Bab 34

11.3K 588 2
                                    

Happy reading semua :*

Moeza kembali menutup mulutnya rapat rapat ketika melihat wanita dan pria yg sudah lumayan tua namun tetap kelihatan muda dengan segala trend fashionnya itu datang menghampiri mereka bertiga,"ternyata kau disini son?"

Gavin menghembuskan nafasnya kasar padahal baru 5 menit yg lalu ia pindah dari tempatnya tadi tapi sekarang kedua orangtuanya mencari nya . Gavin merasa seperti anak kecil yg hilang,"ah aku lupa mengenalkan kalian berdua" gavin melirik kearah moeza yg tertunduk

Kedua orang tua gavin saling melempar tatapan bingung namun tetap mengikuti arah pandang gavin,"apa dia-"

"Iya kau benar mom, dia moeza wanita yg berhasil membawaku kemari setelah-" . "Jangan kau teruskan sayang" ibunya memotong pembicaraan gavin terlebih dahulu kemudian beralih memandangi moeza dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Jantung moeza sekarang rasanya ingin melompat keluar, moeza terys menghembuskan nafasnya pelan secara berulang kali

"Honey,jangan memandangnya intens seperti itu, lihat dia menjadi sangat nerveous" diam diam ayah gavin ikut memperhatikan moeza yg masih setia menundukkan kepalanya. Gavin melingkarkan tangannya di pinggul moeza seraya membisikkan kalimat penenang untuknya,"hei bar bar, wanita cantik didepanmu ini bukan malaikat pencabut nyawa jadi kau tak perlu ketakutan begitu" moeza mencubit tubuh gavin dari belakang yg sama sekali tidak ada apa apanya

"Sayang sekali kami tidak bisa melihat bagaimana wajah calon menantu kami yg berhasil membuat bocah nakal ini insyaf" ayah gavin berbicara lebih dahulu. Semua orang yg ada di dalam sana menatap kearah ayah gavin yg berdiri santai tanpa merasa bersalah sedikitpun."kenapa? Gavin sudah cukup dewasa jadi kurasa tidak perlu berlama lama berpacaran kan?"

Masih tidak ada yg berbicara, moeza merasa aura di dalam ruangan ini menjadi 2x lebih tegang daripada tadi
Tiba tiba gio menggeram tak suka kemudian melangkah pergi melewati moeza dan yg lainnya

Perlahan moeza mengangkat kepalanya, tatapannya langsung bertemu dengan tatapan ibu gavin yg kini menatapnya tanpa ekspresi,"hai tante" sapa moeza dengan senyum canggungnya

Cantik . Kini aku tau darimana gavin mendapat ekspresi seperti ini

"Kau lebih senang berbicara di dalam hati rupanya ya" ucap ibu gavin disertai senyuman tulusnya persis seperti senyuman para ibu lainnya

"Eh.. ituu emm" moeza menggaruk tengkuknya yg tidak gatal. Menundukkan kepalanya kembali sambil menggigit kecil bibirnya, moeza lupa jika ia belum tau darimana gavin mendapat kelebihan membaca pikiran oranglain dan sekarang moeza mengetahuinya karena dia baru saja tercyduk

"Iya mom, dia memang suka berbicara bahkan mengumpat di dalam hati" gavin ikut menggoda moeza yg sekarang sedang moeza tatap dengan berang. "Mom lihat dia galak sama seperti mu. Sepertinya kau menemukan imbang mu mom"

"Benarkah? Bagus kalau begitu, ity artinya dia pengganti mommy jika mommy jauh dari mu" gavin merengut tak suka. Niatnya ia ingin menggoda moeza tapi malah kebalikannya yg ia dapat

"Daddy" rengek gavin melihat daddynya yg langsubg angkat tangan

"Tidak vin, daddy tidak ingin mencari masalah dengan mommy mu dan berakhir harus libur jatah darinya" moeza melongo tak percaya dengan keluarga gila ini. Mereka bary saja mengucapkan kalimat yg seintim itu di depan moeza seolah moeza sudah lama mengenal mereka

"Jangan terkejut sayang, mulai sekarang kau harys terbiasa dengan gavin dan daddynya . Mereka berdua kalau sudah kumpul memang begitu suka ngawur bahasannya" ibu gavin memegang kedua pundak moeza yg dibalas anggukan dan senyum dari moeza kali ini bukan senyum canggung lagi karena moeza sudah cukup rileks

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang