Bab 8

17.1K 995 5
                                    

"Sialan! Habis sudah stock kesabaran ku di dalam ruangan itu" Moeza menceracau saat berada di pantry dan langsung menenggak habis segelas air putih.

"Kau tidak dipecat kan Moeza? Kau kenapa kelihatan lelah sekali?" Tanya Emely bertubi-tubi.

"Tentu saja ini semua karena Gavin"

Moeza tidak perduli jika Gavin akan mendengar ucapannya lagi. Lelaki itu benar-benar sudah kelewatan. Meskipun Moeza cleaning service baru tapi bagaimanapun juga dia itu adalah manusia.

"Memangnya kenapa? " tanya Emely sembari ikut duduk di sebelah Moeza.

"Kau tau, aku bolak-balik di suruh mengganti kopi tapi akhirnya dia menyuruh ku untuk membeli di coffee shop tempat biasa dia membeli kopi" ucap Moeza panjang lebar mengingat itu membuat darah Moeza mendidih kembali. Gavin benar-benar keterlaluan.

Emely hanya membulat kan mulutnya serasa tidak percaya akan perlakuan atasannya itu yg menurutnya tidak biasa

"Tutup mulut mu itu atau kau akan jadi bahan tertawaan orang dikantor ini" ucap Moeza geli.

"Kurang ajar kau Moeza" balas Emely seraya tertawa.

"Tapi menurutku itu perlakuan yg tidak biasa. Mr.Wellington adalah orang yg dingin dan tidak akan mau repot membuat pekerjanya lelah apalagi karena ulahnya" ucap Emely serius.

Moeza hanya mengendikkan bahunya acuh tak acuh. Dia juga tidak tau mengapa Gavin semacam memiliki dendam kesumat kepadanya.

Tapi kenapa dia selalu menjawab apa yg aku pikirkan? Sudah 3x dia menjawab pertanyaan yg ada dikepalaku, batinnya saat telah sadar dengan atasannya itu yg suka menyahuti isi pemikiran Moeza.

Apa mungkin ia memang iblis tapi dalam kemasan manusia tampan bak dewa yunani?

"Moeza,kau dipanggil keruangan Tuan Wellington sekarang juga" ucap Emely tiba-tiba membuat Moeza terkejut kemudian melirik kearah Emely yg masih menggenggam telepon kabel, itu artinya Gavin baru saja menelpon dari ruangannya.

"kau membuat ku terkejut Emely. Mau apa lagi dia? Tidak bisakah dia memberikanku waktu untuk tenang?" Gumamnya sambil berjalan gontai.

Emely hanya bisa menghela nafas karena merasa tingkah atasannya itu yg sedikit aneh.

Semoga kau bukan korban selanjutnya Moeza. Gumamnya dalam hati kemudian Emely kembali melakukan tugasnya.

***

"Ada apa memanggil ku? " tanya Moeza yg tiba-tiba sudah berada di dalam ruangan Gavin.

Gavin hampir terlonjak kaget melihat Moeza yg tiba-tiba sudah berada di ambang pintu tapi ia cepat menyembunyikan wajah terkejutnya.

"Ada apa? Apa kopi yg tadi ku beli tidak cocok? Atau kau terkena diabetes?" ejek Moeza sinis.

"Simpan kata-kata tidak berguna mu itu" sahut Gavin datar.

"Bersiaplah, kau akan ikut denganku" lanjutnya masih dengan tatapan menghadap ke layar monitor.

Dia pikir dia siapa menyuruh ku seenak nya saja. Batinnya tak terima

"Aku boss mu. Aku tidak menerima penolakan" Gavin menjawab isi pikiran Moeza.

"Tapi kita mau kemana?"

"Ke rumah bordil menjualmu" sahut Gavin asal. Gavin tidak bersungguh-sungguh, ia hanya ingin wanita di depannya ini kembali emosi.
Dan lihat belum sampai 3 detik wanita itu sudah meluapkan amarahnya.

"APA KAU BILANG?! KAU PIKIR AKU INI APA? JALANG SEPERTI DERETAN PARA JALANG MU ITU IYA?! TERKUTUKLAH KAU IBLIS" jawab Moeza menaikkan suaranya satu oktaf dengan dadanya yg naik turun akibat emosi.

Merasa tidak terima? Tentu. Siapapun pasti akan berfikir bahwa dirinya sama seperti para jalang yg hobi menggoda jika ada orang yg mengatakan kalimat seperti itu kan.

"Memangnya aku mengatakan jika dirimu jalang?" Tanya Gavin dengan raut polos. Tidak merasa tersinggung sedikitpun dengan bentakkan Moeza barusan bahkan ia ingin tertawa sekarang juga melihat betapa gemasnya wanita di depannya ini.

"Diam kau!! Bisa mati berdiri aku berlama-lama disini. Berada di satu ruangan dengan iblis sepertimu" jawab Moeza masih dengan emosi yg berapi-api

"Sayangnya aku iblis berwujud tampan" balas Gavin tak mau kalah.

"Kau itu TTI" balas Moeza menyeringai.

"TTI??" Tanya gavin seraya menautkan kedua alisnya.

Moeza hampir meledakkan tawanya saat melihat bagaimana ekspresi idiot atasannya saat ini.

"Iya TTI. Tampan Tampan Idiot" jawab Moeza seraya tertawa terbahak-bahak kemudian berlalu dari ruangan itu.

Gavin tercengang merasa terbodohi karena dia memang baru saja dibodohi oleh cleaning service nya sendiri.

VOTE KOMEN SHARE

minta vote sama komennya yg banyak ♥
Follow ig : dwiiramadani11

To be continued

Sudah di revisi.

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang