Part selanjutnya sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan 😉
*****Ini bisa dibilang malam terlelah yang pertama kali gua rasakan sebagai mahasiswa baru. Gua benar-benar lelah karena dapat jam kampus dari sore sampai sekarang jam sepuluh malam. Tangan gua rasanya mau patah dan badan gua lemas. Rasanya nggak kuat berdiri dan dari tadi rasanya pingin tidur di kelas aja.
"Jen, Jen. Gua bareng, ya?" pinta gua saat berjalan bersama Jennie di koridor.
"Pulang bareng? Yaudah, oke." Jennie setuju, gua tersenyum.
LINE!
Eunwoo: Va, mlm ini kita bisa ketemuan ga?
20.45 WIBIvaa: Eh, maaf baru bls woo. Gua baru plng ngampus.
Eunwoo: Oiya santai aja.
Ivaa: Ok.
Eunwoo: Jadi gimana? Bisa ga?
Ivaa: Apa?
Eunwoo: Ketemuan malam ini di Kafe blkg kampus.
Sudah sekitar 5 minggu gua kenal dengan seorang Cha Eunwoo, anak kedokteran yang paling ganteng satu angkatan kampus. Dia baik, murah senyum dan juga jangan lupakan pasal eye smile miliknya yang cantik, yang membuat para kaum hawa jerit-jeritan jika ia tersenyum, adalah kepribadian seseorang Eunwoo. Namun, ada satu hal yang gua nggak suka dari Eunwoo. Pemaksa dan egois.
Eunwoo: Gua mohon, lo bisa kan?
Eunwoo: Va?"Kenapa, Va?" tanya Jennie sambil mengendarai mobil.
Gua menoleh ke arah Jennie. "Eunwoo ngajak ketemuan di kafe belakang kampus."
"Lo mau kesana?" tanya Jennie lagi.
Gua mengindikan bahu dan menghela nafas berat tanda nggak tau dan bingung harus apa.
"Kalo lo capek, bilang aja kali. Dia juga paham," saran Jennie.
Tapi sayangnya Jennie salah. Eunwoo bukan tipe cowok yang bisa diajak kompromi. Lelaki tampan itu nggak mungkin akan percaya dengan embel-embel kalau gua lelah. Dia orangnya egois, tapi baik. Dia memang memberi perhatian lebih untuk gua, tapi terkadang semua kemauan dan titahnya menjadi suatu kewajiban untuk dituruti.
Panggilan masuk dari Eunwoo
"Hallo, Va?"
Suaranya terdengar sampai Jennie melirik gua.
"Va, lo dimana? Kok nggak bales chat gua?"
"O-oh.. i-iya sorry, tadi gua lagi ngobrol sama temen."
"Ohh, it's okay. So, kita bisa ketemuan, kan?"
Gua mengulum bibir. "Maaf, woo. Kayanya kita nggak bisa ketemu dulu, deh. Gua baru banget pulang dan sekarang lagi di jalan."
"Beneran? Ketemu sebentar aja. Gua mohon, nanti gua anterin pulang, deh. Kalo emang lo cape, nginep aja di rumah gua."
Gua membulatkan mata karena kaget begitu juga Jennie. Raut wajah gua panik dan bingung harus apa.
"Lo bilang aja nggak bisa, Va." Jennie bisik-bisik.
"Tapi-"
"Nggak usah dengerin teman lo yang ada di mobil itu. Kita yang mau ketemuan ini."
Mendengar ucapan Eunwoo barusan, Jennie yang mendengarnya pun menepikan mobilnya ke bahu jalan tol. Kemudian ia mengambil paksa ponsel dari tangan gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfic|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...