Author POV
Malam ini adalah malam Minggu. Malam di mana orang-orang bisa menikmati waktu istirahat mereka bersama orang tua, keluarga, teman ataupun kekasih. Namun tidak untuk Chanyeol. Sudah hampir sebulan ia melakukan pekerjaan haram ini bersama abangnya.
Chanyeol seperti ini karena terpaksa dan dipaksa untuk melakukan apa yang abangnya suruh. Chanyeol melakukan ini juga untuk abangnya yang sedang sakit, Yuwon. Dan mirisnya, sampai detik ini, Chanyeol belum tau Yuwon sakit apa. Setiap kali Chanyeol bertanya, Nonu selalu mengelak bahkan membentaknya.
"Tolong antar ini ke daerah Bekasi. Ini alamatnya," titah Nonu ke Chanyeol.
Chanyeol menerima barang dan alamatnya. Dengan wajah takut dan juga kelelahan, Chanyeol harus kuat menjalaninya.
"Bekasi?" tanyanya memastikan.
"Kenapa?"
Chanyeol menunduk dan melihat benda yang ada di tangannya. "Kemarin gua antar ke daerah Bandung. Sepanjang malam gua nganter barang. Dan sekarang—"
"Ohh, lo mau nolak? Mau ngeluh?" tanya Nonu dengan nada tinggi mengintimidasi.
Chanyeol menggeleng cepat-cepat. "Nggak, Bang. Yaudah gua jalan," ucapnya pasrah lalu memasukkan benda itu yang diketahui adalah ganja ke dalam bagasi motornya.
Chanyeol menaiki motornya dan memakai helm full-face dengan sapu tangan yang menjadi masker untuknya. Chanyeol menyalakan mesinnya dan melaju cepat meninggalkan Nonu.
"Ya Tuhan! Sampai kapan gua kayak gini? Sampai kapan penyiksaan ini selesai? Jujur, gua lelah! Gua capek! Gua butuh istirahat! Sudah sekitar satu minggu gua belum makan nasi. Jika mati adalah pilihan, gua lebih baik mati!"
Chanyeol terus bergumam, mengoceh dalam hati. Ia sangat lelah dengan keadan ini. Dengan semuanya! Terkadang saat sedang berkendara, Chanyeol tak sengaja menitikkan air matanya. Air mata yang mewakili rasa lelah dan sakit yang ia alami.
"Va, cuma lu satu-satunya kebahagiaan gua." Chanyeol membatin.
*****
"HACHIIIMMM!"
"Kayaknya ada yang ngomongin gua, nih." gumam Iva lalu mengelap hidungnya yang baru saja bersin.
Gadis dengan rambut sepunggung itu kini sedang berada di kamarnya dan belajar untuk UAS. Iva tidak mau nilainya anjlok seperti dulu, karena setelah UAS, dirinya harus fokus untuk USBN, TO dan UN.
Iva membaca buku pelajarannya dengan sangat serius. Akhir-akhir ini ia menjadi sedikit berubah. Berubah dalam dunia belajar tentunya. Iva menjadi lebih serius dan tidak memikirkan hal yang tidak penting baginya. Termasuk masalah cinta dan laki-laki.
Tapi terkadang, bayang-bayang Chanyeol selalu muncul di dalam otaknya. Mengingat Iva sudah lama sekali belum melihat dan mendapat kabar seorang lelaki bernama Chanyeol yang masih menyandang status sebagai tetangganya itu. Iva ingin mencari tahu, tapi ia juga masih teringat akan hari itu. Untuk saat ini, yang berhasil menahan dirinya untuk bertemu Chanyeol adalah masalah tersebut. Iva tidak ingin masuk ke dunia Chanyeol. Karena itu sudah kelewatan baginya.
Tok tok tok
"Masuk!" Iva menyahuti seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
"Ka," panggil Kiky pelan saat masuk ke kamar Iva.
Iva menatap adiknya itu lamat-lamat. "Kenapa Kiky?"
Kiky masuk ke kamar Iva dan duduk di bibir kasurnya. Iva memerhatikan tingkah Kiky yang rada aneh, pasti ada maunya. Kiky mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi kamar Iva seperti ada sesuatu di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfiction|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...