Bab 38

11.2K 477 11
                                    

Ada yg mau request lagu? Yg judul lagunya sama kaya yg aku suka bakal aku pake di part selanjutnya :D

Happy readinggggggggggggg

"Hallo vin, kau dimana?"
"Aku masih di kantor sayang,kenapa?"
Moeza memutar posisi badannya yg sedang duduk kearah lain,"tidak, temanku akan datang malam ini jadi aku sudah masak banyak di apartemen"

"Teman?" Ulang gavin memastikan. Moeza mengangguk singkat yg padahal gavin tidak tau,"iya teman baru namanya viona" ucap moeza semangat

Gavin terdiam sebentar bukan karena perihal moeza yg tiba tiba masak banyak di apartemennya tapi karena nama yg baru saja moeza sebut sebagai temannya
Gavin menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan sesuatu yg mulai membuatnya berfikir negatif

Tidak mungkin semuanya sudah lama berakhir

"Vin" gumam moeza membuyarkan lamunan aneh gavin,"iya nanti aku segera menyusul and have fun sayang"
Tut tut tut  moeza menatap heran sambungan telpon yg ditutup gavin begitu saja

"Aneh" gerutunya lalu meletakkan ponselnya kembali di atas meja dan melanjutkan aktivitas memasaknya di dapur

Seperti janji yg telah viona dan moeza tentukan, bahwa malam ini viona akan bertamu ke apartemen milik moeza

Terdengar suara bel rumah yg di tekan beberapa kali, bisa moeza tebak jika itu adalah viona
Orang yg baru saja moeza kenal semalam sekaligus teman baru moeza

"Hai" sapa viona ramah saat pintu apartemen terbuka
Wanita dewasa dengan dress hitam nya yg hanya selutut memperlihatkan lekukan tubuhnya serta rambut panjangnya yg dibiarkan tergerai begitu saja menambah kesan sexy bagi viona. Masih mempertahankan senyum manisnya, viona melambai lambaikan tangannya di depan wajah moeza,"ah ayo silahkan masuk" jawab moeza tersenyum mempersilahkan viona masuk

"Kau hanya sendiri disini?" Tanya viona saat mendaratkan bokongnya di sofa yg ada di apartemen moeza sambil mulai melihat lihat keadaan apartemen moeza

"Maaf apartemenku hanya segini saja luasnya" ucap moeza sambil tersenyum canggung yg dianggukin oleh viona. Moeza meninggalkan viona sendirian di ruang tamu, ia pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman dan cemilan untuk viona

Tak berapa lama moeza kembali dengan membawa nampan isinya beberapa makanan ringan dan minuman di tangannya
"Tidak perlu repot repot moeza" moeza menggeleng tersenyum,"santai saja, tidak apa ini hanya cemilan saja" ucap moeza terkekeh

Moeza ikut duduk di sebelah viona yg masih kosong,"beginilah suasana apartemenku, tidak terlalu besar" ucap moeza membuka pembicaraan

"Tapi jujur saja, ini cukup nyaman" ungkap viona tulus. "Kau disini hanya sendiri?"

Moeza mengedikkan bahunya,"ya begitulah"

"Lalu orangtuamu?"
"Mereka sudah tenang di tempat yg terbaik" ucap moeza tersenyum tulus namun juga merasakan sedikit sesak di dadanya

"Kau anak tunggal atau bagaimana?"

Kepo ya, baru juga kenal, gerutu moeza dalam hati

"Ya aku anak tunggal" bohong moeza

Entahlah sampai saat ini moeza sendiri bahkan tidak tau dia anak tunggal atau masih memiliki saudara
Ibunya memang pernah mengucapkan jika dia memiliki adik perempuan tapi soal fisik sampai sekarang moeza tidak pernah tau bagaimana wajah adiknya itu

"Kau tinggal dimana?" Tanya moeza

"Di spanyol" jawab viona tersenyum
Moeza mengerutkan keningnya bingung,"kau pasti bingung ya bagaimana bisa aku mengenalmu sementara aku saja tinggal di spanyol" moeza menganggukka kepalanya membenarkan perkataan viona

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang