[TOLONG VOTE DAN COMMENT. HARGAI KARYA SESEORANG!]
Iva masuk ke dalam kamarnya sambil membawa baskom berisi air hangat dan juga handuk kecil. Di kasurnya sudah ada seseorang yang terbaring lemah dan berwajah babak belur. Iva menutup pintu dan berjalan dengan tempo pelan seraya berhati-hati agar air yang dibawanya tidak tumpah.
Iva mengambil bangku di meja belajarnya untuk duduk di samping kasur. Ia meletakkan baskom itu di nakas lalu memandangi lelaki ini dengan tatapan sendu.
"Chan, sakit, ya?" lirihnya lemah.
Iva mengambil handuk kecil lalu merendamnya di air hangat. Iva mengompres ujung mata Chanyeol yang lebam. Membersihkan darah yang ada di ujung bibir dan juga di hidung Chanyeol. Dengan perlahan dan hati-hati, ia terus melakukannya.
Tangan Iva bergemetar saat mengompres luka Chanyeol. Entah karena ia takut Chanyeol terbangun atau karena ia menahan isakan tangisnya. Buliran air mata mengalir keluar dan membasahi pipi mungilnya. Melihat keadaan Chanyeol yang seperti ini, ditambah lagi badannya yang semakin kurus. Iva tak tega.
Iva menyeka air matanya lalu mengerang kencang tanpa bersuara untuk melepaskan kesedihannya melihat Chanyeol seperti ini. Sesak rasanya. Iva menangis mengingat apa yang telah ia lakukan pada Chanyeol. Iva merasa bersalah pada Chanyeol karena ia tidak mendegarkan penjelasan Chanyeol dulu tentang apa yang terjadi. Iva sadar bahwa dirinya egois.
Iva menarik nafas dan mengeluarkannya dengan teratur untuk mengontrol emosi juga tangisannya agar cepat berhenti dan kembali fokus mengurus Chanyeol. Iva berusaha menenangkan dirinya dan sesekali menghapus air matanya yang terus lolos dari kelopaknya.
"Gua terlalu jahat sama lu, Chan. Gua nggak tau kalo lu tersiksa kayak gini. Gua baru sadar apa maksud dari lu butuh gua. Gua minta maaf, Chan..." Iva membatin.
Ia menggigit bibir dalamnya sekuat mungkin untuk menahan air matanya yang berusaha kembali keluar. Namun Iva tetap mengompres dan membersihkan luka di wajah Chanyeol dengan telaten.
Setelah selesai membersihkan luka Chanyeol, Iva merapikan semuanya. Dengan terpaksa, Iva harus membuka baju Chanyeol untuk menggantinya dengan kaos papanya yang lebih bersih.
Saat Iva membuka baju Chanyeol, dirinya terkejut bukan main. Iva mundur satu dua langkah ke belakang dengan cepat sambil menutup mulutnya yang terbuka. Matanya terbelalak kaget tidak percaya saat melihat tubuh Chanyeol yang penuh luka lebam dan juga sayatan tipis benda tajam yang telah menghitam.
Iva terduduk lemah di lantai dan merintih kencang yang lagi-lagi berusaha agar tak bersuara. Iva merasakan hatinya sakit saat melihat Chanyeol seperti ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Chanyeol? Siapa yang tega melakukannya?
Iva berdiri sekuat mungkin dan melanjutkan membuka baju Chanyeol. Ia keluar kamar, pergi ke kamar mandi lalu mengganti air untuk membersihkan badan Chanyeol. Tak perlu waktu lama, Iva kembali.
Dengan perlahan dan penuh kelembutan, ia mengelap badan Chanyeol yang kian terlihat kurus. Iva mengganti kompresannya, lalu kembali membersihkan badan Chanyeol.
TAPP
Dirinya terkejut saat tangan Chanyeol memegang tangannya dengan tiba-tiba. Manik matanya tertuju pada Chanyeol dan menghentikan aktifitasnya.
Chanyeol mengerjap, lalu membuka matanya perlahan. "Hai," sapa Chanyeol dengan suara parau dan senyuman semanis madu.
Iva tak bisa menahan senyuman dan air mata bahagianya. Tangisnya pecah kembali. "Halo, juga." balas Iva.
Terlihat senyuman bahagia yang mengembang di pipi Chanyeol saat melihat wanita ini setelah sekian lamanya ia sendiri dan merindukan seorang Iva. Chanyeol melepaskan pegangannya, lalu mengangkat tangannya mengarah ke pipi Iva yang basah akan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Neighbor -Park Chanyeol
Fanfiction|•TAMAT•| |•SUDAH DINOVELKAN•| |•Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan•| Novel 'My Annoying Neighbor -Park Chanyeol' dapat kalian pesan langsung di WeShinePub dengan format: MAN_nama pemesan_noWA/Idline pemesan **** "Cintaku akan...