Gua menyambar tas Jansport berwarna polkadot hitam putih setelah menyantap sarapan pagi. Hari Senin ini dan sampai Kamis nanti adalah hari tersibuk bagi gua dan anggota OSIS lainnya. Agendanya sama, yaitu MOS. Senin adalah pembukaan, pembagian kelompok dan perkenalan diri serta lingkungan sekolah. Sementata hari Selasa hingga Kamis adalah menginap di sekolah dan pasti juga ada acara jurit malamnya.
"Mau Papa antar?" tawar papa yang masih menyesap kopinya.
Gua menggeleng. "Iva sama Chanyeol."
Papagangguk paham. Gua mencium punggung tangan papa dan juga mama yang sedang mencuci piring kemudian bergegas pergi ke sekolah bareng Chanyeol. Lebih tepatnya diantar Chanyeol.
"Nanti lu nginep ya, Va?" tanya Chanyeol.
"Iya. Kenapa?"
"Berapa hari?"
"Dari Selasa sampai Kamis." Chanyeol manggut-manggut dan kembali fokus berkendara.
Lima menit berlalu, Chanyeol menghentikan motornya di depan gerbang sekolah.
"Nanti pulang mau gua jemput nggak?" tanya Chanyeol sembari meraih helmnya yang masih gua pakai.
Sambil merunduk sedikit seraya menyamakan tinggi gua dengan Chanyeol yang sedang berusaha melepaskan helmnya dari kepala gua, kemudian menjawab. "Nanti gua hubungin lu lagi aja."
Lagi-lagi Chanyeol mengangguk paham. Gua pamit lalu berjalan masuk ke sekolah berbarengan dengan Chanyeol yang sudah melajukan motornya pulang.
Entah gua kesiangan atau memang mereka semua terlalu rajin, sekolah sudah ramai walaupun masih jam setengah tujuh pagi. Itupun masih kurang beberapa menit. Baik itu dari peserta didik baru yang begitu banyaknya dengan berbagai macam seragam asal sekolah masing-masing, maupun anggota OSIS yang sudah menyebar kemana-mana tak lupa dengan almamater abu-abunya.
"Eh..."
Pandangan gua terkunci dengan seseorang yang gua temui sekarang.
"Halo, Va," sapanya dengan senyuman lebar.
Gua terdiam beberapa saat tanpa menjawab. Lelaki ini datang tidak menggunakan seragam, melainkan berpakaian bebas. Selain peserta MOS dan OSIS, semua murid diliburkan, dan alasan lain mengapa orang ini datang karena... mengantar ade perempuan tercintanya.
"Halo, juga, Ver..."
"Lu baru dateng?" tanya Vernon.
"Iya, nih." Gua terkekeh pelan. "Lu juga ngapain disini? Oh, nganter Fel—"
"Abang!!!"
Panggil seorang perempuan di belakang Vernon dan ditujukan pula untuk Vernon. Iya, Felly.
"Kenapa, sih?" sahut Vernon saat ade kesayangannya sampai tepat di sampingnya.
"Aku cariin juga," omelnya dengan raut wajah cemberut. Ugh, kalau aja sikapnya nggak sombong, mungkin dia terlihat menggemaskan saat memasang ekspresi seperti ini.
Jatuhnya malah jijik.
"Maaf lah..." ucap Vernon mengalah lalu mengacak rambut Felly.
Arah pandang Vernon beralih ke arah gua diikuti oleh Felly yang sedetik setelah kami berkontak mata, ia berubah menjadi jutek seperti biasanya.
"Oh iya, Va. Kenalin, dia ade perempuan gua. Namanya Felly."
Udah tau. Ade lu ngeselin banget sumpah, Ver!
Gua tersenyum ramah, namun batin gua mengumpati anak perempuan ini habis-habisan. Mungkin dia juga melakukan hal yang sama seperti gua. Kelihatan dari bibirnya yang mencibik dan sorot matanya yang lagi-lagi membuat gua ingin mencoloknya saat itu juga.
"Sorry, nih ya kalo ade gua bandel," kata Vernon sambil tertawa.
"Oh iya, nggak apa-apa kali." Gua ikut tertawa walau terpaksa.
"Bang, ayo..." Felly menarik-narik ujung jaket milik Vernon.
Vernon berdecak. "Iya, elah!" ketusnya. "Yaudah, Va. Gua duluan ya," pamitnya dan berjalan meninggalkan gua mengikuti adenya itu.
*****
"Lin, Samuel dimana?" tanya gua pada Guanlin yang sedang memainkan ponselnya di depan ruang OSIS.
"Oh, Samuel. Dia lagi dipanggil pembina OSIS. Nanti juga balik lagi," jawab Guanlin.
Gua ber-oh kecil dan ikut mengeluarkan ponsel. Saat ingin membuka aplikasi chat gua teringat akan sesuatu yang berkaitan dengan oknum yang ada di samping gua ini.
"Lin, udah ada pacar ya?" terka gua sambil memicingkan mata ke arahnya.
Guanlin mendongak kasar menatap gua balik. "Mana ada!" Guanlin nggak terima. "It cuma... mmm, anu—"
"Hayo, apa? Apa?!"
Guanlin mendesis sebal dan akhirnya mengaku bahwa dia sudah punya pacar. Dia bilang hubungannya sudah berjalan 2 bulanan dengan anak yang bernama Liyan yang gua ketahui adalah siswi cantik dari SMA Energetic.
Kenapa gua tau? Ya, karena gua penasaran dan menjadi stalker saat itu juga.
"Selamat pagi. Untuk seluruh peserta didik baru dan anggota OSIS harap segera berkumpul di lapangan sesuai kelas dan mentornya masing-masing. Terima kasih..."
Setelah mendengar pemberitahuan dari Samuel yang berasal dari sumber suara, kami segera berhamburan menuju lapangan karena apel pembukaan akan segera dimulai.
Saat gua ingin melangkah keluar dari ruang OSIS, gua teringat akan Daniel yang sedari tadi belum kelihatan batang hidungnya. Gua memutuskan untuk mencari Daniel ke kelas X-B atau kelas dimana kami bertugas mementori.
"Da-Daniel?!"
Gua membatu di ambang pintu. Bahkan mata gua nggak berkedip dalam beberapa detik saat menyaksikan langsung seseorang yang gua cari sedang berduaan dengan wanita yang nggak gua sangka sebelumnya.
"Lu ngapain di sini?! Terus dia—"
Belum selesai gua menginterogasi satu diantara mereka, Felly bergegas keluar kelas dengan wajah merah padam tertunduk ke bawah.
Gua memandangi anak itu hingga nggak kelihatan lagi, lalu beralih pandang kembali ke Daniel yang masih mengancingkan kemejanya yang terbuka di bagian atas. Rambutnya acak-acakan, bibirnya memerah entah itu karena lipstik atau sekadar cola...
Dan mungkin juga jejak dari bibir seseorang yang asyik berpetualang di bibirnya.
*****
.
.
.
.
TBC
Alhamdulillah ya bisa upload lagi. Wkkwkwkwkwk tetap setia ya sama Fanficton ini. Terimakasih udah baca dan udah dukung fanfiction ini.
PENGUMUMAN!!
Hallo reader, gua buat Cerita baru judulnya -Darah Atau Air Mata-
Cerita ini bergenre Misteri dan Thriller.
Bagi suka yang teka-teki, bunuh-bunuh *ngga deng, bisa dibaca yaa, kali aja suka gitu. Makasihh lhoo.. GOOD BAYYY!!
IG AUTHOR: @rei.kevin_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfiction|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...