Bab 20

16.7K 825 5
                                    

Pagi pagi sekali gavin sudah berada di apartemen moeza
Gavin benar benar gelisah dan tak bisa tidur lagi, sebenarnya gavin ingin langsung ke apartemen moeza memastikan bahwa wanitanya baik baik saja namun ia tahan ia tak ingin mengganggu kenyamanan penghuni apartemen yg lain

Kali ini moeza sedikit berbeda . Ia berdandan berbeda dari biasanya untuk menutupi bengkak matanya karena menangis semalam
Hari ini moeza tidak ingin berbicara terlalu banyak termasuk sebisa mungkin menghindari dari debatan yg akan di lakukan gavin seperti biasanya

"Moeza" gavin sudah berulang kali memanggilnya tapi tak ada sahutan sampai gavin harus memanggil nya dengan sedikit keras
Hari ini moeza tidak seperti biasanya yg selalu mengoceh menyumpah serapahi gavin apabila lelaki itu datang pagi pagi sekali meskipun itu hal yg dianggap biasa bagi budaya sana tapi tetap tidak bagi moeza karena moeza lahir dan dibesarkan di Indonesia di negara tropis yg sangat menjunjung tinggi hukum
"Ada apa vin? Apa ada yg tertinggal?" Sahut moeza
"Ya sepertinya ada yg tertinggal"
Moeza mengernyit lalu memeriksa isi tas nya dan dokumen yg dibawanya ke kantor tapi semuanya pas tidak ada yg kurang sedikit pun . Moeza mengangkat kepalanya menoleh ke arah gavin seolah memberi tau tidak ada yg tertinggal
"I lost my queen"
Moeza masih tidak bisa mencerna maksud perkataan gavin
Ia merasa sedang bermain teka teki sekarang
"Ohh ya lord, aku membawa raga mu tapi aku kehilangan sosok mu yg biasanya selalu memberi kan ku sumpah serapah setiap paginya" jelas gavin . Ia tidak melanjutkan ucapannya karena ia tidak mendapatkan respon apapun
Gavin merasa tidak ada yg beres dan sesuai dugaannya
wanita itu malah menundukkan kepalanya sambil memilin milin jarinya
Ia sedang berusaha keras agar lelehan bening yg sudah mendesak ingin keluar itu tidak terjatuh, ia benar benar tidak ingin orang lain melihat sisi rapuhnya sekalipun itu gavin
Ia benci terlihat rapuh, ia merasa seperti tidak bisa mengatasi dirinya sendiri, ia benci di kasihani orang orang

Gavin meminggirkan mobil nya kemudian duduk menghadap wanita itu memegang kedua pundaknya mencoba menyalurkan kekuatan
Sudah hampir setahun hubungan mereka dan gavin masih setia untuk tidak melanggar ucapannya kalau ia tidak akan mencari tau masalalu wanita nya ini tetapi akan membalaskan orang orang yg telah menyakiti moeza dulu

"Kau kenapa hei" yg ditanya malah tiba tiba terisak
Gavin kemudian memeluk badan mungil itu membiarkan kemeja kantornya yg mahal basah karena airmata moeza
Moeza tidak perduli dengan penampilannya yg sudah kacau akibat airmatanya
Moeza benar benar tidak bisa menyembunyikan lagi kerapuhannya, biarlah gavin nantinya akan meledek moeza seperti wanita bar bar cengeng, badut bar bar karena hidungnya merah, sesenggukkan seperti anak kecil yg tidak diberi mainnan dan lain sebagainya

Gavin membiarkan moeza menumpahkan segala kesakitannya . Mungkin dengan cara ini moeza bisa tenang dan bersikap seperti biasanya. Menjadi sosok wanita yg seolah olah tak memiliki beban apapun
Sebenarnya masa lalu macam apa yg telah membuat mu seperti ini? , batin gavin mulai bertanya tanya

"Ternyata kau bisa menangis juga" goda gavin sambil terus memberikan tisu kepada moeza, sehabis menangis tadi moeza tak henti hentinya meminta tissu mengelap ingusnyaa yg sudah seperti anak kecil
"Wanita bar bar juga manusia" bela moeza
"Seriously? Kukira kau wanita jadi jadian" ungkap gavin sambil terkekeh
Moeza hanya memukul lengan gavin sambil terkekeh . Ia lupa kalau ia baru saja menangis karena kejadian tadi malam dan itu berkat gavin
Gavin sebisa mungkin mencari topik yg membuat moeza lupa dengan kesakitannya dan lihat sekarang wanitanya sudah kembali tertawa
"Kau berhutang padaku"
Moeza langsung diam, ia sudah menduga gavin akan meminta imbalan ,"oh baiklah tuan dept collector sebutkan apa dan berapa hutangku"
"Seperti kau punya uang saja"
"Setidaknya aku masih bisa menyicil"
"Aku tidak terima cicilan, kau pikir aku tukang kredit" jawab gavin tak terima
"Sebutkan apa yg sudah ku perbuat sehingga kau menyebutnya hutangku"
"Jas ku, kemeja ku, tissu ku juga jika kau lupa" tutur nya
"Damn you!  bahkan tisu kau masukkan ke daftar hutang" sekarang moeza benar benar menyesal telah menghabiskan hampir dua kotak tissu gavin
"Selama itu milik ku dan di habiskan atau di rusakkan atau di kotorkan oleh mu" balasnya sambil menaikkan kedua bahunya acuh
"Oh benarkah? Aku jadi ragu dengan gelar billionairemu, apa kata dunia jika seorang gavin meminta ganti rugi tissu yg tak seberapa" umpat moeza

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang