Author POV
Saat ini Iva ada di dalam UKS. Ia masih ditangani anak PMR yang bertugas pada hari ini. Iva terlihat sangat pucat dan mata yang sembab nampak jelas bahwa dirinya habis menangis dan terlihat bercak merah hampir menghitam di leher juga pinggangnya.
Baju yang berantakan dan rambut yang acak-acakan pun membuat semua orang bingung dan berfikir yang tidak-tidak dengan apa yang Iva dan Chanyeol lakukan di sana.
Jennie dan Guanlin yang menemukan Iva dan Chanyeol di taman sana. Dan begitu terkejutnya Jennie saat melihat sahabatnya sudah terkapar di tanah dengan Chanyeol yang sedang berusaha untuk membangunkannya. Dirinya sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu. Baru saja Iva keluar dari rumah sakit 2 hari yang lalu dan sekarang Iva sudah seperti ini lagi. Faktor lain pula, Jennie belum tau penyakit apa yang Iva alami.
Di waktu dan tempat serta kecemasan yang sama pun dirasakan Guanlin. Lelaki jangkung dengan mata bulat itu terus menggigiti kuku tangannya dan mendesah gusar. Terduduk kemudian berdiri lagi dan mondar-mandir ke sana kemari sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Guanlin lebih khawatir dengan Iva, karena selain orang tua Iva, hanya Guanlin yang tau penyakit apa yang menyerang sahabat SMP-nya itu.
"Eung...," lirih Iva dan berhasil membuat yang lainnya menoleh cepat-cepat padanya.
"Va bangun, Va," Kata Jennie membangunkan sambil menepuk-nepuk pipi Iva pelan.
Iva tidak meresponnya. Ia terus mengerang pelan namun tidak terbangun dari pingsannya. Lebih tepatnya mungkin mengigau.
"Biarin aja dulu Ka Iva-nya istirahat. Nanti kalau udah baikkan akan kami kabari kakak-kakak," ujar salah satu anak PMR.
Guanlin mengangguk paham dan mengajak Jennie keluar ruangan. Jennie tidak bisa melepaskan pandangannya pada Iva hingga ia benar-benar keluar dan pintu UKS tertutup.
Mereka berjalan menuju kantin untuk nongkrong-nongkrong sebentar. Guanlin yang memimpin. Mereka memutuskan untuk bolos dulu kali ini, pikirnya, mereka sudah pusing dengan masalah ini masa harus pusing juga dengan pelajaran matematika.
Guanlin membeli minum untuk dirinya dan juga Jennie yang sudah duduk di pojok sana sendirian mengingat suasana kantin yang begitu sepi.
"Jen, minum dulu. Tenangin dulu. Iva nggak apa-apa kok." kata Guanlin sembari memberikan sebotol minuman untuk Jennie.
Guanlin menghela nafas panjang. "Jen," panggil Guanlin pelan.
"Kenapa?"
Guanlin menatap Jennie dalam dengan wajah datar namun serius yang mampu melelehkan setiap wanita yang melihatnya. Bahkan Jennie hampir masuk ke dalam pesona seorang Guanlin jika ia lupa bahwa Guanlin sudah memiliki kekasih.
"Lo tau penyakit Iva?" tanya Guanlin.
Jennie mengerutkan dahi. "Gue pikir dia kecapekan aja," jawab Jennie sedikit ragu.
"Bukan, Jen."
Mata Jennie membulat. "Terus?"
Guanlin menghela nafas kasar dan terlihat seperti takut untuk memberitahunya pada Jennie. Namun mau tak mau, Guanlin harus melakukannya.
"Iva punya penyakit vertigo."
Jennie terdiam, wanita berambut panjang itu mangerutkan dahinya dan mulai berpikir keras. Otaknya terus mencari keberadaan kata Vertigo itu. Namun percuma, Jennie baru pertama kali mendengarnya dan tidak tau apa maksudnya.
"Itu apa?"
"Itu penyakit yang menyebabkan seseorang pusing tujuh keliling gitu lah pokoknya," jelas Guanlin dengan setahu dan seadanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfic|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...