yang ada.
Tok tok tok
"Masuk," sahut seseorang dari dalam kamar lantas gua segera membuka pintu dan menyembulkan kepala.
"Ma..."
Mama menoleh ke arah pintu. "Kenapa, Va?"
Gua masuk ke dalam dan menghampiri mama. Mata gua tertuju dengan koper dan baju yang sedang di benahi mama. Apa mungkin mama sudah tau mengenai berita tersebut?
"Mau kemana, Ma?" tanya gua.
"Mancing Godzilla. Ikut?" sahut mama dengan bercanda.
"Serius, Ma," sentak gua kesal.
Mama terkekeh pelan. "Santai dong. Ngegas aja," cibir mama. "Itu, tadi Mama dikabari maminya Chanyeol kalau Banten lagi nggak bagus cuacanya. Jadi katanya hari ini pulang aja," jelas mama yang masih bergelut dengan pakaiannya.
Gua ber-oh kecil lalu menghela nafas lega. Ternyata mama sudah mengetahuinya juga. Syukur deh kalau gitu, otomatis, mimpi semalam—
"Kamu juga rapihin barang-barang mu sana. Kasih tau Chanyeol juga, ya... sore kita pulang," ujar mama. Gua mengangguk paham dan keluar dari kamar.
Gua berjalan kembali menuju kamar. Mengambil ponsel dan berniat menghubungi Chanyeol yang sejak Dzuhur tadi menghilangkan dan belum kelihatan lagi batang hidungnya.
"Shit," umpat gua. "Sinyalnya ngajak berantem nih!" lalu gua kembali meletakkan ponsel di tempat semula.
Gua menggaruk pelipis yang tak gatal, mendesah berat dan menghempaskan pantat di pinggir kasur. Di pikiran gua cuma Chanyeol. Kemana sebenarnya anak itu? Alih-alih berniat ingin membenahi barang gua terlebih dahulu, tiba-tiba ada kabar angin yang melintas ke pikiran gua dan mengatakan kalau Chanyeol sedang berada di pantai. Gua mengurungkan niat awal lalu bergegas menuju pantai.
Tidak jauh dari Villa, gua bisa melihat anak itu sedang duduk di atas perahu yang bersandar di bibir pantai. Astaga, kenapa harus di situ coba? Nggak aman banget sih.
Dengan berat hati, gua segera menghampiri Chanyeol dan mengajaknya untuk segera kembali ke Villa.
"Chan," tegur gua. Chanyeol tidak menolehkan kepalanya.
"Chan!" panggil gua lebih keras.
"Kenapa, Va? Sini duduk samping gua," ajaknya yang lagi-lagi nggak memalingkan wajahnya menghadap gua.
"Nggak mau ah," tolak gua. "Ayo, balik ke Villa. Sore ini kita pulang."
"Sebentar," tuturnya. "Gua masih mau di sini sebentar lagi."
"Ngapain? Nggak liat ombaknya besar banget?"
Bukannya menjawab, anak ini malah menggelengkan kepala tidak jelas. Entah maksudnya apa yang pasti dia hanya menggeleng padahal bukan lagi ada di bar.
GLUDUGGG
JEDUAARRR
Sang Guntur mulai menunjukkan kekuatannya di atas sana. Gua bergidik ketakutan, begitupun Chanyeol yang tiba-tiba berdiri sambil memandangi langit. Sedetik setelahnya, hujan turun tanpa gerimis. Deras, bahkan seperti badai.
Gua melindungi kepala dengan kupluk jaket yang gua kenakan ini.
"CHAN! AYO BALIK KE VILLA! JANGAN NGADA-NGADA DEH!" teriak gua sekencang mungkin kearahnya yang harus beradu dengan suara hujan dan juga petir yang menjadi-jadi.
Chanyeol mengangguk paham. Dengan perlahan ia menurunkan satu kakinya—
BYUUURRRRRR
Gelombang maha dahsyat berhasil menerjang gua, Chanyeol dan juga kapal yang dinaikinya. Belum sampai disitu, ombak tersebut menggulung kami berdua ke tengah laut.
"CHAN!!! TOLONG!!!!"
Gua terus berteriak memanggil Chanyeol yang entah berada dimana. Rasanya sulit bernafas, badan gua terombang-ambing oleh ombak yang semakin menggila.
Tap!
Seseorang memegang lengan gua dengan sangat kuat. Itu, Chanyeol. Ia berusaha berenang menghampiri gua. Lelaki ini memeluk gua dan berusaha agar gua terus berada di permukaan.
"TAHAN!!! JANGAN PANIK. ADA GUA!"
Pekiknya sedikit berteriak. Gua hanya bisa menuruti perintahnya. Sumpah, sesak banget. Rasanya paru-paru gua terisi oleh air semua. Mata gua perih, badan gua melemas dan hampir tidak berada saat di gerakkan. Chanyeol senantiasa memegang tubuh gua. Saat gua ingin tenggelam dan mulai lemas, ia menjadikan dirinya sebagai tumpuan gua untuk tetap berada di atas air sehingga gua bisa bernafas. Entah bagaimana dengan kabarnya di bawah sini. Matanya memerah, bahkan bibirnya juga membiru.
Chanyeol memandang gua lamat-lamat sembari memegang kedua tangan gua. Ia tidak berbicara, tapi matanya seakan mengatakan "Bertahan. Lu nggak apa-apa. Kita pasti selamat."
Air mata gua turun, mungkin tidak terlihat karena bercampur dengan air laut dan juga hujan. Chanyeol tersenyum tipis, bibir kami sama-sama bergetar. Chanyeol menangkup pipi kedua pipi guab dengan tangannya yang sudah berkerut dan pucat. Ia mendekat dan mengecup bibir gua yang dingin. Saat itu juga menjadi hangat—
Lalu gelap...
.
.
.
.
.
.
TBC
Hello Gaissssss,,,, gimana Part kali ini?? SEMOGA BERASA YA FEELNYA!!! Aamiin.
Jangan Lupa Vote dan Commentnya yaaa :) Terus Dukung FanFic Gua ini.. THANK YOU SO MUCH!!!!!!!!! HAPPY READING
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfiction|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...