67. Putus!

1.3K 162 24
                                    

[Jangan lupa VOTE dan COMMENT]

Malam hari sebelum acara graduation.

Chanyeol POV

Panggilan suara dari Mami

"Hallo, Mi. Kenapa?"

"Kamu dimana? Mami udah dirumah nih."

"Ohh, iya Chan pulang, Mi."

Panggilan ditutup

"Siapa?" Tanya Iva ke gua.

"Ini, mami udah pulang dari kantor," Jawab gua lalu berdiri.

"Kamu mau pulang?" Tanya Iva lagi dan gua mengangguk.

Iva pun berdiri dan kemudian gua pamit pulang ke mama Iva. Setelah itu gua langsung pulang.

"Assalamualaikum," Ucap gua saat masuk rumah yang udah terasa tanda-tanda kehidupan.

"Eh, Chan. Waalaikumsalam," Saut Mami yang masih pakai pakaian kerjanya.

"Papi mana, Mi?" Tanya gua.

"Lagi mandi. Kamu udah makan?"

"Udah dirumah Iva," Jawab gua singkat lalu duduk di sofa ruang keluarga sambil main HP.

Ngga lama kemudian papi datang nyamperin gua.

"Chan," Sapanya semangat banget sambil nepuk punggung gua.

"Hmm," balas gua singkat karena emang bingung mau bales apaan.

"Gimana hubungan kamu sama Iva?" Tanya papi tiba-tiba.

"Biasa aja, Pi."

"Biasa aja gimana? Baik-baik aja atau kamu bosen?" Tuding papi.

"Ngasal aja papi mah. Ngga mungkin lah," Bantah gua cepat-cepat.

Papi cuma ketawa kecil dan kita diem-dieman lagi.

"Chan," panggil papi dengan pelan.

"Kenapa, Pi?"

Papi menghela nafas kasar lalu saling menggenggam kedua tangannya. Keliatan banget raut wajah papi yang bingung dan seperti ada sesuatu yang ingin diomongin ke gua.

"Kamu tau kenapa akhir-akhir ini papi sama mami selalu pulang larut dan kadang ngga pulang?" Tanya papi.

"Kerja? Tapi bukannya emang dari dulu gitu ya?"

"Hmm... Chan, perusahaan papi yang ada di Singapura awalnya ada masalah dan sekarang sudah teratasi sama papi dan mami sendiri." Kata papi.

Gua mengerutkan kening. "Lalu?"

"Dan sekarang papi dapat kabar kalau perusahaan papi yang ada di Jerman butuh CEO secepatnya." Lanjut papi sambil menatap gua lekat-lekat.

"Papi bukannya mau mengajak atau maksa kamu ikut urusan papi ini. Papi juga bukannya ingin menghancurkan cita-cita kamu dimasa depan nanti..." Papi kemudian terdiam.

"Papi juga ngga ingin memberikan jarak antara hubungan kamu dengan Iva, Nak," Sambung papi dengan nada kian melemah.

Gua cuma diam memandangi papi dengan tatapan kosong. Otak gua terus mencerna maksud papi ini dan terus mengusir pemikiran yang nggak-nggak.

"Sebentar, Pi. Maksudnya apa, ya? Ko papi ngomong ini-"

"Papi ingin kamu yang mengurusi perusahaan papi di Jerman sana, Chan." Potong papi cepat-cepat dan berhasil membuat gua terpaku.

Ngga ada respon apa-apa lagi dari gua. Fokus antara gua mengedar ke segala arah sambil tertawa kecil seraya menghilangkan sesuatu yang buat gua sedih.

My Annoying Neighbor -Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang